Arya menduga, para pelaku penjarahan itu memang memiliki niat menjarah mesin ATM saat kerusuhan berujung pembakaran terjadi di DPRD Makassar pada Jumat malam 29 Agustus 2025. Pasalnya, kata dia, peralatan yang mereka gunakan terbilang lengkap.
“Jadi mereka ini memang sengaja bawa mesin gerinda pemotong, genset kecil, dan alat pencongkel,” beber Arya.
Dia menjabarkan, usai mesin ATM tersebut berhasil dibongkar, para pelaku lalu membawanya ke wilayah Malino di Kabupaten Gowa untuk dipecah dan diambil uangnya. Ada pun, kata Arya, total uang yang berada di dalam mesin ATM itu adalah Rp 320 juta.
“Mesin ATM itu dibawa pakai mobil pikap dan bajaj yang ada di depan kita ini ke Malino untuk dibongkar. Para pelaku tidak membongkar mesin ATM di lokasi karena lagi rusuh dan banyak orang,” ucap Arya sembari menunjuk ke arah bajaj berwarna biru di depannya.
Uang dari mesin ATM itu kemudian dibagi dengan kisaran Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per orang. Setelah itu, kata Arya, mesin ATM dibuang di sebuah rawa tak jauh dari lokasi pembongkaran.
“Dibagi uangnya, 20 orang itu ada yang dapat masing-masing Rp 15 juta sampai Rp 20 juta,” sebut dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350655/original/025234400_1758004447-1000929506.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)