Jakarta, CNN Indonesia —
Para peneliti Universitas Makerere, Kampala, Uganda, mengembangkan sebuah monitor AirQo pengukur kualitas udara dengan seharga US$150 atau sekitar Rp2 juta. Ini jauh lebih murah dari perangkat buatan AS yang selama ini digunakan seharga US$30 ribu atau sekitar Rp437 juta.
Monitor ini melengkapi pengukuran kualitas udara yang jaringan sensornya lebih dulu disebar di berbagai titik lokasi.
Diketahui, ,enurut Laporan Kualitas Udara 2021, Kampala sendiri memiliki tingkat polusi 5-7 kali lebih tinggi dari standar aman WHO.