Bantah Peras Toko Kue, Codeblu: Kalau Bikin Tak Nyaman, Gue Minta Maaf
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Konten kreator William Anderson alias
Codeblu
meminta maaf karena telah menimbulkan kegaduhan atas konten review yang ia buat terhadap toko kue berinisial CP.
Namun, ia membantah melakukan pemerasan terhadap toko kue tersebut.
“Bahwa itu tidak pernah terjadi dan tidak ada yang namanya pemerasan,” kata Codeblu usai diperiksa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan pemerasan, Selasa (11/3/2025).
“Di saat yang bersamaan gue juga bilang, kalau menimbulkan ketidaknyamanan, ya gue minta maaf,” lanjutnya.
Codeblu pun mengeklaim menawarkan kerja sama dengan toko kue tersebut.
Katanya, ia memberi penawaran untuk membuatkan konten produk toko kue itu di akun pribadinya. Atas tawaran tersebut, Codeblu meminta imbalan sebesar Rp 350 juta.
“Ada lima tahap kerja yang akan gue lakukan untuk pihak mereka, lalu gue meminta imbalan berupa
fee
sebesar Rp 350 juta dan gue akan
posting
delapan konten. Itu yang diduga gue melakukan pemerasan,” kata dia.
Adapun Codeblu mengaku diminta menjelaskan kronologi dugaan pemerasan tersebut oleh penyidik kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan.
Dia juga mengaku membawa barang bukti dalam pemeriksaan. Namun, Codeblu tidak memerinci barang bukti yang dia bawa.
“Ya laporan yang terkait itu secara spesifik dilaporkan dan gue memberikan keterangan. Jadi tadi gue diinterviu, ditanyai kronologisnya dari awal sampai akhir,” tambah dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio membenarkan pemeriksaan Codeblu sore tadi. Akan tetapi, dia tidak memerinci hasil pemeriksaan itu.
“Betul (pemeriksaan Codeblu tadi sore),” kata dia, Selasa (11/3/2025).
Diketahui, permasalahan ini bermula dari ulasan Codeblu pada 15 November 2024 tentang salah satu toko
cake and patisserrie
yang diduga memberikan nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.
Saat itu, Codeblu mengaku mendapat informasi itu dari seseorang yang diduga bekerja di toko tersebut.
Tak hanya memberikan komentar terkait nastar berjamur, Codeblu juga menyinggung buruknya kondisi dapur di toko tersebut. Akibatnya, banyak warganet ikut mengkritik toko kue tersebut.
Menanggapi viralnya tudingan tersebut, pihak toko kue brand CT itu mengeluarkan pernyataan berisi bantahan pada 17 November 2024.
“Menanggapi isu yang beredar terkait tuduhan bahwa perusahaan kami telah mendistribusikan produk kadaluarsa dan berjamur ke panti asuhan, perusahaan melakukan tinjauan internal dan tidak menemukan bukti tersebut,” tulis toko kue tersebut di akun media sosialnya.
“Produk yang dikeluarkan dalam program CSR tersebut telah melewati proses
quality control
dan merupakan produk yang baik serta aman untuk dikonsumsi,” lanjut mereka.
Kemudian pada Januari 2025, Codeblu membuat video yang berisi teguran lagi kepada toko kue tersebut setelah menerima laporan dari beberapa orang.
“Gue cuma menyalurkan ini ada orang mau suaranya didengar udah gue salurkan, selalu begitu,” kata Codeblu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
10 Bantah Peras Toko Kue, Codeblu: Kalau Bikin Tak Nyaman, Gue Minta Maaf Megapolitan
/data/photo/2025/02/28/67c17b162271a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)