Blog

  • Waspada Ancaman Hacker Jelang Rilis iPhone 14, Bisa Kuras Rekening

    Waspada Ancaman Hacker Jelang Rilis iPhone 14, Bisa Kuras Rekening

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penggemar iPhone harus waspada jelang peluncuran iPhone 14 yang kabarnya akan digelar pada Rabu (7/9). Pakar dari Kaspersky telah menemukan banyak contoh halaman phising yang menawarkan pembelian gawai keluaran Apple tersebut.

    Dalam rilisnya, halaman itu berpotensi berbahaya bagi para konsumen. Pasalnya, halaman itu dirancang untuk mengosongkan rekening bank dan mencuri akun Apple ID mereka.

    “Secara keseluruhan, dari periode 10 hingga 25 Agustus, Kaspersky mendeteksi lebih dari 8.700 situs phising terkait iPhone terbaru,” demikian ditulis Kaspersky.

    Kaspersky mendeteksi, jumlah halaman phising semakin meningkat jelang pengumuman iPhone 14. Pada 25 Agustus misalnya, Kaspersky mendeteksi total 1.023 halaman phising terkait iPhone.

    Para penjahat siber pun punya beragam cara untuk menipu para konsumen. Lantaran belum ada foto iPhone 14, para penjahat siber menggunakan foto model ponsel lama untuk menarik perhatian pengguna.

    “Setelah korban memasukan data rekening bank mereka untuk melakukan pembayaran, dana akan didebet dari rekening tersebut, tetapi mereka tidak akan menerima pesanan,” tulis Kaspersky.

    “Perhatian penjahat dunia maya terhadap popularitas iPhone tidak terbatas pada peluncuran model-model terbaru saja. Terkadang para penyerang bisa melakukan lebih banyak, tidak hanya dengan menipu korban agar membayar pesanan di halaman palsu, tetapi juga berupaya mendapatkan akses ke Apple ID mereka,” tulis Kaspersky lagi.

    Terkait Apple ID, ahli dari Kaspersky telah menemukan contoh halaman phising yang tiba-tiba muncul di layar perangkat dan memperingatkan korban bahwa “akses ke perangkat Apple ini telah diblokir karena aktivitas tidak sah”. Untuk membuka kunci akses ke perangkat, korban ditawari untuk menghubungi nomor dukungan Apple palsu, di mana penjahat dunia maya akan menjawab.

    “Penjahat dunia maya sering memantau tren baru jauh lebih aktif daripada pengguna biasa. Mereka terus-menerus mencari sesuatu yang populer yang akan menarik minat orang, dan oleh karena itu dapat digunakan sebagai umpan untuk mengelabui mereka agar memasukkan kredensial atau data pembayaran,” ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.

    “Kehadiran iPhone 14 baru tidak terkecuali dan setiap tahun kami melihat peningkatan aktivitas penyerang di sekitar rilis tahunan model iPhone terbaru. Inilah sebabnya mengapa pengguna harus selalu sangat berhati-hati dan tidak memasukkan data pribadi mereka di halaman yang mencurigakan, untuk menghindari menjadi korban penjahat dunia maya,” katanya menambahkan.

    Dikutip dari The Verge, iPhone 14, Apple Watch Pro terbaru, hingga AirPods Pro generasi berikutnya, bakal masuk line-up gawai terbaru Apple yang diluncurkan dalam ajang ‘Far Out’, Rabu (7/9) pukul 10.00 Waktu Pasifik atau Kamis (8/9) pukul 00.00 WIB.

    Acara ini juga bisa disimak via live streaming di kanal YouTube Apple

    (lth/lth)

  • Tampilan Bocor, Apple Watch Terbaru Punya Tombol Tambahan?

    Tampilan Bocor, Apple Watch Terbaru Punya Tombol Tambahan?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Apple Watch terbaru dikabarkan bakal turut hadir pada peluncuran sederet perangkat Apple pada Rabu (7/9). Bocoran terbaru menyebut perangkat Internet of Things (IoT) ini hadir dengan tombol tambahan.

    Apple’s hardware event pada Rabu (7/9) akan memperkenalkan sederet perangkat baru mulai dari seri iPhone 14, iPad model terbaru, AirPods Pro, dan bahkan mungkin Mac Pro.

    Selain sederet gawai tersebut, Apple Watch Series 8 juga dikabarkan akan mejeng.

    Dilansir dari 91mobiles, dalam acara ini Apple juga mungkin memperkenalkan Apple Watch Pro yang informasinya telah beberapa kali dirumorkan oleh pembocor ternama produk Apple Mark Gurman.

    Salah satu bocoran terbaru menunjukkan gambar render 3D yang menunjukkan Apple Watch Pro hadir dengan layar lebih besar dari Apple Watch sebelumnya. Menurut informasi tersebut, Apple Watch Pro akan mengusung layar berukuran 49 milimeter.

    Dalam gambar ini juga tampak Apple menyematkan sebuah tombol fisik baru pada bagian kiri layar jam.

    Gambar menunjukkan tampilan layar jam yang sepenuhnya datar tanpa cekungan serta tombol baru di sisi kiri di bawah lubang speaker yang didesain ulang. Kemudian terdapat tonjolan baru di bagian kanan yang menampung mikrofon, tombol, dan Digital Crown yang terlihat lebih terlindungi dari penekanan yang kerap terjadi tanpa disengaja, seperti dikutip The Verge.

    Apple Watch Pro juga disebut mungkin hadir dengan strap eksklusif untuk menegaskan kesan berbeda dari perangkat Apple Watch lain.

    Menurut Mark Gurman, Apple Watch Pro juga akan hadir dengan baterai yang lebih besar, mode daya rendah, dan casing titanium yang kokoh. Apple Watch Pro mungkin tidak menarik bagi pengguna biasa karena ukurannya dan desainnya yang kokoh.

    Sementara itu untuk harga, Apple Watch Pro dikabarkan akan menjadi jam tangan pintar paling mahal dengan harga antara US$900 hingga US$1000 (Rp13,3-Rp14,8 juta

    Lebih lanjut, belum diketahui apakah desain terbaru yang akan dihadirkan ini akan disematkan pada semua seri Apple Watch 8 atau hanya pada Apple Watch Pro.

    (lth/lth)

  • Dahsyatnya Efek Polusi Karbon Jauh Lebihi Prediksi

    Dahsyatnya Efek Polusi Karbon Jauh Lebihi Prediksi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polusi karbon dioksida memiliki dampak yang jauh lebih brutal dari yang dibayangkan, bahkan ketika dikonversikan dalam nilai uang, dampak polusi tersebut bernilai sangat besar.

    Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Nature pada Kamis (1/9), peneliti menyebut setiap ton karbon dioksida yang keluar dari cerobong asap atau knalpot menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar daripada yang diperhitungkan oleh pemerintah.

    Intensitas perubahan iklim yang semakin besar menyebabkan badai besar, kebakaran hutan yang ekstrem, kekeringan, dan hujan lebat. Sederet kejadian alam ini berujung pada rusaknya rumah serta banyak kehidupan di seluruh dunia.

    Para peneliti menyebut dampak sains, ekonomi, dan kesehatan yang disebabkan oleh jejak karbon ini sebagai biaya sosial karbon. Artinya, harga yang mewakili total kerusakan iklim yang ditimbulkan kepada masyarakat melalui emisi karbon.

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkirakan harga US$51 (sekitar Rp752 ribu) untuk biaya sosial karbon per ton karbon dioksida yang dikeluarkan. Dengan kata lain, ada kerusakan senilai US$51 di tahun-tahun berikutnya akibat emisi karbon.

    Sementara itu, provinsi New York memiliki biaya sosial karbon yang jauh lebih tinggi, yakni US$125 untuk setiap ton emisi karbon yang dikeluarkan. Biaya ini merupakan biaya sosial karbon yang diperbarui otoritas wilayah tersebut pada 2020.

    Meski demikian, para peneliti mengatakan biaya sosial karbon yang berlaku di AS ternyata lebih tinggi, mencapai US$185 per ton emisi karbon. Angka tersebut hampir empat kali lipat lebih besar dari yang dinyatakan pemerintahan yang dipimpin Biden.

    “Hasil kami menunjukkan bahwa kami sangat meremehkan bahaya dari setiap tambahan ton karbon dioksida di atmosfer,” kata Kevin Rennert, seorang penulis studi dan direktur inisiatif kebijakan iklim federal di Resources for the Future, sebuah organisasi nirlaba lingkungan yang berbasis di Washington, D.C, seperti dikutip AP News.

    “Dan implikasinya adalah bahwa manfaat dari kebijakan pemerintah dan tindakan lain yang mengurangi polusi pemanasan global lebih besar dari yang diperkirakan,” imbuhnya.

    Rennert dan koleganya mengatakan perlu adanya tambahan seperti perhitungan yang lebih baik dari ketidakpastian kebijakan iklim di masa depan, pertumbuhan ekonomi dan fenomena lingkungan seperti kenaikan permukaan laut.

