Sadis! Junta Myanmar Bombardir Konser di Kachin, 60 Lebih Tewas, Termasuk Artis

25 October 2022, 10:50

AKURAT.CO, Serangan udara dari junta Myanmar yang berkuasa telah menghantam sebuah konser di negara bagian Kachin. Akibat peristiwa ini, sedikitnya 60 orang dilaporkan tewas, termasuk artis dan musisi terkenal.
Sumber mengungkap laporan itu kepada Al Jazeera, menyebut bahwa junta mengirimkan setidaknya tiga jet untuk meluncurkan serangan.
“Tiga jet Myanmar dilaporkan terlibat dalam serangan di desa Kansi.

baca juga:

“Dampak setelah serangan menunjukkan banyak kehancuran. Ada banyak puing … kendaraan berserakan di tanah terbuka,” kata Tony Cheng dari Al Jazeera, melaporkan dari negara tetangga Thailand, pada Senin (24/10).
Cheng, yang berbicara dari Bangkok, menambahkan bahwa ‘masih ada 100 orang yang terluka parah.

Menurut Cheng, serangan itu terjadi saat para seniman tampil di atas panggung sebagai bagian dari peringatan 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO). KIO dikenal sebagai kelompok separatis kuat yang berbasis di utara negara itu.
Organisasi politik itu secara efektif mengendalikan Kachin dari tahun 1960-an hingga gencatan senjata dengan pemerintah Myanmar pada tahun 1994. KIO pun tercatat mendukung perlawanan terhadap kudeta militer Februari lalu.
KIO belum segera mengomentari serangan itu.
Namun, diyakini bahwa beberapa penyanyi Kachin yang sangat terkenal termasuk di antara korban tewas, kata Cheng.
Cheng menjelaskan bahwa, menurut sumber yang mengetahui insiden itu, korban terluka tidak diizinkan meninggalkan daerah itu oleh militer. Dilaporkan pula bagaimana junta sengaja menutup daerah itu dengan pos pemeriksaan di sekitar desa.
“Banyak dari mereka sangat membutuhkan perhatian medis,” ungkap Cheng.
Kesaksian serupa juga diungkap oleh juru bicara Asosiasi Seniman Kachin. Berbicara kepada The Associated Press melalui telepon, juru bicara itu mengatakan bahwa korban mencapai lebiih dari 60 orang, dan sekitar 100 lainnya terluka.
Serangan itu, katanya, terjadi pada Minggu (23/10), pada hari pertama perayaan tiga hari pendirian KIO, 

Dia mengatakan bahwa pada pukul sekitar 8 malam, pesawat militer menjatuhkan empat bom. Padahal saat itu, jumlah warga yang hadir adalah antara 300-500 orang. Seorang penyanyi Kachin dan pemain keyboard termasuk di antara yang tewas, kata juru bicara itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia takut akan pembalasan.
Mereka yang tewas juga termasuk perwira dan tentara Kachin, musisi dan pemilik bisnis pertambangan batu giok dan warga sipil lainnya, tambahnya.
Kecaman keras telah disampaikan oleh Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang berada di pengasingan. NUG didirikan oleh para politisi terpilih, tapi dicopot oleh junta dalam kudeta militer tahun lalu.
Seorang menteri NUG mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ini hanyalah contoh lain dari militer Myanmar yang menyerang warga sipil.
Cheng mengatakan serangan itu tampaknya menjadi bagian dari pola yang muncul dalam beberapa bulan terakhir. Militer Myanmar, katanya, telah menggunakan keunggulan udaranya untuk melakukan serangan udara, memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah mereka.
Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak pengambilalihan militer 1 Februari 2021, yang disambut dengan protes nasional yang damai. Namun, setelah tentara dan polisi membunuhi para demonstran yang menentang kekuasaan militer, warga sipil di seluruh negeri membentuk unit-unit bersenjata. Kelompok-kelompok ini kemudian menjadi bagian dari Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) untuk melawan kekuasaan militer.
Setidaknya 2.370 orang telah tewas dan lebih dari 15.900 ditangkap sejak kudeta berdarah Februari lalu. Laporan ini disampaikan oleh kelompok hak asasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang mendokumentasikan pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar. []

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi