Pengacara Bharada E Geram Sambo Tetap Mengaku Jadi Korban: Tidak Manusiawi!

13 October 2022, 22:57

AKURAT.CO, Kuasa Hukum Bharada E, Ronny Talapessy menyayangkan sikap Ferdy Sambo yang masih berkelit dan mengaku sebagai korban dalam kasus tewasnya Brigadir J. 
Bahkan, kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo mengklaim insiden pembunuhan tersebut sebagai kekeliruan. Menurut Ronny, pernyataan tersebut tidaklah etis dan tidak manusiawi. 
“Saya kira tidak etis dan tidak manusiawi ketika berpikir pembunuhan terencana ini dinilai hanya sebagai sebuah kekeliruan. Coba pikirkan perasaan keluarga korban, dari kami dan klien kami langsung menyampaikan permintaan maaf dan sungguh merasakan kesedihan keluarga korban Brigadir J,” tutur Ronny dalam keterangannya, Kamis (13/10/2022). 
baca juga:
Hal tersebut berbeda dengan keluarga kliennya, Ronny menyebut keluarga kliennya langsung meminta maaf ke pihak keluarga Brigadir Yosua ketika tahu kejadian ini. 
“Dari kami dan klien kami langsung menyampaikan permintaan maaf dan sungguh merasakan kesedihan keluarga korban Brigadir J. Makanya, keluarga klien kami pun secara khusus meminta maaf lewat tayangan sebuah televisi kepada keluarga korban Brigadir J untuk meminta maaf secara tulus,” katanya.

“Beda dengan FS lewat kuasa hukumnya yang sampai sekarang bertahan dan malah membuat dirinya sebagai ‘korban’ dalam kasus ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Febri Diansyah menyatakan kliennya mengakui ada sejumlah kekeliruan, usai peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J.
“Ketika kami bicara dengan Bu Putri, ketika kami bicara dengan Pak Ferdy Sambo, mereka mengakui bahwa ada kekeliruan-kekeliruan memang yang terjadi di fase kedua ini. Namun, jangan sampai fase kedua ini kemudian membuat kita bias dan mencampuradukkan kebenaran yang terungkap pada fase berikutnya,” kata Febri saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Febri mengatakan saat di tempat kejadian perkara (TKP) Duren Tiga, Sambo memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J.
Namun, kata dia, yang terjadi saat itu Bharada E justru menembak Brigadir J hingga tewas.
“Perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan, itu perintahnya adalah “hajar chad”. Namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu,” kata Febri saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Febri menyebut atas insiden tersebut Sambo kemudian panik lalu memerintahkan ADC-nya untuk memanggil ambulans.

Saat itu, kata Febri, Ferdy Sambo sempat memeluk dan menutup wajah Putri saat berjalan keluar dari kamar. Hal itu bertujuan agar Putri tidak melihat kejadian penembakan yang dilakukan Ricahard
“Kemudian FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah Ibu Putri agar tidak melihat peristiwa,” kaanya. 
Setelah itu, Ferdy Sambo memerintahkan salah satu anak buahnya yaitu Bripka Ricky Rizal untuk mengantar Putri kembali ke rumah di Saguling.
“Dan kemudian memerintahkan RR mengantar Ibu Putri ke rumah Saguling,” katanya. 
Febri mengungkapkan jika Ferdy Sambo sangat emosional kala mendengar pengakuan istrinya, Putri Candrawathi, mengenai peristiwa pelecehan di Magelang. []
Ferdy Sambo pun lantas memanggil Richard dan Ricky Rizal secara terpisah di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Febri mengatakan saat itu Richard dan Ricky Rizal melihat kondisi Ferdy Sambo yang emosional dan menangis.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi