Pria Mengaku Paspampres Aniaya Warga yang Mau Ketemu Jokowi di Sumut

9 February 2023, 16:17

Jakarta, CNN Indonesia — Belasan warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) terlibat keributan dengan beberapa pria yang mengaku sebagai Pasukan Pengamanan Presiden RI (Paspampres) Joko Widodo. Video keributan kemudian viral
Keributan itu terjadi di depan gerbang Gedung Astaka Jalan Pancing, Kamis (9/2). Saat itu beberapa warga Desa Bandar Baru mendatangi Gedung Astaka ingin bertemu Jokowi. Mereka ingin menyampaikan aspirasinya karena mengetahui Jokowi hadir di peringatan Hari Pers Nasional.
Kuasa hukum warga, Tommy Aditya Sinulingga mengatakan kejadian berawal saat beberapa warga Desa Bandar Baru ingin bertemu dengan Jokowi di acara HPN. Mereka ingin menyampaikan masalah penggusuran yang dilakukan Pemprov Sumut terhadap warga Desa Bandar Baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mereka tahu jadwal Pak Jokowi di HPN di Jalan Pancing. Maka warga Sibolangit menanyakan kepada saya masyarakat boleh enggak Pak datang ke sana? Boleh kok kalau ada kesempatan namanya juga kita upaya,” kata Tommy.

Tommy mengatakan saat itu ia juga telah mengingatkan warga agar tidak melakukan orasi dan membentangkan spanduk. Kemudian sekitar 12 orang warga Desa Bandar Baru ikut ke Gedung Astaka. Mereka ingin menyampaikan aspirasi saja.
“Saya bilang kita enggak orasi karena kita enggak boleh ibaratnya merusak jadwal presiden. Jadi 12 orang. Memang ada yang bawa spanduk. Begitu niat masyarakat. Tapi spanduk itu disimpan dalam mobil. Tidak kita bentangkan di jalan. Karena kita juga sudah janji dengan Intel Polda Sumut,” urainya.
Saat tiba di lokasi kejadian, warga pun menunggu di pintu masuk gedung yang akan dilewati Presiden Jokowi. Ternyata Jokowi tidak lewat dari pintu tersebut.
“Kami sama sekali enggak ada bentang spanduk, spanduknya pun di mobil. Ini mana tau pak Jokowi mau menyapa rakyatnya entah ada kesempatan di salamnya orang ni mau berkata sepatah dua patah kata tolonglah kunjungi kami pak ke Desa Bandar Baru. Hanya menyampaikan itu saja nya. Tapi pintu yang kami tunggu enggak keluar dari situ pula pak Jokowi,” ungkapnya.
Karena tak bertemu Jokowi, warga pun kembali ke mobil. Mereka berencana pulang kembali ke Desa Bandar Baru.
“Kami pun balik lah ke mobil hendak pulang. Berarti enggak rezeki. Mereka resah, karena kata Pak Gubernur setelah kunjungan Jokowi mereka akan digusur. Jadi sampailah kami di parkiran Unimed,” paparnya.
Kemudian, terjadi keributan. Ternyata warga yang ingin masuk ke mobilnya terlibat cekcok dengan sejumlah pria yang mengaku Paspampres. Tak hanya itu, salah seorang warga dicekik hingga mengalami memar di leher.
“Sampai di situ sudah mau masuk mobil saya lihat ada ribut. Ternyata salah satu warga yang mau masuk mobil dicekik dia. Dalam hal ini sampai mengakibatkan memar. Dipaksa dia mana spanduk-spanduk dibuka. Mereka mengaku dari Paspampres. Saya lihat ada sekitar empat orang, tiga di dalam mobil dan satu naik motor,” ungkapnya.
Dia pun sempat memprotes keributan itu. Namun orang orang yang mengaku Paspampres tadi langsung mengambil spanduk yang disimpan di dalam mobil warga. Setelah itu, mereka kabur meninggalkan warga.
“Saya minta kartu tanda anggota Paspampres, mereka enggak mau menunjukkan. Kami koperatif kami kan enggak ada bentangkan spanduk. Rupanya yang dua orang bicara dan dua orang lagi melakukan aksi, itulah klien kita dianiaya. Oknum yang menganiaya satu orang, karena sudah ribut semua, mereka kabur yang mengaku Paspampres tadi. Atas kejadian ini, kami akan buat laporan ke Polda Sumut,” urainya.
Video soal keributan itu pun viral di media sosial. 
Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat mengatakan belum menerima informasi tentang keributan tersebut. Ia tak berkomentar lebih lanjut.
“Saya malah belum monitor,” ucap Wahyu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/2).
[Gambas:Instagram]

(fnr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi