Peziarah Kubur Masih Ramai di TPU Karet, Pembersih Makam Bisa Dapat Rp 300 Ribu Sehari

22 March 2023, 21:36

TEMPO.CO, Jakarta – Peziarah kubur terpantau masih ramai mengunjungi Tempat Pemakaman Umum Karet, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang penjual bunga tabur makam bernama Endah mengungkapkan, keramaian saat ini tidak seperti hari Minggu lalu.”Kemaren Minggu macetnya minta ampun. Rame liat orang,” ujar perempuan berusia 52 tahun tersebut saat ditemui di area Blad 22 pemakaman Karet, Rabu, 22 Maret 2023.Menurut pemantauan warga Kelurahan Bendungan Hilir itu, keramaian peziarah hari ini diperkirakan terakhir. Karena hari esok diperkirakan sudah memasuki tanggal 1 Ramadan dan dimulainya ibadah puasa bagi umat Islam. “Udah terakhir, abis,” kata Endah.Berdasarkan pantauan Tempo sejak pukul 15.30 WIB, dari pintu masuk area pemakaman tidak menimbulkan kemacetan parah. Di dalam area pemakaman pun jalanan tanah merah juga masih mudah diakses peziarah.Sesekali terlihat ada rombongan datang berbondong-bondong ke makam anggota keluarga atau kerabatnya. Ada pula yang datang sendiri demi mendoakan orang terkasihnya selama hidup.Para pedagang berjejer sepanjang jalanan di luar blok makam. Mereka menjual bunga tabur dan air mawar, makanan, minuman, peci, hingga mainan anak-anak.Harga dagangan yang ditawarkan relatif bersaing antara satu pedagang dengan lainnya. Termasuk bunga tabur yang dijual oleh Endah, dia mematok harga Rp 5 ribu untuk satu kantong berisi potongan bunga mawar merah dan putih, serta daun pandan.Jasa lain yang ditawarkan oleh orang di sekitar area makam adalah pendoa dan pembersih. Seorang pembersih makam dadakan bernama Jayen contohnya, dia bekerja bermodalkan gunting rumput dan sapu lidi.”Kalo gini mah gak dipatokin, seiklhasnya ngasih terserah,” ucap laki-laki 40 tahun tersebut sambil tersenyum.Baca juga: Kenali Nyadran, Tradisi Masyarakat Ziarah Kubur Sambut Bulan RamadanSabtu dan Minggu paling ramaiMenurut pemantauannya, kondisi hari ini juga tidak terlalu ramai seperti kemarin. Hari yang paling ramai adalah Sabtu dan Minggu lalu.Penghasilannya tidak menentu dalam satu hari saat momen menjelang Ramadan ini. Namun dia pernah mendapat rezeki Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu dalam satu hari untuk melayani pembersihan makam keluarga peziarah.”Namanya orang ngais rezeki ada kalanya sepi, ada kalanya rame,” kata Jayen.Dari pemantauannya selama bekerja, peziarah datang sejak pagi hari. Mulai ramai hingga sore, lalu beranjak sepi sekira pukul 19.00 malam.Pilihan Editor: Asal Usul Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Bulan RamadhanSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi