Pilihan Saham Ciamik Pekan Ini, Sektor EBT Berpeluang Cuan

Jakarta, CNN Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 23,45 poin atau plus 0,34 persen ke level 6.982 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing mencatat jual bersih (net sell) Rp464,75 miliar selama sepekan.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat empat kali menguat dan hanya melemah sekali. Secara total, performa indeks saham menguat 0,84 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan penguatan paling besar mencapai 56,84 persen dirasakan pada rata-rata volume transaksi harian bursa, yakni dari 18,61 miliar saham menjadi 29,18 miliar saham.

Lalu, rata-rata nilai transaksi harian tumbuh 34,9 persen dari Rp9,96 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp13,44 triliun.

Sepekan kemarin rata-rata frekuensi transaksi harian juga menguat sebesar 5,46 persen menjadi 1.182.973 kali transaksi dari 1.121.707 kali transaksi pada pekan lalu.

“Kapitalisasi pasar bursa pekan ini meningkat 1,03 persen menjadi Rp10.339 triliun dari Rp10.233 triliun pada pekan sebelumnya,” katanya seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (15/9).

Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi melihat pergerakan IHSG masih tertahan di level 7.000 pekan lalu, terlebih perpindahan investasi yang keluar dari sektor perbankan membebani indeks. Oleh karena itu, ia menilai IHSG masih akan bergerak terbatas pekan ini di rentang 6.860-7.020.

Ada dua sentimen utama yang diwaspadai Audi pada pekan ini. Pertama, potensi tergerusnya daya beli di pasar saham imbas sikap Bank Indonesia (BI) yang diramal bakal tetap menahan suku bunga di level 5,75 persen.

Kedua, rilis suku bunga The Fed pada September ini yang diproyeksi tetap di level 5,5 persen. Ia menilai ini akan berdampak negatif pada pergerakan IHSG.

“Potensi arus keluar investasi berpotensi terus berlanjut. Terlihat dari IHSG yang terjadi net sell Rp6,07 triliun dalam satu bulan terakhir,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (17/9).

Audi menyarankan investor melakukan trading jangka pendek atau menahannya. Sektor yang kudu dipelototi adalah consumer non-cyclical dengan pergerakan teknikal yang potensial.

Secara teknikal, ia merekomendasikan tiga saham. Pertama, saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk alias MBAP yang melesat ke 5.475 pekan lalu. Audi meyakini saham emiten ini bisa tembus 5.900.

Kedua, ia menyarankan investor melirik saham PT Astra Agro Lestari Tbk yang pekan sebelumnya menguat 1,34 persen ke 7.575. AALI diramal bergerak di rentang 7.400-7.850 pekan ini.

Ketiga, saham PT Semen Indonesia Tbk alias SMGR yang diprediksi bisa tembus 7.400. Emiten initercatat stagnan di 7.000 pada penutupan pekan kemarin.

Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto melihat indeks saham akan bergerak datar pekan ini imbas gagal menembus level 7.000. Ia memperkirakan gerak IHSG ada di rentang 6.900-7.000.

William menyebut tidak ada sentimen khusus pada pekan ini, melainkan hanya masalah teknikal. Ia menyarankan investor untuk buy on weakness mengingat siklus tahunan yang menunjukkan pelemahan terbatas pada September.

“Perhatikan sektor energi baru terbarukan (EBT) karena memang trending di pasar belakangan ini. Memanfaatkan tren tersebut, trading pada saham-saham sektor ini jadi lebih mudah,” sarannya.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan tiga emiten. Pertama, saham PT Barito Pacific Tbk alias BRPT. Emiten yang menguat ke 1.420 ini diprediksi tembus 1.500 pekan ini.

Kedua, ia menyarankan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang melesat 15,04 persen ke posisi 1.415 pekan lalu. PGEO ditargetkan bisa mencapai level 1.500 pekan ini.

Ketiga, William meramal saham emiten berkode MEDC alias PT Medco Energi Internasional Tbk akan bergerak di rentang 1.700-1.800 pekan ini. Sebelumnya, MEDC naik 4,82 persen ke posisi 1.630.

(skt/sfr)