Uni Eropa ‘Rusuh’, Pencari Suaka Terombang-ambing

9 June 2023, 21:30

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban mengecam kesepakatan Uni Eropa (UE) soal revisi aturan blok tentang negara-negara anggota yang menampung pencari suaka dan migran. Ia menyebut hal tersebut “tidak dapat diterima”.
“Brussels menyalahgunakan kekuasaannya. Mereka ingin merelokasi migran ke Hungaria dengan paksa. Ini tidak bisa diterima, mereka ingin memaksa Hungaria menjadi negara migran,” tulis Orban di Facebook pada Jumat (9/6/2023), seperti dikutip AFP.
Hal senada juga disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri Hungaria, Bence Retvari. “Uni Eropa menghilangkan (negara-negara anggota) mengatakan siapa yang tinggal di wilayah mereka,” katanya kepada kantor berita negara Hungaria, MTI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Retvari mengatakan bahwa mekanisme distribusi yang baru pada dasarnya memungkinkan migran ilegal atau pedagang manusia yang membawa diri ke Eropa untuk memutuskan sendiri siapa yang akan tinggal di Eropa.
Pemerintah promigrasi telah menekan negara anggota lainnya untuk menyetujui proposal tersebut, tambahnya.
Pada Kamis (8/6/2023), kesepakatan yang dicapai oleh para menteri dalam negeri Uni Eropa di Luxembourg merevisi aturan blok tersebut tentang berbagi penampungan pencari suaka dan migran secara lebih adil.
Kesepakatan itu, yang membutuhkan persetujuan dari mayoritas negara yang mewakili setidaknya 65% populasi blok itu, muncul setelah bertahun-tahun berselisih tentang kebijakan suaka.
Proposal yang diperkenalkan pada pertemuan pada hari Kamis tersebut menyerukan bantuan wajib antara negara-negara UE, tetapi dengan opsi melakukannya dengan salah satu dari dua cara.

Prioritasnya adalah bagi negara-negara UE untuk berbagi tempat menampung para pencari suaka, menampung banyak orang yang tiba di negara-negara di tepi luar blok tersebut, terutama Yunani dan Italia.
Perjanjian tersebut mengatakan negara-negara yang menolak akan diminta untuk membayar sejumlah 20.000 euro atau sekitar Rp 319 juta per orang ke dalam dana yang dikelola oleh Brussels.
Namun, Polandia dan Hungaria menolak proposal tersebut, sementara Bulgaria, Malta, Lituania dan Slovakia abstain.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Uni Eropa Terpecah! Negara Ini ‘Ngaku’ Lelah Dukung Ukraina

(luc/luc)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi