Sejarah dan Makna di Balik Corak Batik Mega Mendung dari Cirebon

25 October 2022, 22:01

Cirebon: Cirebon adalah salah satu daerah yang memiliki gaya batik yang cukup khas. Batik Cirebon memiliki ciri yang cukup menco lok pada motifnya. Salah satunya, corak batik mega mendung yang ternama.
 
Batik mega mendung dikenal dengan motif awan dengan warna tegas. Ternyata motif batik mega mendung memiliki sejarah dan filosofi yang menarik lho Sobat Medcom.
Sejarah corak batik mega mendung

Sejarah batik mega mendung bermula dari upaya Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon pada abad ke-16. Benda-benda seni yang dibawa dari Tiongkok seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan.
 
Ini berhubungan dengan paham Taoisme yang berasal dari Tiongkok bahwa awan adalah lambang dari dunia atas, dunia yang luas dan juga transendental (ketuhanan).

-?

Batik mega mendung juga menjadi batik yang sangat khas karena memiliki perpaduan antara unsur Islam dan Cina. Dalam buku Batik Cirebon dijelaskan:
 
“Mega mendung merupakan visualisasi dari bentuk awan. Motif ini merupakan pengaruh kebudayaan cina. Bukti-buktinya dapat dilihat pada lukisan lukisan awan pada piring dari cina yang menempel pada bangunan di situs Gunung Jati. Bentuk awan itu diolah seniman-seniman Cirebon sehingga mempunyai gaya tersendiri.”
 

Motif batik mega mendung menjadi terinspirasi dari budaya Tiongkok dan bertemu dengan filosofi Islam. Dok. Kelas pintar
 
Dilansir dari digilib.isi, budayawan dan pemerhati batik Made Casta menulis pernikahan Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati merupakan latar belakang masuknya budaya dan tradisi Tiongkok atau tradisi Cina ke keraton. Pada saat itu keraton menjadi pusat kosmologi sehingga ide atau gagasan, pernak-pernik tradisi dan budaya Cina yang masuk bersama Putri Ong Tien menjadi pusat perhatian para seniman di Cirebon.
 

 
Pernak-pernik yang dibawa Putri Ong Tien sebagai persembahan kepada Sunan Gunung Jati. Hal itulah yang menjadi inspirasi para seniman termasuk pembatik. Keramik Cina, porselen, atau kain sutera dari zaman Dinasti Ming dan Ching yang memiliki banyak motif sangat menginspirasi seniman Cirebon.
 
Banyaknya gambar simbol kebudayaan Cina, seperti burung phoenix, liong atau naga, kupu-kupu, kilin, banji atau kisi-kisi hiasan yang dibuat dari kayu atau porselen. Gambar tersebut merupakan simbol kehidupan abadi yang kemudian menjadi akrab dengan masyarakat Cirebon.
 
Kemudian, para pembatik menuangkan simbol dan motif itu dalam karya batik. Salah satunya, adalah motif Mega Mendung.
 
Filosofi dan ciri khas batik mega mendung

Casta menyebut motif menuturkan mega mendung memiliki tatanan warna yang berlapis-lapis yang terdiri dari lima hingga tujuh lapis warna.
 
Lapisan 5 warna ini bermakna yaitu rukun islam. Sedangka angka tujuh adalah langit yang pernah dilalui Nabi Muhammad SAW pada peristiwa isra mi’raj. Penciptaan ini menggambarkan corak batik mega mendung sebagai warisan budaya Cirebon.
 
Motif batik mega mendung ternyata memiliki makna yang patut dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Motif ini bermakna, setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya pada saat dalam kondisi terpuruk, sedih dan tertekan. Selalu bersikap bijaksana dalam kondisi apapun, layaknya Awan yang mendung dan menyejukkan suasana.
 
Sesuai dengan arti namanya yaitu mega yang berarti awan dan Mendung berarti cuaca yang sejuk. Motif yang ada dalam batik mega mendung ini juga menggambarkan sebuah kesan maskulin, lugas, dinamis, dan terbuka.
 (SUR)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi