TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat tersenyum saat ditanya mengenai kabar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dengan pola ‘Abang-Ijo’ untuk Ganjar Pranowo.Djarot bersama Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memberikan arahan ke media dalam persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 5 Juni 2023.“Tau aja,” kata Djarot singkat sembari tersenyum usai ditanya mengenai informasi tersebut.Dalam laporan Majalah Tempo edisi pekan ini, 5 Juni 2023, sejumlah narasumber yang diwawancarai Tempo mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin membangun pasangan capres-cawapres dari Abang-Ijo, atau dari kelompok nasionalis dan religius. Salah satu opsinya menyandingkan Ganjar dengan tokoh Nahdlatul Ulama.Keinginan ini dikabarkan membuat Megawati menanggapi dingin usulan nama cawapres yang diusulkan Joko Widodo. Saat bertemu dengan Megawati di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Kamis, 27 April lalu, Jokowi menyodorkan dua anak buahnya di kabinet sebagai calon wakil presiden. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku menerima banyak usulan nama cawapres untuk Ganjar Pranowo saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas bersama rombongannya di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.Iklan
“Persoalannya, saya mikir terus karena menurut saya kok banyak amat ya yang jadi cawapres. Jadi kan saya mesti plih dulu satu-satu,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Juni 2023.Menurut dia, sosok cawapres ini ditentukan bukan untuk kepentingan partai, melainkan demi kemaslahatan bangsa dan negara. Megawati bercerita sosok cawapres yang disandingkan dengan capres PDIP selalu menuai kesuksesan di gelaran Pilpres.EKA YUDHA SAPUTRA | IMA DINI SHAFIRAPilihan Editor: Pemerintah Masih Tunggu Undangan DPR RI untuk Bahas Bersama RUU Perampasan Aset
