Jakarta, Beritasatu.com – Gejala migrain sering kali disalahartikan sebagai sakit kepala biasa, tetapi kondisi ini sebenarnya dapat berdampak serius jika tidak segera ditangani.
Migrain memiliki ciri dan gejala yang khas, yang penting untuk dikenali agar pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.
Berikut ini 10 gejala migrain yang harus diwaspadai, dikutip dari laman Health Direct, Selasa (7/1/2025).
1. Sakit kepala parah
Salah satu gejala migrain yang paling umum adalah sakit kepala parah. Rasa sakit ini biasanya sangat intens dan sering digambarkan sebagai rasa berdenyut di satu sisi kepala, meskipun kadang-kadang bisa menyerang kedua sisi.
Intensitasnya bisa sangat tinggi, bahkan menyebabkan penderita merasa sangat lemah. Rasa sakit ini cenderung memburuk dengan aktivitas fisik atau pergerakan cepat, sehingga penderita cenderung mencari tempat yang tenang dan menghindari gerakan.
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah gejala pencernaan yang sering dialami oleh penderita migrain. Kondisi ini dapat membuat tubuh semakin lemah dan meningkatkan rasa tidak nyaman yang sudah ada.
Selain itu, mual dan muntah yang terjadi bisa menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan. Gejala ini juga membuat penderita merasa lebih kesulitan untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari.
3. Sensitif terhadap cahaya dan suara
Penderita migrain sering kali menjadi sangat sensitif terhadap cahaya terang (fotofobia) dan suara keras (fonofobia). Cahaya yang terang atau suara yang keras dapat memperburuk rasa sakit kepala, sehingga penderita biasanya mencari tempat yang gelap dan sunyi. Sensitivitas ini sangat mengganggu, dan kadang-kadang bisa berlangsung selama serangan migrain.
4. Gangguan penglihatan
Beberapa orang yang mengalami gejala migrain dapat merasakan gangguan penglihatan yang terjadi sebelum atau selama serangan. Gejala ini bisa berupa penglihatan kabur, lampu berkedip, pola zig-zag, atau bahkan munculnya titik-titik buta sementara.
Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh perubahan neurologis yang terjadi selama migrain. Beberapa penderita juga melaporkan rasa seperti kepala berputar atau vertigo, yang semakin membuat kondisi menjadi lebih tidak nyaman.
5. Kesemutan atau mati rasa
Gejala kesemutan atau mati rasa sering kali terjadi selama migrain, terutama di bagian wajah, tangan, atau anggota tubuh lainnya. Sensasi ini biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh dan bisa menimbulkan rasa cemas bagi penderita. Sensasi kesemutan atau mati rasa ini biasanya merupakan manifestasi dari perubahan neurologis yang terjadi pada tubuh akibat serangan migrain.
6. Mudah lelah
Banyak penderita migrain melaporkan rasa lelah yang berlebihan sebelum atau setelah serangan. Kelelahan ini bisa disebabkan oleh rasa sakit yang hebat selama migrain, yang membuat tubuh sangat lemah.
Selain itu, migrain juga sering mengganggu pola tidur, yang menyebabkan penderita merasa tidak segar dan mudah lelah sepanjang hari. Kelelahan ini dapat berlangsung beberapa hari setelah serangan migrain mereda.
7. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati adalah gejala emosional yang sering muncul pada penderita migrain. Banyak orang yang mengalami kecemasan, kemarahan, atau bahkan depresi sebelum dan setelah serangan migrain.
Pada fase prodrome (sebelum serangan) atau postdrome (setelah serangan), perubahan suasana hati ini bisa sangat mengganggu, memengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
8. Kesulitan berbicara
Beberapa penderita migrain mengalami kesulitan berbicara selama serangan. Hal ini dapat berupa cadel atau kesulitan menemukan kata-kata yang tepat (afasia).
Gejala ini terjadi karena migrain memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gangguan neurologis. Kesulitan berbicara ini sering kali berlangsung sementara, tetapi tetap menjadi pengalaman yang sangat mengganggu bagi penderita.
9. Nyeri leher
Nyeri leher atau kekakuan otot pada leher juga merupakan gejala yang sering dialami oleh penderita migrain. Ketegangan otot pada leher dapat terjadi sebagai respons terhadap rasa sakit kepala yang parah.
Perubahan postur tubuh yang dilakukan oleh penderita untuk meredakan rasa sakit kepala juga bisa menyebabkan ketegangan dan nyeri pada leher. Nyeri leher ini sering kali menambah rasa tidak nyaman pada penderita migrain.
10. Gejala postdrome
Setelah serangan migrain mereda, banyak penderita yang memasuki fase postdrome, yang dapat berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. Pada fase ini, penderita sering merasa lelah, bingung, dan tidak enak badan.
Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan penderita mungkin merasa tidak dapat kembali berfungsi dengan normal meskipun serangan migrain sudah berlalu. Fase ini bisa sangat menguras energi dan emosi penderita.
Mengenali gejala migrain dengan cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh kondisi ini. Segera konsultasikan dengan tenaga medis jika Anda mengalami beberapa gejala migrain ini, agar penanganan yang tepat bisa dilakukan.