Tag: Hindia

  • Musim Kemarau Basah Diprediksi hingga Oktober 2025, Waspada Bencana Hidrometeorologi!

    Musim Kemarau Basah Diprediksi hingga Oktober 2025, Waspada Bencana Hidrometeorologi!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan hujan akan terus turun di musim kemarau.

    Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung, dengan kondisi curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025.

    “Melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut,” kata Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG.

    Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.

    Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan. Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025.

    Hal ini berarti, dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah.

    Lebih lanjut, kondisi ini sejalan dengan prediksi BMKG pada Maret 2025 bahwa kemarau tahun ini akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM). Terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa Bali, NTB, dan NTT.

    Pemantauan hingga akhir Juni 2025 menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen Zona Musim yang telah memasuki musim kemarau. Angka ini hanya setengah dari kondisi normal, di mana secara klimatologis sekitar 64 persen Zona Musim biasanya telah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.

    Dwikorita menyoroti cuaca ekstrem yang mengintai sejumlah wilayah destinasi wisata, padat penduduk, dan aktivitas transportasi tinggi. Oleh karena itu, peringatan dini telah dikeluarkan sejak 28 Juni agar aktivitas libur sekolah dapat termitigasi. Beberapa wilayah yang perlu diwaspadai adalah sebagian Pulau Jawa bagian barat dan tengah (terutama Jabodetabek), Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua. Wilayah tersebut sudah terkonfirmasi terjadi hujan intensitas lebat, sangat lebat, hingga ekstrem pada beberapa hari terakhir.

    “Pada 5 Juli 2025, hujan intensitas lebih dari 100 mm per hari (lebat hingga sangat lebat) di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan. Hujan ekstrem tersebut berdampak kepada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” paparnya.

    Begitu pula pada 6 Juli 2025, hujan kembali terjadi secara luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama Tangerang yang menyebabkan genangan air, antrean lalu lintas, serta peningkatan potensi bencana hidrometeorologi. Intensitas hujan lebat tercatat lebih dari 100 mm per hari, bahkan mencapai 150 mm per hari di daerah Puncak, Jawa Barat.

    Sementara pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek; Kalimantan Timur; Sulawesi Selatan, dan wilayah sekitarnya; Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram; Maluku bagian Tengah; Papua bagian tengah dan utara.

    “Kemudian periode 10-12 Juli 2025, potensi hujan signifikan diperkirakan akan bergeser ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seiring dengan pergeseran gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis,” lanjutnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto menjelaskan saat ini BMKG terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, operator transportasi, dan pihak lain sebagai tindak lanjut atas kondisi ini. Demikian pula bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai respon cuaca ekstrem yang berdampak kepada masyarakat.

    “Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan mulai hari ini dan direncanakan sampai tanggal 11. Tentu nanti kami akan lihat perkembangan cuacanya. Kami terus berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB sebagai pihak yang menyediakan anggaran,” jelasnya.

    Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta bersiaga terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Masyarakat harus mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Senin. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Rira Damanik menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Selat Makassar, Samudra Hindia barat daya Banten, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, Papua bagian tengah hingga Papua Barat. 

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. 

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Medan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Tanjung Selor, Palu, Gorontalo, Manado, Mamuju, Sorong dan Merauke. 

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Jambi, Bengkulu, Serang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Samarinda, Palangka Raya, Banjarmasin, Kendari, Ternate, Ambon, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Padang, Aceh, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Surabaya, Kupang, Mataram, Pontianak, Makassar, dan Manokwari. Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah.

    Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Sumatera Barat, utara Tangerang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

     

    Sumber : Antara

  • Menu Wisata Motorsport di Sirkuit Mandalika yang Diminati Pengunjung

    Menu Wisata Motorsport di Sirkuit Mandalika yang Diminati Pengunjung

    Lombok: Sirkuit Mandalika memfasilitasi wisatawan lewat program wisata motorsport bertajuk ‘Lampaq di Sirkuit Mandalika’. Program ini menawarkan pengalaman berkeliling sirkuit internasional kebanggaan Indonesia dengan suasana santai, edukatif, dan penuh keseruan.

    Sebanyak 75 pengunjung mengikuti tur sirkuit menggunakan trailer terbuka, sementara 23 orang lainnya memilih sensasi yang lebih menantang dengan mengendarai motor Honda ADV mengitari lintasan sepanjang 4,3 km yang menjadi tuan rumah MotoGP tersebut.

    Selama kegiatan berlangsung, tim dari MGPA turut memberikan informasi dan edukasi seputar sejarah, struktur sirkuit, serta event-event bergengsi yang telah digelar di Mandalika. Edukasi ini menjadi nilai tambah tersendiri, terutama bagi pengunjung yang baru pertama kali menginjakkan kaki di sirkuit berkelas dunia ini.

    Momen spesial tak terlupakan terjadi saat seluruh peserta berhenti di Tikungan 10, spot paling ikonik di Mandalika. Di lokasi ini, pengunjung diajak berfoto bersama dengan latar belakang samudera hindia yang memukau.

    Pengunjung dibebaskan untuk mengambil foto, bersantai di area yang telah disiapkan lengkap dengan bean bags, menikmati kopi, dan menikmati suasana sirkuit dengan cara yang menyenangkan. 
     

    Program “Lampaq di Sirkuit” terbuka untuk umum dan bisa diikuti siapa saja. Pengunjung hanya perlu membayar Rp75.000 untuk menikmati keliling sirkuit menggunakan trailer. Untuk pengalaman lebih aktif, tersedia pilihan mengendarai motor ADV dengan tarif Rp350.000.

    Sedangkan bagi yang ingin merasakan sensasi menjadi pembalap profesional, tersedia Arrive & Drive Agya GR seharga Rp600.000, di mana pengunjung akan diajak berkeliling sirkuit sebanyak 3 lap bersama driver profesional dalam kecepatan tinggi.

    Reza Pahlevi, selaku PIC Motorsport Activation MGPA, mengatakan bahwa Mandalika Experience dirancang sebagai jembatan antara dunia balap dengan masyarakat umum.

    “Kami ingin semua kalangan bisa merasakan atmosfer sirkuit internasional. Lampaq di Sirkuit menjadi platform inklusif yang menyenangkan, sekaligus edukatif. Ini tidak hanya tentang hiburan, tapi juga membangun pemahaman dan kebanggaan masyarakat terhadap keberadaan fasilitas motorsport berstandar dunia” ujar Reza.

    Sementara Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat peran Mandalika sebagai ikon sport tourism Indonesia.

    “Mandalika Experience adalah bentuk pemanfaatan sirkuit untuk kepentingan wisata dan edukasi. Kami ingin membangun kebanggaan nasional terhadap fasilitas ini. Lewat berbagai program menarik, kami yakin Mandalika akan terus berkembang sebagai destinasi unggulan di mata lokal maupun internasional,” jelas Priandhi Satria.

    Lombok: Sirkuit Mandalika memfasilitasi wisatawan lewat program wisata motorsport bertajuk ‘Lampaq di Sirkuit Mandalika’. Program ini menawarkan pengalaman berkeliling sirkuit internasional kebanggaan Indonesia dengan suasana santai, edukatif, dan penuh keseruan.
     
    Sebanyak 75 pengunjung mengikuti tur sirkuit menggunakan trailer terbuka, sementara 23 orang lainnya memilih sensasi yang lebih menantang dengan mengendarai motor Honda ADV mengitari lintasan sepanjang 4,3 km yang menjadi tuan rumah MotoGP tersebut.
     
    Selama kegiatan berlangsung, tim dari MGPA turut memberikan informasi dan edukasi seputar sejarah, struktur sirkuit, serta event-event bergengsi yang telah digelar di Mandalika. Edukasi ini menjadi nilai tambah tersendiri, terutama bagi pengunjung yang baru pertama kali menginjakkan kaki di sirkuit berkelas dunia ini.

    Momen spesial tak terlupakan terjadi saat seluruh peserta berhenti di Tikungan 10, spot paling ikonik di Mandalika. Di lokasi ini, pengunjung diajak berfoto bersama dengan latar belakang samudera hindia yang memukau.
     
    Pengunjung dibebaskan untuk mengambil foto, bersantai di area yang telah disiapkan lengkap dengan bean bags, menikmati kopi, dan menikmati suasana sirkuit dengan cara yang menyenangkan. 
     

     
    Program “Lampaq di Sirkuit” terbuka untuk umum dan bisa diikuti siapa saja. Pengunjung hanya perlu membayar Rp75.000 untuk menikmati keliling sirkuit menggunakan trailer. Untuk pengalaman lebih aktif, tersedia pilihan mengendarai motor ADV dengan tarif Rp350.000.
     
    Sedangkan bagi yang ingin merasakan sensasi menjadi pembalap profesional, tersedia Arrive & Drive Agya GR seharga Rp600.000, di mana pengunjung akan diajak berkeliling sirkuit sebanyak 3 lap bersama driver profesional dalam kecepatan tinggi.
     
    Reza Pahlevi, selaku PIC Motorsport Activation MGPA, mengatakan bahwa Mandalika Experience dirancang sebagai jembatan antara dunia balap dengan masyarakat umum.
     
    “Kami ingin semua kalangan bisa merasakan atmosfer sirkuit internasional. Lampaq di Sirkuit menjadi platform inklusif yang menyenangkan, sekaligus edukatif. Ini tidak hanya tentang hiburan, tapi juga membangun pemahaman dan kebanggaan masyarakat terhadap keberadaan fasilitas motorsport berstandar dunia” ujar Reza.
     
    Sementara Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat peran Mandalika sebagai ikon sport tourism Indonesia.
     
    “Mandalika Experience adalah bentuk pemanfaatan sirkuit untuk kepentingan wisata dan edukasi. Kami ingin membangun kebanggaan nasional terhadap fasilitas ini. Lewat berbagai program menarik, kami yakin Mandalika akan terus berkembang sebagai destinasi unggulan di mata lokal maupun internasional,” jelas Priandhi Satria.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Ini lima rekomendasi wisata libur akhir pekan di Jakarta

    Ini lima rekomendasi wisata libur akhir pekan di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) –

    Bagi Anda yang ingin mengisi akhir pekan dengan sanak saudara, kerabat, pasangan maupun teman tidak salah mencoba sejumlah ragam rekomendasi wisata dari Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

    Lokasi wisata maupun pertunjukan bisa dinikmati Anda dengan orang terdekat. Berikut lima rekomendasi wisata akhir pekan di Jakarta:

    1. The Mystical Kecak Dance

    Kini Anda tak perlu jauh-jauh terbang ke Bali untuk menikmati indahnya Tari Kecak. Anda bisa mengajak keluarga untuk menyaksikannya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Pertunjukan ini akan beralngsung di Amfiteater Panggung Budaya, menampilkan kisah Hanoman yang mencari Dewi Sinta dan bertemu Sri Rama.

    Open Gate dimulai pukul 15.30 WIB dan pertunjukan pukul 17.00 WIB. Pertunjukan ini gratis namun pengunjung hanya perlu membeli tiket masuk ke TMII.

    2. Jakarta Fair

    Jakarta Fair tahun ini kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Di sini, Anda bisa menikmati aneka kuliner serta jajanan yang menarik.

    Tak hanya itu, di Jakarta Fair Anda juga bisa menikmati berbagai promo menarik mulai dari gadget, skincare, pakaian, hingga peralatan sekolah.

    Harga tiket masuk ke Jakarta Fair dibanderol sebesar Rp50.000 pada hari kerja dan Rp60.000 di akhir pekan yakni Jumat hingga Minggu. Namun untuk Lansia di atas 60 tahun, anak-anak di bawah 1 meter, dan anggota TNI/Polri aktif dapat memasuki event ini secara gratis.

    3. Jakarta X Beauty

    Bagi Anda yang tertarik untuk berbelanja aneka produk skincare dan makeup, Jakarta X Beauty bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan akhir pekan.

    Festival yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) itu akan berlangsung hingga besok 6 Juli 2025. Anda bisa membeli tiket event ini secara online melalui aplikasi Female Daily.

    4, KINOKUNIYA Book Fair

    Jika Anda gemar membaca dan mengoleksi buku, tempat ini cocok untuk menjadi destinasi untuk berakhir pekan. Kinokuniya Book Fair adalah acara bazar buku yang diselenggarakan oleh toko buku Kinokuniya.

    Acara yang digelar di Lippo Mall Puri ini menawarkan berbagai macam buku dengan diskon menarik hingga 70 persen, serta berbagai aktivitas terkait buku dan literasi.

    5. LocalFest Jakarta 2025

    Menghabiskan akhir pekan dengan menyaksikan musisi favorit bersama keluarga atau teman juga merupakan pilihan yang menarik.

    Anda bisa berkunjung ke LocalFest Jakarta 2025 yang digelar di Stadion Baseball GBK, Senayan. Acara ini akan menampilkan lebih dari 20 musisi dengan berbagai genre.

    Musisi-musisi yang akan hadir antara lain seperti Hindia, The SIGIT, Feast, Maliq & D’Essentials, Sore, White Shoes & The Couples Company, Vierratale, dan masih banyak lagi.

    Harga tiket dan informasi lebih lanjut dapat Anda simak di Instagram resmi @localfestid.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waka Komisi V DPR usul Pelindo tambah alat pengeruk alur Bengkulu

    Waka Komisi V DPR usul Pelindo tambah alat pengeruk alur Bengkulu

    Ini sudah Inpres. Karena itu semangatnya sekali lagi, semangat kerja kedaruratan, cepat dituntaskan karena masyarakat terutama di Enggano sudah menunggu betul,

    Bengkulu (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menilai Pelindo perlu menambah alat atau kapal pengeruk untuk memastikan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dapat terealisasi tepat waktu.

    “Saya termasuk menyarankan dan usulkan, supaya Pelindo menambah sebanyak-banyaknya alat berat (pengerukan alur),” kata Syaiful Huda usai mengecek langsung situasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, di Bengkulu, Kamis.

    Usulan tersebut, kata dia, mengingat Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Upaya penanganan keadaan tertentu untuk normalisasi alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, transportasi dan logistik serta percepatan pembangunan di Pulau Enggano.

    “Inpres ini amanatnya tidak hanya kapal masuk dan bisa ke luar, Inpres ini semangatnya holistik, semua problem terkait Pulau Baai dituntaskan. Nah sementara Inpres itu memberi mandat sampai pada 31 Agustus, jadi kalau melihat rentang yang cukup terbatas ini, saya termasuk menyarankan (penambahan alat pengeruk alur),” katanya.

    Jangan sampai Inpres yang telah diterbitkan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi sia-sia hanya karena penyelesaian permasalahan alur Pelabuhan Pulau Baai dan situasi Pulau Enggano tidak membaik tidak bisa tepat waktu seperti target terakhir 31 Agustus 2025.

    “Ini sudah Inpres. Karena itu semangatnya sekali lagi, semangat kerja kedaruratan, cepat dituntaskan karena masyarakat terutama di Enggano sudah menunggu betul,” kata dia.

    Begitu juga, lanjut dia, bisnis di Bengkulu juga sudah tersendat cukup lama karena pendangkalan alur tersebut. Bisnis yang terhambat akan berdampak tidak baik pada perekonomian daerah, apalagi berlangsung dalam waktu lama.

    “Terlebih-lebih pada kepentingan bisnis, aktivitas bongkar muat (komoditas, termasuk ekspor impor) berbagai hal juga masih terkendala,” kata dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang upaya penanganan keadaan tertentu untuk normalisasi alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, transportasi dan logistik serta percepatan pembangunan di Pulau Enggano.

    Inpres tersebut sebagai solusi permasalahan yang mengakibatkan terisolasinya warga Pulau Enggano selama empat bulan terakhir akibat tertutupnya pintu alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.

    Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu.

    Untuk mencapai pula terluar Indonesia di Bengkulu tersebut salah satunya memanfaatkan transportasi laut.

    Akses ke Enggano seharusnya menggunakan kapal penyeberangan, hal itu karena kondisi jarak dan Pulau Enggano juga berada di tengah Samudera Hindia yang tentu gelombang lautnya berbahaya ketika diakses menggunakan kapal-kapal kecil nelayan.

    Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, maka akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam.

    Namun, sejak empat bulan terakhir Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu mengalami pendangkalan alur, aktivitas keluar masuk dermaga pelabuhan menjadi terganggu.

    Hal tersebut juga mengganggu aktivitas pelayaran menggunakan kapal penyeberangan ke Pulau Enggano.

    Akses masyarakat Enggano terkendala karena kapal penyeberangan tidak bisa keluar masuk Dermaga Pelabuhan Pulau Baai dan membuat Enggano menjadi terisolasi.

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025

    Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Rio de Janeiro, Brasil, bersiap menjadi panggung diplomasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang melibatkan delegasi dari 10 negara anggota penuh dan sembilan negara mitra, saat mereka berkumpul pada 6-7 Juli 2025.

    BRICS yang merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi dan politik yang signifikan. Kelompok ini mewakili lebih dari 40 persen populasi dunia dan sekitar sepertiga produk domestik bruto (PDB) global.

    Kelompok negara berkembang BRICS, yang kini diperkuat dengan penambahan anggota baru, termasuk Indonesia, semakin mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan signifikan di panggung global.

    BRICS tidak hanya menjadi penyeimbang ekonomi, tetapi juga pendorong utama terciptanya tatanan dunia yang lebih adil di tengah pengaruh dominasi historis negara-negara Barat.

    Dengan masuknya Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab, serta bergabungnya Indonesia secara resmi sejak 6 Januari 2025, BRICS kini diperkuat 10 negara anggota penuh, meningkatkan bobot ekonomi dan demografi kelompok tersebut.

    Selain itu, banyak anggota BRICS adalah produsen utama komoditas penting global, mulai dari energi, mineral, produk pertanian, hingga sumber daya manusia yang melimpah.

    Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat BRICS menyumbang sekitar 37,3 persen terhadap PDB global pada 2024, melampaui capaian G7 (AS, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Prancis) yang menyumbang 30 persen terhadap PDB global.

    Bagi dosen di Departemen Hubungan Internasional Universitas Bakrie, Sellita Selli, BRICS bukan tentang alternatif, tetapi mengenai tata kelola global baru yang menyeimbangkan kekuatan antara Barat dan Selatan Global yang baru.

    BRICS telah mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam pasar komoditas global, terutama melalui ekspor minyak mentah dan produk pertanian.

    China, sebagai mesin ekspor utama BRICS, membanjiri pasar dunia dengan berbagai produk, mulai dari tekstil hingga elektronik. Kehadiran kolektif BRICS sebagai eksportir dan importir utama menjadi mitra tidak terpisahkan dalam rantai pasok global.

    Tidak hanya sebagai pemasok, negara-negara BRICS juga merupakan pasar impor yang sangat penting, mengonsumsi berbagai bahan baku, mesin, dan teknologi. India, misalnya, adalah importir besar bahan bakar mineral serta besi dan baja, sementara Rusia, selain menguasai ekspor energi, juga mengimpor beragam produk pangan.

    Bagi Indonesia, hubungan perdagangan dengan BRICS sangatlah vital. Pada tahun 2024, ekspor Indonesia ke BRICS mencapai 84,37 miliar AS, dengan ekspor non-migas menyumbang 33,91 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.

    Di tengah sorotan terhadap dinamika ekonomi dan geopolitik dunia, posisi Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di Asia Tenggara yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, akan menjadi topik menarik untuk dicermati.

    Peluang kerja sama

    Data IMF pada 2024 menempatkan Indonesia di peringkat lima PDB per kapita dari 11 negara Asia Tenggara. Dengan PDB per kapita sebesar 5.270 dolar AS, Indonesia berada di bawah Singapura ($88.450), Brunei Darussalam ($35.110), Malaysia ($13.310), dan Thailand ($7.810).

    Peringkat ini menempatkan Indonesia di segmen tengah, di atas Vietnam ($4.620), Filipina ($4.130), dan negara-negara lain yang PDB per kapitanya jauh lebih rendah, seperti Kamboja, Laos, Timor-Leste, dan Myanmar.

    Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia telah melampaui fase pembangunan awal, namun masih menghadapi tantangan dalam mendorong kesejahteraan yang lebih merata di seluruh lapisan masyarakatnya.

    Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa yang berada di jalur perdagangan maritim global antara Samudra Hindia dan Pasifik, Indonesia berada di gerbang pasar domestik bagi negara-negara BRICS dalam mencari peluang ekspor maupun investasi.

    Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam, termasuk nikel, batu bara, minyak kelapa sawit, dan banyak mineral kritis lainnya.

    Teranyar, adalah proyek pembangunan Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (29/6), sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dalam rangka mewujudkan swasembada energi Indonesia.

    Proyek yang mencakup area seluas 3.023 hektare ini memiliki nilai investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS dari hulu hingga hilir, serta diproyeksikan menyerap hingga 8.000 tenaga kerja, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara langsung.

    Dalam sambutannya pada acara peresmian itu, Presiden menyampaikan bahwa proyek tersebut menjadi bagian dari upaya besar bangsa dalam menjalankan hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

    Proyek hilirisasi terbesar di Asia Tenggara itu relevan bagi negara-negara BRICS sebagai rantai pasok bahan baku industri otomotif, terutama dalam konteks transisi energi dan pengembangan teknologi yang kini selaras dengan harapan KTT BRICS.

    Hubungan bilateral

    Sejak resmi menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia kini berada di ambang era baru kerja sama ekonomi. Meskipun status keanggotaan penuh masih terbilang baru, hubungan bilateral yang kuat dengan negara-negara anggota BRICS telah menjadi modal awal dan gerbang menuju kolaborasi yang lebih dalam.

    Ada beberapa bentuk kerja sama konkret yang sebelumnya telah dan sedang bergerak menuju realisasi bersama sejumlah negara BRICS.

    Salah satu keuntungan nyata dari keanggotaan BRICS adalah akses langsung Indonesia ke New Development Bank (NDB). NDB, yang didirikan oleh BRICS adalah lembaga keuangan yang fokus membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.

    Bagi Indonesia, ini berarti peluang baru untuk mendapatkan pendanaan bagi proyek-proyek skala besar, seperti inisiatif transisi energi, hingga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

    NDB dikenal dengan syarat pinjamannya yang seringkali lebih fleksibel dibandingkan lembaga keuangan tradisional, memberikan opsi pembiayaan yang lebih beragam bagi Indonesia.

    Sebelum menjadi anggota penuh, hubungan dagang dan investasi Indonesia dengan negara-negara, seperti China, India, dan Rusia, sudah terjalin dengan baik. Dengan status keanggotaan di BRICS, kerja sama ini diproyeksikan akan semakin diperkuat.

    Diharapkan ada peningkatan investasi langsung dari negara-negara BRICS ke Indonesia, terutama di sektor manufaktur, pertambangan dengan fokus pada hilirisasi dan energi terbarukan. Sebaliknya, produk komoditas kunci Indonesia, seperti minyak sawit dan karet juga berpotensi menemukan pasar yang lebih besar di negara-negara BRICS.

    Keamanan energi dan transisi menuju energi bersih adalah isu krusial bagi negara-negara BRICS. Indonesia, sebagai produsen energi, dapat mempererat kerja sama pasokan dengan anggota lain. Namun, potensi terbesar ada pada pengembangan energi terbarukan.

    Ada ruang luas untuk kolaborasi dalam proyek-proyek tenaga surya, angin, dan hidro. Transfer teknologi dari China dan India, yang merupakan pemimpin global dalam inovasi energi bersih, akan sangat vital bagi ambisi energi hijau Indonesia.

    Selain itu, potensi kerja sama teknologi juga meluas ke sektor digital, kecerdasan buatan (AI), fintech, dan e-commerce, membuka peluang bagi kolaborasi antara startup di negara-negara anggota.

    Politik bebas aktif

    Diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025 juga tidak akan lepas dari tantangan. Dinamika geopolitik global yang kompleks, persaingan antarblok kekuatan, dan perbedaan kepentingan di antara anggota BRICS sendiri memerlukan pendekatan yang hati-hati dan strategis dari delegasi Indonesia.

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa keikutsertaan ini selaras dengan diplomasi luar negeri RI yang bebas aktif, yaitu mengambil peran, tanpa terjebak blok geopolitik.

    Keseimbangan antara menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan besar dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip politik luar negeri yang independen akan menjadi kunci.

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan tampil di Konferensi Tingkat Tinggi BRICS pada 6-7 Juli 2025 di Rio De Jeniro, Brasil, seusai menuntaskan kunjungan resmi ke Kerajaan Arab Saudi.

    Publik menanti narasi diplomasi Indonesia yang adaptif, memastikan bahwa kehadiran di KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro benar-benar memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa dan kontribusi bagi perdamaian serta kemakmuran global.

    Sumber : Antara

  • Menteri Trenggono kerahkan kapal pengawasa bantu warga Pulau Enggano

    Menteri Trenggono kerahkan kapal pengawasa bantu warga Pulau Enggano

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memerintahkan jajarannya agar mengerahkan Kapal Pengawas (KP) Orca 05 untuk membantu warga Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu yang aktivitas terganggu akibat pendangkalan alur masuk dan keluar di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

    “Pengerahan KP Orca 5 ke Pulau Enggano merupakan solusi langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu dengan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Jakarta pada Selasa (24/06),” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Ipunk mengungkapkan bahwa dalam pertemuan sebelumny itu, Menteri Kelautan dan Perikanan menyatakan siap membantu pengangkutan secara temporer masyarakat Enggano yang akan ke Bengkulu.

    Ia menuturkan hal itu diputuskan Menteri Tenggono karena transportasi kapal niaga tidak dapat menjangkau Pulau Enggano dikarenakan pendangkalan alur masuk dan keluar Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

    “KP Orca 05 telah bergerak dan tiba di perairan Enggano untuk membantu warga Enggano,” ujar Ipunk.

    Ipunk menjelaskan, KP Orca 05 tiba di perairan Enggano sekitar perairan Pelabuhan Malakoni sejak Sabtu (28/06). Setibanya di perairan Enggano, Nakhoda KP Orca 05 telah melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah setempat.

    Hal itu, lanjut Ipunk, ditandai dengan kehadiran⁠ ⁠⁠Camat Enggano beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di KP Orca 05.

    “Tim kami di lapangan untuk saat ini telah berkoordinasi terkait dukungan KP. Orca 05 untuk membantu warga Enggano dan menunggu skenario dari Pemprov Bengkulu,” ucap Ipunk.

    KP Orca 05 merupakan salah satu kapal pengawas terbesar milik KKP dengan panjang 63,37 meter, tonase 741 ton dan berkapasitas maksimal 29 orang awak kapal pengawas.

    KP Orcq 05 memiliki jarak tempuh sampai dengan 5.000 mil laut atau mampu bertahan hingga 25 hari di laut. Kapal itu beroperasi di Zona IV Penangkapan Ikan Terukur tepatnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 572 dan 573 Samudera Hindia, Laut Sawu dan Laut Timor.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Masalah Besar di Balik Jet Canggih F-35B Inggris Ngadat di India

    Masalah Besar di Balik Jet Canggih F-35B Inggris Ngadat di India

    Jakarta

    Kapal induk HMS Prince of Wales milik Inggris berlabuh di Singapura tapi ada kejanggalan. Kapal itu tiba dengan jumlah jet tempur ganjil, yakni 11 F-35B di deknya. Itu karena satu jet hilang, F-35B Lightning nomor 034 yang rupanya terdampar selama hampir dua minggu di sebuah bandara di India selatan.

    Jet tempur siluman canggih itu terjebak cuaca buruk saat terbang di Samudra Hindia dan minta pendaratan darurat di Bandara Internasional Thiruvananthapuram. F-35B terdampar sejak saat itu karena masalah teknis dan belum beranjak dari lokasinya di area terbuka landasan.

    Dibuat oleh raksasa Amerika Lockheed Martin, F-35B Lightning adalah salah satu jet tempur tercanggih dan penuh teknologi rahasia. Ada rumor Inggris takut jet itu dimata-matai India sehingga dibiarkan di tempat terbuka.

    Pejabat Inggris menyebut tak khawatir tentang spionase dan berterima kasih ke India karena menjaga jet tersebut tetap aman saat menunggu perbaikan tim spesialis yang diterbangkan dari Inggris. Namun, analis menilai makin lama jet itu terdampar, semakin banyak kecurigaan dan mungkin India juga tersinggung.

    Foto medsos menunjukkan jet itu ditempatkan di landasan dengan personel militer India menjaganya sepanjang waktu. Ia diparkir di tempat terbuka dekat terminal domestik dan kadang kena hujan. Diduga ada masalah besar di balik ngadatnya jet itu.

    “Terkejut bahwa tim mekanik penerbangan dengan suku cadang belum diterbangkan untuk memperbaikinya. Pasti masalah lebih besar dari yang kita duga,” kata Nicholas Drummond, mantan perwira Angkatan Darat Inggris yang dikutip detikINET dari Independent.

    Media India ada yang mencurigai jet tersebut tidak dipindahkan ke hanggar tertutup karena Inggris tidak mempercayai India untuk menjaganya tetap aman dan tidak dirusak. Namun Inggris menyatakan bahwa pemindahan itu akan dilakukan jika peralatan dan keahlian yang diperlukan sudah tersedia.

    “Untuk meminimalkan gangguan pada operasi bandara reguler, pesawat akan dipindahkan ke ruang di hanggar setelah peralatan spesialis dan tim teknik Inggris tiba,” kata juru bicara Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

    Mark Martin, pakar penerbangan, mengatakan pesawat tempur yang diparkir di tempat terbuka tidak dapat diutak atik, sehingga meminimalisir kekhawatiran keamanan.

    “F-35B menjadi sorotan publik, kemungkinan besar dinonaktifkan dari dalam dan luar di tempat terbuka karena Inggris memiliki satelit sendiri yang membantu mereka memantau pesawat melalui satelit mereka. Jadi, jika ada yang mendekati ini, Inggris akan menjadi yang pertama mengetahuinya,” katanya.

    Martin juga mencatat perjanjian pertahanan Inggris dengan India berarti kedua negara berkewajiban melindungi aset masing-masing di keadaan seperti itu. “Kemungkinan besar jika pesawat itu dinonaktifkan, Angkatan Udara Kerajaan dapat mengirim C-17 Globemaster atau pesawat angkut berat dan jet itu akan dimuat dan diterbangkan,” paparnya

    Dr. Sameer Patil, direktur di Observer Research Foundation, mengatakan bahaya terbesar kejadian ini adalah saling curiga antara dua sekutu.

    “Hal yang paling saya khawatirkan bukan tentang spionase atau tentang penanganan teknologi rahasia, tapi tentang menciptakan risiko dan ketidakpercayaan antara kedua mitra yang dapat dieksploitasi oleh musuh seperti China dan Iran untuk keuntungan mereka sendiri,” cetus Dr. Patil.

    (fyk/fay)

  • Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim Yogyakarta 1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Hari Bhayangkara
    yang seharusnya menjadi momentum peringatan hari jadi institusi Polri, justru diwarnai aksi demonstrasi di Kota
    Yogyakarta
    .
    Sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar unjuk rasa di kawasan Titik Nol Kilometer, Senin (1/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Dalam aksinya, massa menyampaikan kritik keras terhadap institusi Polri, serta sejumlah tuntutan yang mereka nilai penting untuk demokrasi dan hak asasi manusia.
    Koordinator aksi, Bung Koes, menyebut bahwa sejak awal berdiri, Polri tidak pernah benar-benar melayani kepentingan rakyat, melainkan menjadi alat kekuasaan.
    “Secara historis, Polri sejatinya merupakan kelanjutan langsung dari struktur kepolisian kolonial Hindia Belanda, seperti Veldpolitie dan Politietroepen, yang dibentuk untuk mengamankan kepentingan ekonomi kolonial, menekan pemberontakan rakyat, serta menjaga stabilitas kekuasaan negara kolonial Hindia Belanda,” ucapnya dalam orasi.
    Ia juga menilai bahwa setelah Kemerdekaan 1945, warisan kolonial itu justru tidak dilepaskan, melainkan diadopsi dalam bentuk baru di bawah sistem nasional.
    “Selama Orde Baru, Polri berada dalam struktur ABRI dan menjadi alat utama rezim Soeharto untuk menindas gerakan rakyat, membungkam lawan politik, dan mengamankan kekuasaan,” lanjutnya.
    Setelah reformasi, meskipun Polri telah dipisahkan dari militer secara administratif, menurut Bung Koes, fungsinya sebagai penjaga kekuasaan tetap dipertahankan.
    Aliansi juga menyoroti alokasi anggaran Polri tahun 2025 yang mencapai Rp 126,62 triliun, dengan belanja pegawai mencapai lebih dari Rp 59 triliun.
    Bahkan setelah pemotongan anggaran melalui Inpres No. 1 Tahun 2025, realisasi anggaran Polri tetap mencapai Rp 106 triliun.
    “Ironisnya, pemotongan tidak menyentuh pos belanja pegawai dan alat-alat represi. Di tengah kondisi rakyat yang makin sulit mengakses kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan layak, negara justru terus menyuntikkan dana raksasa untuk memperkuat aparatus represi,” katanya.
    Mereka juga mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri yang tengah dibahas. RUU ini dinilai membuka ruang penyadapan tanpa izin pengadilan, pembatasan akses informasi, dan penggalangan intelijen tanpa mekanisme akuntabilitas.
    “Pasal 14 dan 16 memperkuat fungsi Polri dalam mengawasi dunia digital dan mengatur urusan sipil, menjadikannya lembaga superbody yang menyerap peran Kominfo, BSSN, hingga BIN,” tegas Bung Koes.
    Menurutnya, ini berpotensi menyebabkan tumpang tindih birokrasi dan memperbesar kekuasaan tanpa kontrol publik.
    Aliansi Jogja Memanggil juga menyoroti kekerasan yang terjadi terhadap massa aksi di berbagai daerah, termasuk kasus terbaru pada 2025.
    “Di Semarang, massa aksi diserang dengan gas air mata dan empat orang ditangkap. Di Jakarta, Bandung, Malang, Bojonegoro, Jember, puluhan aktivis dan relawan ditangkap, termasuk tim dokumentasi dan tim medis yang mengalami kekerasan,” katanya.
    “Demokrasi kerakyatan tidak akan pernah lahir di bawah bayang-bayang gas air mata dan borgol,” tambahnya.
    Bung Koes menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukan hari yang patut dirayakan.
    “Kami menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukanlah hari agung yang perlu dirayakan. Ia adalah pengingat atas darah, air mata, dan ketakutan yang terus ditanamkan oleh aparat bersenjata kepada rakyat,” ujarnya.
    Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan tujuh tuntutan utama, yakni:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Ungkap Alasan Jakarta-Depok-Bekasi Mendadak Dingin

    BMKG Ungkap Alasan Jakarta-Depok-Bekasi Mendadak Dingin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan suhu di Jakarta, Depok dan Bekasi terasa dingin pada pagi dan malam hari. Anehnya hal ini terjadi justru ketika memasuki musim kemarau.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena udara dingin yang akhir-akhir ini terasa, terjadi karena beberapa faktor.

    Angin Monsun Australia

    Salah satu penyebab fenomena suhu dingin menjelang puncak musim kemarau ini adalah Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Asia dan melewati wilayah Indonesia serta Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih rendah (dingin).

    Angin Monsun Australia ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya.

    Selanjutnya mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama wilayah Selatan khatulistiwa, seperti pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, terasa lebih dingin. Orang Jawa biasa menyebutnya Mbedhidhing.

    Wilayah di pulau Jawa yg terasa lebih dingin adalah Pegunungan Bromo, Pegunungan Sindoro-Sumbing dan Wilayah Lembang Bandung. Bahkan pada 7 Juli 2024 suhu minimum terjadi di dataran tinggi Dieng mencapai 1 derajat Celcius pada jam 2 dini hari.

    Posisi Geografis

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan bahwa disamping Monsun Australia, fenomena suhu dingin juga disebabkan oleh faktor posisi geografis, kondisi topografis, ketinggian wilayah, dan kelembaban udara yg relatif kering.

    Selain itu pada bulan Juni hingga Agustus posisi sudut datang dari sinar matahari sedang berada di posisi terjauh dari Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan Khatulistiwa.

    “Beberapa hari terakhir ini, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan,” ujar Guswanto dalam keterangan tertulis, dikutip dari website BMKG, Selasa (1/7/2025).

    Ia menjelaskan bahwa angin dominan berhembus dari arah timur hingga tenggara yang membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia, sehingga kurang mendukung proses pertumbuhan awan. Sehingga membuat langit menjadi cerah sepanjang hari.

    Kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan, yang mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan.

    Selain itu, angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.

    “Daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah,” imbuhnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]