Skenario Empat Capres Airlangga-Zulhas Dinilai Sulit Terbentuk

26 May 2023, 18:07

Jakarta, CNN Indonesia — Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menduga skenario poros keempat untuk mencalonkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam Pilpres 2024 adalah taktik untuk mengacak-acak peta politik.
“Misalnya mengacak-acak peta politik, saya menduga mereka maju hanya untuk mengalah sehingga kontestan lain bisa menang,” ujar Adib, Jumat (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, akan ada putaran kedua jika ada empat pasang capres-cawapres dalam Pilpres 2024, karena suara masyarakat akan terbagi. Tapi, ia menilai keuntungan elektoral pun dinilai bakal berdampak pada Golkar dan PAN.
“Saya juga menduga skenario itu mungkin hanya untuk menaikkan daya tawar Golkar dan PAN. Itu bisa dilihat nanti jika mereka berdua melakukan lobi politik. Politik itu transaksional, tujuannya pasti agar kepentingannya diakomodir,” tuturnya.
Adib mengatakan kecil peluang poros keempat yang dibangun Golkar dan PAN terealisasi. Alasannya, dua ketua umum dari partai masing-masing tak memiliki elektabilitas bagus dan populer.
“Indikatornya, Airlangga-Zulhas elektabilitas dan popularitasnya kecil di berbagai survei. Siapa yang mau pilih? Apalagi hal yang paling dipertimbangkan masyarakat adalah ketokohan. Menurut saya, kemungkinan kecil pasangan itu tidak terjadi,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin mengungkap salah satu hasil pertemuan Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto di Amerika Serikat (AS) membahas skenario maju bersama pada kontestasi politik 2024.
Menurut Fikri mengatakan skenario itu muncul usai terjadi ‘perdebatan’ di internal PAN yang menjagokan kedua ketum untuk maju dalam Pilpres 2024 karena dua partai tersebut memenuhi syarat ambang batas 20 persen dari jumlah kursi DPR.
“Tentu membahas soal capres 2024. Membahas skenario baru, kenapa PAN dan Golkar tidak kita mengusung sendiri?. Kemudian kita kaji skenario itu. Misalnya asumsinya Ganjar satu pasang, Anies satu pasang, lalu Prabowo satu pasang, kenapa kita tidak mengajukan juga?,” kata Fikri.

(psr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi