
MerahPutih.com – Uni Eropa kembali gagal menyepakati larangan impor minyak Rusia pada pertemuan puncak di Brussels. Uni Eropa telah meluncurkan lima paket sanksi sejak Rusia menginvasi Ukraina, lebih dari tiga bulan lalu.
Tetapi, pada paket keenam ini dan khususnya larangan minyak, Uni Eropa masih terbelah dan kemungkinan paket sanksi ini baru akan kembali dibahas akhir Juni mendatang.
Baca Juga:
Presiden Rusia, Jerman dan Perancis Bahas Krisis Gandum dan Pupuk Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam mereka karena terlalu lunak terhadap Moskow.
“Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih dapat memperoleh hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?” Zelenskiy bertanya kepada para pemimpin Uni Eropa.
“Mengapa bank teroris masih bekerja dengan Eropa dan sistem keuangan global? Pertanyaan serius,” katanya.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang negaranya telah menjadi penentang utama untuk sebuah kesepakatan, mengatakan saat ia tiba untuk KTT,pihaknya menutup kompromi.
“Jika ada solusi untuk keamanan pasokan energi Hongaria, kita belum mendapatkannya sekarang,” katanya.
Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan, lebih realistis untuk mengharapkan kesepakatan tentang embargo minyak dalam beberapa minggu mendatang.
Salah satu hasil dari KTT tersebut adalah kesepakatan tentang paket pinjaman Uni Eropa senilai 9 miliar euro dengan komponen kecil hibah untuk menutupi sebagian bunga, agar Ukraina dapat mempertahankan pemerintahannya dan membayar upah sekitar dua bulan. (*)
Baca Juga:
Aman dari Ranjau, Rusia Segera Buka Laut Hitam Buat Kapal Asing
https://merahputih.com/post/read/sanksi-embargo-minyak-rusia-gagal-presiden-ukraina-sindir-uni-eropa