Pengusaha Jamu Jateng Optimis Industri Jamu Tidak Terpengaruh Isu Resesi Global

25 May 2023, 14:07

SEMARANG, suaramerdeka.com – Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Jateng optimis industri jamu di Jateng akan tetap eksis bahkan cenderung tumbuh di tengah isu resesi global. Para pengusaha jamu di Jateng melihat kurva pertumbuhan ekonomi di Jateng di setiap semester cenderung baik. Oleh karena itu para pengusaha jamu di Jateng optimis resesi tidak memengaruhi perindustrian jamu di Indonesia, khususnya di Jateng.
Baca Juga: Inilah 6 Keistimawaan Rebecca Klopper yang Belakangan Viral di Jagat Maya, Berdasarkan Primbon Jawa Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif GP Jamu Jateng Stefanus Handoyo Saputro saat Rakerda GP Jamu Jateng dan Musda Himastra Jateng di Hotel Candi Indah, Jalan Dr Wahidin No 112 Semarang.

“Rakerda dan Musda ini lebih membahas terkait kesiapan industri jamu di Jateng dalam mengahadapi ancaman resesi global,” kata Stefanus Handoyo, Rabu 24 Mei 2023. Menurut Stefanus Handoyo, justru tantangan para pengusaha jamu saat ini ialah anggapan bahwa jamu itu sesuatu yang pahit, terutama bagi generasi milenial. Baca Juga: Sederet Filosofi Pohon Pisang yang Perlu Diketahui Sebelum Menikah Nomor 5 Jarang yang Tau Oleh karena itu, perlu adanya inovasi yang diberikan bagi generasi milenial. Misalnya jamu go to campus, go to school dan lainnya. “Bagaimana mengenalkan jamu kepada anak-anak muda melalui berbagai cara,” “Seperti mengadakan lomba menggambar jamu gendong bagi siswa TK, SD, dan sebagainya,” terangnya. Baca Juga: Cara Memperbanyak Siaran TV Digital yang Praktis dengan Set Top Box, Nonton Lebih dari 40 Chanel Pakai STB Tujuannya, kata dia agar generasi milenial mengetahui bahwa jamu tidak selamanya pahit, namun ada juga yang manis seperti jamu kunir asem, beras kencur, dan lainnya. Stefanus Handoyo menyebut selama ini generasi milenial memahami bahwa jamu identik dengan rasa pahit. Untuk lebih menarik generasi milenial, pihaknya juga mengadakan festival jamu dan kuliner bekerja sama dengan dinas pariwisata Jateng yang digelar setiap tahun. “Festival dan kuliner jamu ini kemarin digelar di Cilacap, rencana tahun depan di Wonosobo,” katanya. Sebagai bagian dari sebuah organisasi, Stefanus Handoyo mengatakan gabungan pengusaha jamu memerlukan dukungan dari pemerintah untuk berkolaborasi dengan instansi terkait. Misalnya kementerian pertanian, kementerian perdagangan, kementerian perindustrian, dan lainnya. “Misalnya kementerian perindustrian yang memberikan bantuan mesin baik untuk restrukturisasi mesin atau pembelian mesin baru yang mendapatkan potongan harga,” imbuhnya. Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat membuka acara mengapresiasi kegiatan tersebut karena melibatkan berbagai pihak kampus yang memiliki fakultas kedokteran. Taj Yasin menyampaikan penggunaan jamu tradisional sudah menjadi rekomendasi untuk mendukung pengobatan di sejumlah negara di dunia.  “Ini harusnya diadopsi juga di Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, ada jalur- jalur perdagangan rempah yang dibutuhkan negara-negara maju maupun berkembang,” katanya. Selain itu, kata Taj Yasin, jamu tradisional telah menjadi kekuatan tersendiri saat terjadi Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Oleh karena itu Taj Yasin mendorong gabungan pengusaha jamu harus terus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Himastra maupun lainnya. Baca Juga: 6 Langkah Mudah Downlod Minecraft Versi 1.20 Tahun 2023, Lengkap dengan Link Game Resmi “Mereka memiliki konsen pada jamu-jamu tradisional dengan para pengusaha jamu, maka harus sering berkomunikasi termasuk mengundang BPOM seperti sekarang ini,” imbuhnya.***

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi