Pentolan Kudeta Niger Temui Sekutu Wagner Group di Mali, Bahas Apa?

Jakarta, CNN Indonesia

Salah satu pentolan pejabat Niger yang turut melancarkan kudeta, Jenderal Salifou Mody, menemui sekutu tentara bayaran Wagner Group sekaligus presiden transisi, Assimi Goita, di Mali.

Berdasarkan unggahan akun Kepresidenan Mali di Facebook, Goita menjamu Mody dan delegasi militer Niger pada Rabu (2/8).

Dalam rilis itu, Mody menyebut pertemuan mereka “bagian dari konteks regional yang kompleks.” Ia juga menyampaikan terima kasih ke Mali.

“[Terima kasih] atas dukungan dan pendampingan mereka sejak perebutan kekuasaan oleh CNSP [Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air – semacam pasukan Angkatan Bersenjata],” kata Mody, seperti dikutip CNN.

Di CNSP, Mody menjabat wakil presiden.

Mali mengalami nasib serupa Niger pada 2020 lalu. Ketika itu, Goita yang masih menjabat Ketua Komite Nasional untuk Keselamatan Rakyat melancarkan kudeta terhadap Presiden Ibrahim Boubacar Keita.

Kunjungan perwakilan kudeta Niger ke Mali juga disebut-sebut karena ketertarikan mereka ke tentara Wagner.

Menurut New York Times, sekitar 1.500 personel Wagner berada di Mali dan bersekutu dengan rezim militer. Mereka membantu pasukan junta menumpas pemberontakan kelompok Islamis di daerah perbatasan.

Belakangan, Wagner menunjukkan dukungan mereka terhadap militer yang menggulingkan pemerintah sah di Niger.

Dukungan itu tercermin usai bos Wagner Yevgeny Prigozhin merayakan kudeta Niger. Ia lalu mengatakan perusahaan tentara bayaran yang dipimpinnya bisa membantu situasi yang terjadi di negara tersebut.

Pekan lalu, kepala pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dari militer Abdourahamane Tiani melancarkan kudeta. Mereka menangkap Presiden Niger Mohamed Bazoum dan setidaknya lima menteri.

Tak lama usai kudeta, Tiani mengumumkan diri sebagai pemimpin baru Niger. Namun, klaim Tiani tak diakui secara internasional dan memicu kecaman. Salah satunya dari blok Afrika Barat, ECOWAS.

ECOWAS, mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika Bazoum tak dibebaskan dan menyatakan bakal menjatuhkan sanksi ke Niger.

(isa/dna)