    Tambahan ini termasuk juga kerusakan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia, yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam biaya sosial karbon.

    “Kerusakan paling substansial dari perubahan iklim didorong oleh tingkat kematian yang lebih besar dari peningkatan suhu dan dampak pada sektor pertanian,” kata Rennert, seperti dikutip Japan Times.

    Lebih lanjut, para peneliti mulai menghitung dampak kerusakan dari emisi karbon pada 1980-an, tetapi pembaruan terakhir untuk pemodelan ini dilakukan pada awal hingga pertengahan 1990-an.

    “Banyak hal telah terjadi dalam ilmu pengetahuan,” kata Max Auffhammer, profesor pembangunan berkelanjutan internasional di University of California, Berkeley yang tidak terlibat dalam penelitian jurnal Nature.

    “Banyak kumpulan data yang luar biasa telah datang online bagi kami untuk mempelajari bagaimana perubahan lingkungan diterjemahkan menjadi hasil yang kami pedulikan. Jadi, itu ada di sana sekarang,” imbuhnya.

    (lom/lth)

  • Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9) masih jadi topik pembicaraan. Serangkaian aksi demo bermunculan baik di lapangan maupun di jagat maya yang salah satunya hadir dalam bentuk meme.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000. Selain itu, harga solar dan Pertamax juga naik dengan harga masing-masing kini Rp6.800 dan Rp14.500.

    Meski telah berselang tiga hari sejak pengumumannnya, perbincangan soal kenaikan BBM masih santer terdengar, salah satunya dalam bentuk meme.

    Sejumlah koleksi meme diunggah oleh @vudikiddiw di Twitter. Salah satu meme menampilkan potongan gambar klip video lagu anak “naik-naik ke puncak gunung,” tetapi dengan kalimat yang diganti menjadi “naik naik BBM naik, tinggi-tinggi sekali.”

    Meme-meme BBM a thread pic.twitter.com/hLYKfcc0ak

    — budi ramadhana (@vudikiddiw) September 4, 2022

    Kemudian meme lain juga menampilkan sosok penyanyi papan atas Iwan Fals yang sedang menyanyi, tetapi dengan kalimat lirik yang diganti menjadi “orang pintar tarik subsidi, main slot jadi solusi.” Selain menyindir kenaikan BBM, meme ini juga memberikan sindiran pada industri judi online yang kini marak di masyarakat.

    Dalam unggahan tersebut, akun ini juga mengunggah meme bertuliskan “kangen jaman majapahit, apa-apa murah.”

    Lebih lanjut, meme juga diunggah oleh akun @dandelionei pada Sabtu (3/9). Meme tersebut menampilkan adegan Harry Potter mengeluarkan mantra “Expecto Patronum” tetapi dibarengi caption “Expensive Petroleum” atau bensin mahal.

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (6/9) pukul 18.09 WIB, jagat maya diramaikan oleh demo soal kenaikan harga BBM, salah satunya dengan kehadiran tagar BatalkanKenaikanBBM yang sudah mencapai lebih dari tujuh ribu cuitan.

    Akun dengan nama @ArieMutyara antara lain mengunggah meme yang memuat foto Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani sedang menangis. “BREAKING NEWS. 2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini,” tulisnya.

    BREAKING NEWS

    2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini pic.twitter.com/JhB4Bnli0p

    — 𝐀𝐫𝐢𝐞 𝐌𝐮𝐭𝐲𝐚𝐫𝐚 💎 (@ArieMutyara) September 3, 2022 (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Irlandia Denda Instagram Rp5,9 Triliun, Indonesia Bisa Begitu?

    Irlandia Denda Instagram Rp5,9 Triliun, Indonesia Bisa Begitu?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Irlandia memberikan denda 402 juta euro (sekitar Rp5,9 triliun) kepada media sosial Instagram karena salah menangani data pengguna remaja. Apa Indonesia dapat melakukan hal serupa?

    Denda yang diputuskan pada Jumat (2/9) ini dikeluarkan setelah Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia menginvestigasi platform tersebut lalai dalam menangani data pengguna usia remaja. Demikian dilansir The Verge. 

    Investigasi sendiri dimulai hampir dua tahun lalu, dan berfokus pada dua cara di mana perusahaan diduga melanggar aturan General Data Protection Regulation (GDPR), atau aturan perlindungan data yang berlaku di Uni Eropa.

    Investigasi pertama adalah Instagram yang memungkinkan pengguna muda, usia 13-17, untuk membuat akun bisnis di platform, yang membuat informasi kontak pengguna tersebut tersedia untuk umum. Pengguna Instagram terkadang beralih ke akun bisnis karena hal itu memberikan akses ke lebih banyak metrik analitik dari segi engagement.

    Selain itu, Instagram juga diduga membuat akun beberapa pengguna muda menjadi publik secara default.

    Ini adalah denda ketiga dan terbesar yang dikenakan DPC pada Meta. Denda ini melampaui denda US$267 juta yang Meta hadapi setelah DPC menemukan WhatsApp tidak memberi tahu warga UE dengan benar tentang cara mengumpulkan dan menggunakannya data mereka, terutama mengenai bagaimana data tersebut dibagikan kembali dengan Meta.

    Dalam kasus ini WhatsApp diperintahkan untuk mengubah kebijakan privasinya.

    Ada juga denda lain yang jauh lebih kecil yaitu sekitar US$18,6 juta untuk masalah pencatatan seputar pelanggaran keamanan.

    Lebih lanjut, DPC juga memiliki lusinan investigasi lain yang sedang dilakukan terhadap perusahaan Big Tech, termasuk beberapa lagi yang melibatkan praktik data Meta.

    Di sisi lain, Meta mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Politico bahwa mereka memperbarui pengaturan publik-by-default lebih dari setahun yang lalu. Kemudian pengguna di bawah 18 tahun secara otomatis mengatur akun mereka ke pribadi ketika mereka bergabung dengan Instagram, jadi hanya orang yang mereka kenal yang dapat melihat apa yang mereka lakukan. posting, dan orang dewasa tidak dapat mengirim pesan kepada remaja yang tidak mengikuti mereka.

    Menanggapi denda yang diterima perusahaannya, Meta mengatakan “kami tidak setuju dengan bagaimana denda ini dihitung dan berniat untuk mengajukan banding.”

    Tanggung jawab data di Indonesia

    Denda yang diberikan Irlandia kepada Instagram dalam kasus tersebut belum bisa diterapkan di Indonesia. Pasalnya, belum ada payung hukum yang dapat memberikan sanksi pada platform teknologi.

    Maka dari itu, pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha mengatakan kehadiran Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sangat krusial di era saat ini karena akan sangat powerful dalam memperkuat pengelolaan data oleh perusahaan teknologi.

    “UU PDP ini bila benar-benar nanti powerful harusnya bisa menjadi senjata ampuh untuk melindungi data pribadi masyarakat maupun data milik negara,” terang Pratama.

    “Ketiadaan UU PDP saat ini berimbas pada tidak adanya tanggungjawab oleh PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) bila ada kebocoran data di sistem mereka. Tentu ini berbeda dengan di luar negeri seperti di Uni Eropa. Dengan GDPR, Uni Eropa bisa tegas kepada PSE yang lalai mengelola data dan bila terbukti maka bisa dikenai denda sampai 20 juta euro,” tambahnya.

    Menurutnya, kehadiran UU PDP nantinya akan “memaksa” PSE untuk mengikuti standar teknologi, SDM maupun manajemen keamanan dalam pengelolaan data pribadi.

    Jika perusahaan teknologi tidak mengikuti standar yang ditetapkan UU PDP, maka akan ada sanksi yang menanti mereka seperti apa yang terjadi pada Instagram di Irlandia.

    (lom/lth)

  • Dugaan Kebocoran Data, Kaspersky Sebut Banyak Pengguna TikTok Terancam

    Dugaan Kebocoran Data, Kaspersky Sebut Banyak Pengguna TikTok Terancam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kebocoran data pengguna kabarnya terjadi di platform TikTok. Kelompok peretas dengan nama AgainstTheWest mengunggah tangkapan layar dari kebocoran TikTok dan WeChat pada 3 September.

    Melansir Forbes, peretas itu mengaku belum memutuskan apakah bakal menjual data pengguna TikTok atau melepasnya dengan gratis. Tak hanya itu, mereka juga mengklaim telah mengekstraksi 2 milyar data pengguna.

    Kabar itu kemudian ditindaklanjuti oleh instansi keamanan siber independen BeeHive Security. Lewat akun twitternya, mereka mengaku telah mengkaji sampel dari data yang telah diekstraksi itu.

    Mereka lalu mengirim email peringatan kepada pelanggan dan kliennya. Dalam unggahannya, BeeHive Security juga meminta para pengguna TikTok juga menerapkan protokol Otentifikasi Dua Langkah (Two-Factor Authentication).

    Juru bicara TikTok sendiri telah membantah kabar kebocoran data ini. “TikTok memprioritaskan privasi dan keamanan pengguna kami. Tim keamanan kami menginvestigasi klaim kebocoran itu dan tidak menemukan bukti peretasan keamanan,” kata juru bicara tersebut.

    Akan tetapi, pakar siber lain Troy Hunt menilai ada beberapa kecocokan ID di data yang dipublikasikan peretas tersebut dengan profil pengguna TikTok yang aktif. Namun Troy yang merupakan pendiri Have I Been Pwned (situs pengecekan kebocoran data), mengatakan database itu bisa diperoleh tanpa harus melalui peretasan.

    This is so far pretty inconclusive; some data matches production info, albeit publicly accessible info. Some data is junk, but it could be non-production or test data. It’s a bit of a mixed bag so far.

    — Troy Hunt (@troyhunt) September 5, 2022

    “Sejauh ini cukup meyakinkan; beberapa data cocok dengan info produksi, meskipun info ini dapat diakses publik. Beberapa data adalah sampah, tetapi bisa berupa data non-produksi atau data uji. Sejauh ini datanya campur-campur,” tulisnya di Twitter.

    Dugaan kebocoran data ini juga ditanggapi oleh Kaspersky. Menurutnya, jika kebocoran data ini benar, banyak pengguna TikTok dalam masalah.

    “Jika catatan basis data yang diduga adalah kredensial login pengguna, konsekuensinya dapat berkisar dari peningkatan aktivitas oleh penyerang yang mengirimi mereka pesan spam atau phishing, yang akan membawa risiko kehilangan detail perbankan dan informasi pribadi, bahkan hingga peretasan akun di TikTok,” demikian ditulis Kaspersky dalam rilisnya.

    Lebih lanjut, Kaspersky pun merekomendasikan pengguna TikTok untuk mengganti kata sandi mereka. Tak hanya itu, Kaspersky menyarankan pengguna menerapkan Two Factor Authentification.

    “Kaspersky merekomendasikan pengguna TikTok, yang khawatir kredensial akun mereka mungkin telah disusupi, untuk mengubah kata sandi mereka. DenganKaspersky Password Managerdapat memantau keamanan semua kata sandi Anda secara real-time. Untuk mengurangi risiko seseorang mengambil alih akun Anda, Kaspersky juga menyarankan untuk menerapkan otentikasi dua faktor, yang merupakan kebijakan tepat untuk akun online apa pun,” kata David Emm, peneliti keamanan utama di GReAT Kaspersky.

    (lth/lth)

  • Kiamat Gletser Jadi Ancaman Berikutnya untuk Manusia

    Kiamat Gletser Jadi Ancaman Berikutnya untuk Manusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para ilmuwan mengungkapkan Antartika berpotensi menjadi ‘kiamat gletser‘ yang menghasilkan ancaman terhadap naiknya permukaan laut secara global.

    Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal Nature Geoscience, para ilmuwan memetakan sejarah ancaman gletser itu, dan berharap untuk belajar dari masa lalu apa yang kemungkinan akan dilakukan gletser di masa depan.

    Gletser Thwaites, disebut ilmuwan mampu menaikkan permukaan laut beberapa kaki, terkikis di sepanjang dasar bawah lautnya saat planet ini menghangat.

    Tim peneliti menemukan di beberapa titik dalam dua abad terakhir, dasar gletser copot dari dasar laut dan mundur dengan kecepatan 2,1 kilometer per tahun. Copotan itu dua kali lipat dari tingkat yang telah diamati para ilmuwan dalam dekade terakhir.

    Alastair Graham, penulis utama studi tersebut dan ahli geofisika kelautan di University of South Florida, mengatakan disintegrasi cepat itu kemungkinan terjadi “baru-baru ini pada pertengahan abad ke-20,”

    Hal ini menunjukkan Thwaites memiliki kemampuan untuk menjalani mundur cepat dalam waktu dekat, setelah surut melewati punggungan dasar laut yang membantu untuk tetap terkendali.

    “Thwaites benar-benar bertahan hari ini dengan kukunya, dan kita harus berharap untuk melihat perubahan besar dalam rentang waktu kecil di masa depan – bahkan dari satu tahun ke tahun berikutnya, setelah gletser mundur melampaui punggungan dangkal di tempat tidurnya,” kata Robert Larter, ahli geofisika kelautan dan salah satu rekan penulis studi dari British Antarctic Survey seperti dikutip dari CNN.

