Jombang, Beritasatu.com – 1.500 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur terpapar wabah penyakit menular gondongan yang disebabkan oleh infeksi virus. Akibat merebaknya penyakit ini, sejumlah sekolah menerapkan kebijakan wajib mengenakan masker bagi siswa.
Kepala Sekolah SDN Jombatan 3 Donny Erfantoro menjelaskan sejak Agustus hingga Oktober 2024, sekitar 20 muridnya telah terinfeksi gondongan. Untuk mencegah penularan melalui percikan ludah atau air liur, ia mewajibkan guru dan siswa untuk menggunakan masker.
“Sejak wabah gondongan menyerang, kami mewajibkan siswa dan guru untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai,” ujar Donny Erfantoro kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).
Donny menambahkan penggunaan masker adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran gondongan.
“Ini merupakan bentuk antisipasi dari sekolah untuk memutus mata rantai wabah gondongan, sehingga kami meminta agar anak-anak memakai masker,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Eko Julianto membenarkan wabah gondongan saat ini lebih banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 1.596 kasus gondongan dari Januari hingga Oktober 2024, dengan lonjakan kasus terjadi antara Agustus hingga Oktober.
“Dari laporan yang kami terima, mayoritas kasus berasal dari anak-anak SD dan madrasah ibtidaiyah. Kami telah melakukan berbagai langkah, termasuk penyelidikan epidemiologi di sekolah-sekolah yang terdampak,” ujar Eko.
Dinas Kesehatan Jombang telah meminta puskesmas di seluruh wilayah untuk mengidentifikasi penderita gondongan dan kontak eratnya guna mencegah penularan lebih lanjut.
“Selain itu, puskesmas diminta untuk terus memantau kondisi kesehatan murid di berbagai sekolah agar tidak terjadi lonjakan kasus baru,” tambahnya.
Eko mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada terhadap gejala gondongan pada anak, seperti pembengkakan pada bagian bawah telinga, demam, dan rasa sakit saat mengunyah atau menelan.