Jakarta, CNN Indonesia —
Potongan video yang merekam proses perjalanan menuju puncak Gua Hira di Arab Saudi viral, gara-gara merekam sebuah batu dengan tulisan “Depok” di atasnya.
Rekaman yang diunggah di kanal Youtube Habib Ja’far itu membuat heboh dan menuai kritikan terhadap pihak-pihak yang dianggap tak mengindahkan hal-hal sederhana dari nilai-nilai Islam.
Isu lainnya tentang kerusuhan di India selama sepekan terakhir yang dipicu kasus kekerasan seksual yang dialami dua orang perempuan dari suku Kuki.
Berikut ulasan selengkapnya dalam Kilas Internasional pagi ini, Selasa (25/7).
Sebuah potongan video yang merekam perjalanan menuju puncak Gua Hira, Arab Saudi viral di media sosial, lantaran merekam bebatuan bertuliskan Depok dan beberapa nama yang umum digunakan di Indonesia.
Rekaman tersebut bagian dari video yang diunggah Husein Ja’far Al Haidar atau biasa disapa Habib Ja’far di kanal YouTube Jeda Nulis dengan judul “Why Depok di Gua Hira” pada Jumat (21/7).
“Di antara yang saya sayangkan di bebatuan jalur pendakian Gua Hira adalah vandalisme, orang corat-coret enggak jelas,” kata Ja’far di rekaman video tersebut.
Ia kemudian berujar, “Dan beberapa pelaku vandalisme jelas itu orang Indonesia, karena lihat tuh, namanya Rojali, Andriyani, Miftah, dan Depok dong.”
Ia pun menyayangkan para pihak yang membuang sampah sembarangan dan melakukan vandalisme di lokasi tersebut.
Pembakaran kitab suci Al Quran kembali dilakukan sekelompok orang, saat berdemo di depan Kedubes Irak di Copenhagen, Denmark.
Protes yang dilakukan pada Senin (24/7) itu muncul setelah demo yang dilakukan ribuan orang di Baghdad, Irak, sebagai buntut aksi pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark.
Ribuan orang ini berkumpul di dekat Kedubes Swedia di Baghdad dan dilaporkan membakar gedung tersebut.
Sepekan terakhir kerusuhan pecah di negara bagian Manipur, India, sebagai buntut kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dialami dua perempuan dari suku Kuki.
Dua perempuan itu diarak telanjang dan diperkosa oleh sekelompok orang, di tengah perseteruan antara suku Kuki dan Meitei.
Menurut laporan Associated Press, kerusuhan telah terjadi sejak 3 Mei setelah Pengadilan Tinggi Manipur meminta pemerintah daerah untuk merekomendasikan suku Meitei masuk ke dalam daftar Scheduled Tribe.
Suku Kuki sebagai minoritas di India pun murka. Mereka menggelar protes di berbagai penjuru Manipur yang kerap berujung ricuh.
(dna/dan)