Wah! 2 Ekonom Senior RI Kritisi Proyek Kereta Cepat Jokowi

5 May 2023, 18:45

Jakarta, CNBC Indonesia – Dua ekonom senior tanah air, Faisal Basri dan Rizal Ramli, mengingatkan agar presiden yang akan datang berhati-hati dengan proyek kereta cepat. Keduanya mengingatkan agar presiden masa depan Indonesia ini tak melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diinisiasi Presiden Joko Widodo. 
Faisal Basri, yang merupakan Ekonom Universitas Indonesia mengatakan, sebetulnya sudah dari awal dia memperingati pemerintahan Presiden Joko Widodo bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak prospektif atau feasible.
“Kereta cepat sudah terbukti sekarang balik modal sampai kiamat enggak bisa. Dulu konsesi 40 tahun sekarang diperpanjang 80 tahun, suku bunganya 3,4%, tinggi sekali dari Jepang 0,1%,” kata dia dalam Program Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Jumat (5/5/2023)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bukan saya pro Jepang, pro China, enggak tapi enggak ada satu proyek kereta cepat untuk jarak pendek,” tegasnya.

Sementara itu, Rizal Ramli yang merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian turut menegaskan bahwa proyek kereta cepat itu cacat dari sisi hukum maupun dari sisi perencanaan pembangunannya.
Dia menceritakan, saat menjabat sebagai menteri di masa pemerintahan Presiden Jokowi sudah mengingatkan bahwa proyek itu tidak feasible, bersama dengan Ignasius Jonan, mantan Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan Jokowi.
Saat itu, Jonan kata dia sudah menyatakan bahwa dengan jarak 150 km, dan kecepatan 350-400 km, seharusnya setiap 50 km berhenti. Namun dengan jarak yang begitu minim, dari sisi tarif tidak akan masuk hitungan untuk balik modal.
“Dari itungan saja enggak masuk hitungannya. Tapi China minta di tiga titik ada real esatat jadi dia minta ada itu untuk tambah keuntungan kebanyangkan dengan speed ratusan km setiap 5 km direm sampai 0 yang ada jebol, celaka,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Rizal Ramli menilai seharusnya yang dilakukan pemerintahan nantinya adalah memperbaiki jalur kereta yang sudah ada, yakni Kereta Api Argo Parahyangan. Dengan memperbaiki jalur kereta itu, termasuk jembatannya, dipastikannya dari sisi kecepatan bisa naik 50% dan biaya hanya bertambah 10%.
“Belanda pinter bikin Kereta Parahyangan, bagus jalurnya kan. Kalau rel diperbaiki, jembatan diperbaiki, itu kecepatan bisa bertambah 50%, biaya cuma 10% itu. Tapi kereta cepat dipaksain,” tutur Rizal Ramli.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Butuh Lebih Setengah Abad Proyek Kereta Cepat Balik Modal

(haa/haa)

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi