Sindir Pemerintah, Pendeta Saifudin Ibrahim Menyuruh Menteri dan DPR Bertobat Lalu Terima Yesus

Terkini.id, Jakarta – Pendeta Saifudin Ibrahim kembali melontarkan pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa Menteri dan DPR sebaiknya menerima Yesus.

Menurut Pendeta Saifudin Ibrahim, walaupun menteri-menteri dan DPR tidak menyukai dirinya, tetapi mereka harus menerima Yesus.

“Hai menteri-menteri yang benci, yang tidak suka  dengan omongan saya, wahai anggota-anggota DPR yang tidak suka karena bahasa saya, omongan saya, terima Yesus” Ujar Pendeta Saifudin Ibrahim

Baca Juga: Singgung Hadist Nabi Muhammad, Pendeta Saifudin Ibrahim: Muslim Harus Pelihara…

“Biar kamu benci kepada saya, tapi terima Yesus” Tegas Pendeta Saifudin Ibrahim melanjutkan.

Pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim ini ia sampaikan lewat sebuah video yang ditayangkan dalam kanal YouTube pribadinya dengan judul “Orang Saleh Tetap Perlu Yesus Kristus. Namanya Kornelius” sebagaimana dilihat pada Sabtu 2 April 2022.

Baca Juga: Pendeta Saifudin Ibrahim: Saya Memang Cabul, Mikir Urusan Bawah Perut

Dalam video tersebut, Pendeta Saifudin Ibrahim tidak hanya menyuruh menteri dan anggota DPR, tetapi juga menyuruh gubernur dan bupati untuk bertobat dan menerima Yesus.

“Wahai para menteri bertobat, wahai anggota DPR bertobat, wahai gubernur-gubernur bertobat, bupati-bupati terima Yesus” Ujar Pendeta Saifudin Ibrahim menjelaskan.

“Kamu tidak akan puas, tidak akan suka cita karena mengikuti ajaranmu itu” Ungkap Pendeta Saifudin Ibrahim melanjutkan.

Baca Juga: Pendeta Saifudin Ibrahim: Saya Memang Cabul, Mikir Urusan Bawah Perut

Pendeta Saifudin juga menjelaskan bahwa jika manusia bertobat tetapi tidak mempercayai Yesus maka manusia tidak akan  mendapatkan kehidupan yang kekal abadi.

“Pertobatan tanpa percaya pada Yesus Kristus manusia tidak akan mendapatkan kehidupan yang kekal” Ucap Pendeta Saifudin Ibrahim melanjutkan.

“Ini saya perlu ulangin lagi, pertobatan tanpa percaya Yesus Kristus, manusia tidak akan mendapatkan kehidupan yang kekal” Tegas Pendeta Saifudin Ibrahim melanjutkan.