Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) menahan kenaikan suku bunga bulan ini. Meski demikian, The Fed menyatakan akan kembali menaikkan suku bunganya pada tahun ini.
Mengutip AFP, Kamis (21/9), keputusan tersebut diharapkan bisa menunda kenaikan biaya hipotek dan pinjaman lainnya bagi jutaan warga Amerika yang sudah berjuang dengan dampak kenaikan suku bunga The Fed.
Setelah 11 kali kenaikan suku bunga sejak Maret tahun lalu, inflasi telah turun tajam tetapi tetap bertahan di atas target jangka panjang The Fed sebesar dua persen per tahun, yang menempatkan tekanan pada pejabat-pejabat untuk mempertimbangkan tindakan kebijakan lebih lanjut.
“Kami sangat memperhatikan risiko yang ditimbulkan oleh inflasi tinggi terhadap kedua sisi mandat kami,” kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah keputusan tersebut.
“Kami sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target dua persen kami,” tambahnya.
Pada Rabu, Federal Reserve mengatakan bahwa aktivitas ekonomi telah berkembang dengan cukup baik, sambil mencatat pertumbuhan yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah.
Serangkaian data ekonomi positif belakangan ini telah menimbulkan harapan bahwa Federal Reserve dapat memperlambat kenaikan harga tanpa memicu resesi yang merusak.
Sementara itu, Federal Open Market Committee (FOMC) memperbarui perkiraan anggota-anggota mereka untuk berbagai indikator ekonomi, mulai dari inflasi hingga pertumbuhan, serta harapan terhadap kebijakan suku bunga di masa depan.
Anggota-anggota FOMC mempertahankan proyeksi median suku bunga pada akhir tahun ini antara 5,50 dan 5,75 persen, tetap ada kemungkinan kenaikan seperempat persen sebelum akhir tahun untuk mengatasi inflasi.
Pada saat yang sama, mereka menaikkan perkiraan untuk di mana suku bunga akan berada tahun depan sebanyak setengah persen, menunjukkan bahwa Federal Reserve mengharapkan suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengendalikan inflasi.
Anggota-anggota FOMC juga lebih dari dua kali lipat proyeksi median pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2,1 persen dari 1 persen pada Juni, dan meningkatkan perkiraan mereka untuk tahun depan.
Proyeksi tingkat pengangguran pada 2023 sedikit diturunkan dari Juni, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja berjalan lebih baik dari yang diharapkan, sementara ekspektasi inflasi utama sedikit dinaikkan.
(dzu/dzu)