Antv – Tidak banyak orang yang bisa menjadi Program Director (PD) siaran langsung sepakbola. Sebab profesi itu membutuhkan pendidikan, skill dan jam terbang yang lama. Di Indonesia, mungkin jumlahnya tak lebih dari 20 orang. Dan itu tersebar di beberapa stasiun TV dan PH yang biasa menyiarkan siaran langsung sepakbola. Misal, ANTV, RCTI, Indosiar, TVRI, Trans dan MNC.Tugas PD siaran langsung sepakbola adalah mengawasi, mengarahkan, dan meramu pemunculan gambar dari sejumlah kamera di lapangan. Agar enak ditonton dan punya drama bagi pemirsa. Untuk ukuran PD Liga 1 atau ISL, tugas PD meracik pilihan tampilan gambar dari minimal 8 hingga 16 camera. Maksimal, bisa 30-an camera sekelas liga Champions atau Piala Dunia.Eko Priyanto adalah salah satu PD itu. Pria kelahiran 1977 ini mengawali karirnya sebagai seorang camera person di ANTV. Seiring waktu dia kemudian menjadi PD program-program olahraga hingga akhirnya menjadi PD siaran langsung sepakbola di ANTV. Rentang tahun 2005 – 2014. Terakhir Eko menjadi PD Live Friendly Match Persija v Rans Nusantara di Stadion Wibawa, Karawang, Juli lalu. Singgasana kebesarannnya adalah duduk dibelakang switcher dengan puluhan monitor camera di depannya. Lewat profesinya, Eko pernah menyambangi hampir semua stadion sepakbola di negeri ini. Pernah bersinggungan dan melayani kebutuhan siaran semua klub sepakbola nasional yang tayang di ANTV. Saat ANTV mengawal Liga Bank Mandiri dan Dajrum Indonesia Super League. Dia bagian dari orang yang membesarkan sepakbola nasional di jalur broadcast. Lewat siaran langsung dan pembuatan program magazine sepakbola di ANTV. Hari ini, Sabtu 15 Oktober 2022, pukul 04.00 WIB, Eko Priyanto wafat karena sakit yang dideritanya dalam 5 bulan terakhir. “Pribadi yang baik, selalu berusaha membuat orang lain senang. Semoga kamu damai di alam sana,” Demikian kawat duka Pimpinan Program News dan Olahraga ANTV, Reva Deddy Utama, yang juga adalah mentor utama dia menjadi seorang PD. Sementara mantan Dirut Persija dan pengelola PSF (Pancoran Soccer Field), Gede Widiade, mitra kerja Eko dilapangan turut merasa kehilangan, “Tempat yang terbaiklah untuk Eko. Dia mitra kerja yang baik,” ucapnya. Selamat jalan, Eko. Damai untukmu. RIP *
