Rekam Jejak AHY, Mundur dari TNI hingga Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies

5 June 2023, 13:52

TEMPO.CO, Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kubu Anies Baswedan. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu disebut berpeluang besar dalam kontestasi pesta rakyat terbesar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bersama dengan Khofifah Indar Parawansa dan Ahmad Heryawan. Sebelum aktif di dunia politik, diketahui kakak dari Edhie Baskoro Yudhoyono itu mengawali kariernya sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, suami dari Annisa Pohan tersebut memutuskan untuk mundur dan menjadi pimpinan Partai Demokrat. Lantas, bagaimana perjalanan AHY hingga didorong maju dalam Pemilu 2024?Hengkang dari TNIMayor Agus Harimurti Yudhoyono melayangkan surat pengunduran diri kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada Jumat, 23 September 2016. Surat tersebut diserahkan ke Komandan Brigade Panglima Daerah Militer, untuk kemudian ditembuskan ke Kepala Staf Angkatan Darat (AD). “Mayor Agus (AHY) sudah mengajukan pengunduran diri, bukan diberhentikan. Mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)”, kata Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Jumat (23/09/2016). Gatot menjelaskan bahwa AHY bisa keluar dari TNI lantaran merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 2000, sehingga telah melewati masa dinas selama 16 tahun. Namun, dirinya mengaku menyayangkan keputusan tersebut karena dinilai belum ada prajurit yang mampu menandingi prestasi kader Partai Demokrat itu. Sejak menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Agus Harimurti memperoleh predikat Adhi Makayasa. Ia pun menyatakan bahwa prajuritnya tersebut memiliki nilai yang unggul dalam hal mental, fisik, dan intelektual. Bahkan, Gatot menyebut AHY dipersiapkan untuk masuk dalam kandidat pimpinan TNI masa depan. Ia juga mengatakan bahwa pengunduran AHY dari TNI mendadak dan tidak disertai konsultasi terlebih dahulu. “Saya berat, tetapi itu pilihan pribadi, hak pribadi, jadi saya harus lepaskan itu”, jelas Gatot. Agus mengundurkan diri usai secara resmi diusung sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Ia didampingi Sylviana Murni yang juga melepaskan jabatannya sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Keduanya mendapatkan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sayangnya, Agus – Sylvi harus berbesar hati karena kalah dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Dari hasil perhitungan cepat (quick count) yang dirilis Indikator Politik Indonesia, Ahok – Djarot unggul dengan perolehan suara terbanyak, yaitu 43,01 persen. Berpeluang Jadi Cawapres AniesIklan

Meski begitu, AHY mengaku tidak menyesal keluar dari TNI dan terjun ke bidang politik. Ia pun menanggapi rumor kesalahan momentum, ayahnya, SBY mencalonkan dirinya di Pilkada DKI Jakarta. “Kalau dianggap menyesal tidak, dianggap salah momentum? Tidak sama sekali”, tegas AHY di kantor Tempo, pada Kamis (15/04/2021). Tak banyak yang dilakukan Agus Harimurti setelah gagal dalam Pilgub 2017. Kabar terhangat yang pernah menggaung hanyalah ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) pada 2019 dan Ketum Partai Demokrat, menggantikan sang ayah melalui Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta pada Minggu, 14 Maret 2020. AHY sempat mengkritik Presiden Joko Widodo yang dinilai harus berkonsentrasi pada masalah kebangsaan. Pasalnya, Jokowi ikut mengusulkan nama bakal calon presiden (capres) dan cawapres ke partai politik (parpol). “Silakan kalau beliau punya pilihan, tapi mohon semua mengawal demokrasi menjadi ruang untuk semua. Jangan sampai ada yang didukung, juga ada yang di-endorse, tetapi ada juga yang nggak boleh maju, nggak boleh berlayar, nggak boleh bersatu. Itu sesuatu yang tidak sehat dan tentu demokrasi akan mundur”, kata AHY sesudah menyerahkan berkas nama calon legislatif (caleg) Partai Demokrat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (14/05/2023). AHY sendiri disebut berpeluang besar untuk berduet dengan Anies Baswedan. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Bahkan, Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 sekaligus 12 Jusuf Kalla (JK) menganggap AHY memiliki kemampuan untuk itu. Pilihan editor: Saat AHY Ajak Anies Baswedan Keliling Pacitan: Makan Bersama hingga Bertemu WargaMELYNDA DWI PUSPITA