Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

1.200 Guru dan Pelajar Kota Medan Ikuti Program Literasi Keuangan KLIK Astra Financial – Halaman all

1.200 Guru dan Pelajar Kota Medan Ikuti Program Literasi Keuangan KLIK Astra Financial – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu yang menjadi concern Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada perusahaan penyedia jasa keuangan adalah mendorong seluas-luasnya kegiatan literasi finansial ke masyarakat agar lebih banyak lagi masyarakat yang teredukasi tentang berbagai layanan jasa keuangan, termasuk keuangan digital.

Mengutip hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024, indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 65.4 persen, sementara indeks inklusi keuangannya mencapai 75 persen.

Mendukung upaya tersebut, Astra Financial menggelar kegiatan edukasi finansial bertajuk Kreasi Literasi Keuangan (KLiK) Astra Financial dengan sasaran 1.200 guru dan pelajar di Kota Medan Sumatera Utara dan berlangsung secara hybrid pada Kamis, 14 Maret 2025.

Program ini dirancang berupa kompetisi literasi yang kreatif serta beasiswa untuk puluhan pelajar yang menjadi peserta dengan melibatkan 4 unit bisnis Astra Financial, yakni FIFGROUP, ACC, TAF, dan Asuransi Astra. Kick off program ini dihadiri Kepala OJK Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien; Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas; Direktur Astra sekaligus Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin; serta Direktur Astra sekaligus Director in Charge Astra Financial, Rudy Chen.

Suparno Djasmin menegaskan, literasi dan inklusi keuangan merupakan fondasi penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Literasi keuangan yang baik akan meningkatkan kemampuan individu dalam membuat keputusan finansial yang tepat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. KLiK Astra Financial merupakan salah satu inisiatif kami dalam berkontribusi untuk meningkatkan literasi dan juga mendorong inklusi keuangan dengan menghadirkan empat unit bisnis kami termasuk untuk produk syariah,” ujarnya.

Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Sumatera Utara dan di seluruh Indonesia.

”Sektor jasa keuangan berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sektor jasa keuangan pada saat ini dihadapi dengan tantangan masih banyaknya masyarakat yang terjebak dengan investasi ilegal dan juga judi online yang telah memberikan dampak buruk bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Khoirul Muttaqin.

Sejalan dengan momentum Ramadan, literasi dan inklusi keuangan syariah juga menjadi salah satu prioritas yang harus ditingkatkan. 

Menurut Khoirul Muttaqien, Indonesia berada di peringkat ketujuh mengenai pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah di Asia Tenggara dan menjadi salah satu negara dengan populasi penganut agama Islam terbesar di dunia. 

“Namun kita masih kalah dengan negara tetangga, oleh karena itu sangat penting bersama-sama kita mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah,” ungkapnya.

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Sumatera Utara, Yovvi Sukandar, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia guna menghindari risiko penipuan dan pengelolaan keuangan yang buruk. Banyak masyarakat yang masih menjadi korban penipuan finansial oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Salah satunya yang sering terjadi adalah praktik phishing, di mana penipu menggunakan email atau pesan palsu yang menyerupai komunikasi resmi dari lembaga keuangan. “Modus seperti phishing ini menjerat korban yang kurang berhati-hati dalam menjaga informasi pribadi mereka. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu memeriksa keaslian informasi yang diterima,” kata Yovvi dalam presentasinya.

Penipuan finansial tidak hanya terjadi melalui email atau pesan singkat, namun juga dapat melibatkan transaksi dengan oknum yang mengatasnamakan koperasi yang tidak berizin. “Ada banyak koperasi yang mengaku menawarkan layanan keuangan menarik, namun sebenarnya mereka tidak terdaftar dan tidak memiliki izin resmi dari otoritas yang berwenang. Masyarakat harus lebih teliti dan hanya melakukan transaksi dengan lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh OJK,” beber Yovvi.

Terkait literasi keuangan yang disampaikan, dia mengingatkan pentingnya pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik. “Penting bagi setiap individu untuk memahami cara mengelola pinjaman, biaya hidup, tabungan, hingga investasi. Pemahaman yang tepat akan membantu masyarakat untuk membuat keputusan finansial yang bijaksana dan menghindari masalah keuangan di masa depan,” kata dia.

Merangkum Semua Peristiwa