Jakarta, CNBC Indonesia – Peran perempuan Indonesia dalam memperjuangkan akses sosial seperti pendidikan, kesehatan, hingga bekerja, terus meningkat. Perempuan pun memiliki peran besar dalam memajukan perekonomian tanah air.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka mengatakan lompatan perempuan dalam kontribusinya memajukan ekonomi dan negara melalui politik terus memiliki kemajuan selama 100-200 tahun terakhir. Sayangnya, perempuan dalam politik masih memiliki tantangan.
Contohnya seperti sistem rekapitulasi suara dalam pemilu yang seringkali terjadi pencurian dan mengorbankan kursi perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masyarakat mengharapkan sistem pemilu yang kualifikasinya makin meningkat dengan pemilu lebih jujur, sehingga menambah ruang bagi perempuan untuk menang, karena tidak mudah perempuan di pemilihan umum,” ujar Diah dalam Top Women Fest CNBC Indonesia, Sabtu (25/3/2023).
Senada dengan Diah, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan perempuan di Indonesia terus menunjukkan perannya yang adaptif hingga berkontribusi bagi perkembangan zaman.
Meski begitu, hal ini masih dirasakan di beberapa negara lain. Di Afghanistan contohnya, para perempuan belum bisa bebas dalam mengakses pendidikan dan bekerja.
“Kebetulan saya sedang membantu akses pendidikan para perempuan Afghanistan. (Mereka) untuk keluar, sekolah, bekerja tidak bisa, jadi apa yang kita nikmati itu bukan otomatis ada, itu ada karena ada keberpihakan, ada perjuangan,” jelas Retno.
Untuk itu, dia menyampaikan kepada para perempuan Indonesia untuk tetap bertahan sampai dengan titik yang diharapkan. Dengan begitu, peran perempuan di tengah masyarakat bisa semakin meningkat dan memiliki ruang untuk maju bersama.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kasus Meikarta, DPR Pantau Pengembalian Duit Ratusan Konsumen
(rah/rah)
