Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.
Realisasi serapan panen padi petani Sukoharjo tertinggi se-Surakarta
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 16 April 2025 – 14:27 WIB
Elshinta.com – Realisasi serapan gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sukoharjo, Jawa Tengah tembus 200 persen dari target. Sedianya target penyerapan panen untuk menjaga ketahanan pangan di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta sebanyak 9 ribu ton. Jumlah tersebut dibagi enam kabupaten dengan rata-rata serapan 1.500 ton gabah per daerah.
Pimpinan Cabang Bulog Surakarta, Nanang Harianto mengatakan, target serapan panen petani Sukoharjo ditetapkan sekitar 1.400 ton gabah per Maret lalu. Target ditetapkan pemerintah berdasarkan luasan lahan sawah lestari yang dimiliki oleh tiap daerah. Sukoharjo sendiri sudah memasuki panen raya masa tanam pertama pada Bulan Maret hingga April ini. Sedangkan gabah petani yang berhasil diserap oleh Bulog mencapai hampir 3.000 ton.
“Bulog bersama dengan TNI dan penyuluh pertanian masih melakukan penyerapan di kecamatan yang melaporkan panen setiap hari,” kata Nanang seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (16/4).
Dia menyebutkan, petani yang ingin menjual hasil panen padinya pada Bulog bisa langsung menyampaikan pada penyuluh pertanian atau Babinsa setempat. Petugas dari Bulog akan mengecek kualitas gabah langsung ke sawah. Kemudian melakukan transaksi ditempat apabila gabah hasil panen lahan bersangkutan memenuhi kriteria.
“Bulog harus melakukan penyerapan gabah kering panen dengan kriteria baik sebagai cadangan pangan. Sebab gabah kering dengan kualitas baik akan mempengaruhi ketahanan penyimpanan beras,” lanjutnya.
Lebih lanjut Nanang menambahkan, stok beras yang ada diseluruh gudang Bulog Surakarta sampai saat ini tercatat sebanyak 46 ribu ton. Realisasi penyerapan panen petani tertinggi ada di Kabupaten Sukoharjo, sementara daerah penyerapan masih terus dilakukan terutama di kabupaten yang mulai memasuki masa panen. Petani telah diminta menjual hasil panen padi sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp6.500 per kilogram gabah kering panen.
Sumber : Radio Elshinta