1 Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan

1
                    
                        Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                        Megapolitan

Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Motivator Dwi Hartono menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Rupanya, kasus tersebut bukan perkara hukum pertama Dwi Hartono. 
Otak pembunuhan kacab bank BUMN ini juga pernah terjerat kasus pemalsuan ijazah. Bahkan, dalam kasus itu Dwi Hartono pernah mendekam di balik jeruji besi.
“Iya benar, di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Pada 2012, Dwi Hartono terjerat kasus pemalsuan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan nilai palsu sejumlah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang.
Kala itu, Dwi masih tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula angkatan 2004.
Sejak 2006, ia menyebarkan brosur bimbel bernama Smart Solution yang menawarkan jaminan pasti diterima di jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.
Dwi Hartono mengubah nilai dan ijazah para calon mahasiswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Atas tindakannya itu, dia menerima uang mulai dari Rp 5 juta-Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa yang mendaftar.
Kasus ini terungkap setelah seorang Dekan Fakultas Kedokteran Unissula saat itu, Taifuqurrachman melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjauhkan vonis enam bulan terhadap Dwi Hartono.
Putusan itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa yang menuntut Dwi Hartono kurungan penjara selama satu tahun.
Kompas.com menelusuri jejak digital Dwi Hartono dan menemukan latar belakangnya sebagai pengusaha dengan bidang usaha yang cukup beragam.
Dalam bio akun Instagram @klanhartono, Dwi mencantumkan fokus pada properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, dan skincare.
Selain itu Dwi Hartono juga terhubung dengan lembaga sosial melalui @hartono_foundation.
Selain dikenal sebagai pengusaha, Dwi juga aktif sebagai motivator bisnis.
Ia memiliki kanal YouTube bernama Klan Hartono dengan lebih dari 169.000 pengikut, tempat ia sering membagikan video motivasi dan inspirasi bisnis di usia muda.
Dwi Hartono juga tercatat sebagai pendiri Guruku.com, aplikasi pendidikan digital yang dikelola oleh PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (PT DAI).
Berdasarkan penelusuran Kompas.com. guruku bergerak di bidang pendidikan nonformal dengan fokus pada kualitas tenaga pendidik, materi, dan soal pembelajaran.
Guruku juga membuka akses pelatihan bisnis, pengembangan UMKM, hingga penguatan soft skill bagi pelajar maupun profesional.
Selain Guruku, Dwi juga memiliki PT Hartono Mandiri Makmur, sebuah marketplace.
Dari hasil penelusuran Kompas.com, melalui mesin pencarian, tempat usaha itu beralamat di Perumahan Kota Wisata Cibubur, Cluster San Fransisco, Blok Q1 No 8, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sejauh ini polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37)
Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat kacab bank BUMN ini dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.