    Gletser Thwaites yang terletak di Antartika Barat, adalah salah satu yang terluas di Bumi dan lebih besar dari negara bagian Florida.

    Tapi gletser hanya bagian dari lapisan es Antartika Barat, yang menyimpan cukup es untuk menaikkan permukaan laut hingga 16 kaki, menurut laporan NASA.

    Karena krisis iklim semakin cepat, wilayah ini diawasi dengan ketat karena pencairannya yang cepat dan kapasitasnya untuk merusak pantai secara luas.

    Gletser Thwaites sendiri telah mengkhawatirkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Pada awal 1973, para peneliti mempertanyakan risiko tinggi runtuhnya glester itu.

    Hampir satu dekade kemudian, mereka menemukan arus laut yang hangat dapat melelehkan gletser dari bawah, menyebabkannya tidak stabil dari bagian bawah karena gletser berada di dasar laut, bukan di daratan kering.

    Pada abad ke-21, para peneliti mulai mendokumentasikan kemunduran cepat Thwaites dalam serangkaian studi yang mengkhawatirkan.

    Pada 2001, data satelit menunjukkan garis landasan surut sekitar 1 kilometer per tahun. Pada 2020, para ilmuwan menemukan bukti air hangat memang mengalir melintasi dasar gletser melelehkannya dari bawah.

    Kemudian pada tahun 2021, sebuah penelitian menunjukkan Lapisan Es Thwaites, yang membantu menstabilkan gletser dan menahan es agar tidak mengalir bebas ke laut, dapat pecah dalam waktu lima tahun.

    Penelitian terbaru yang dipublikasikan ini, yang menunjukkan Thwaites mampu surut dengan kecepatan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan, didokumentasikan setelah misi 20 jam dalam kondisi ekstrem yang memetakan area bawah laut seukuran Houston.

    Graham mengatakan penelitian ini “benar-benar misi sekali seumur hidup,” tetapi tim berharap dapat segera kembali untuk mengumpulkan sampel dari dasar laut sehingga mereka dapat menentukan kapan kemunduran cepat sebelumnya terjadi.

    Hal itu bisa membantu para ilmuwan memprediksi perubahan di masa depan pada “gletser kiamat”, yang sebelumnya diasumsikan oleh para ilmuwan akan lambat untuk mengalami perubahan.

    “Hanya tendangan kecil ke Thwaites bisa menghasilkan respon besar,” kata Graham.

    (lth/lth)

  • Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang jadi tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, akan diperiksa penyidik Polri menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Bagaimana alat itu bisa bekerja?

    Tim khusus Polri telah menggelar pemeriksaan menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J, yaitu Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Maruf (KM).

    Pemeriksaan dilakukan untuk menguji tingkat kejujuran para tersangka dan saksi dalam memberikan keterangan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.

    Sejauh ini kepolisian telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Mereka adalah Sambo serta istri, Putri Candrawathi. Kemudian, para ajudan yaitu Bharada E dan Bripka RR, serta asisten rumah tangga Kuat Maruf.

    Poligraf atau biasa disebut “detektor kebohongan” adalah instrumen yang memantau reaksi fisiologis seseorang. Instrumen-instrumen ini, seperti yang disarankan oleh nama panggilannya, tidak mendeteksi kebohongan namun hanya dapat mendeteksi apa reaksi yang dihasilkan oleh penipu.

    Dikutip American Psychological Association (APA) alat poligraf pada dasarnya merupakan gabungan dari alat kesehatan yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Saat seseorang ditanyai tentang peristiwa atau kejadian tertentu, pemeriksa melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan aktivitas elektrodermal (keringat, dalam jari-jari) orang tersebut berubah dibandingkan dengan tingkat normal.

    Fluktuasi mungkin menunjukkan seseorang tersebut menipu, tetapi hasil ujian terbuka untuk ditafsirkan oleh tim penyidik.

    Ujian poligraf paling sering dikaitkan dengan investigasi kriminal, tetapi ada contoh lain di mana mereka digunakan untuk ujian seleksi kerja di pemerintahan maupun sektor swasta.

    Pemeriksaan poligraf dirancang untuk mencari respons tak sadar yang signifikan yang terjadi dalam tubuh seseorang ketika orang tersebut mengalami stres, seperti stres yang terkait dengan penipuan.

    Instrumen poligraf telah mengalami perubahan dramatis dalam dekade terakhir. Selama bertahun-tahun, poligraf adalah instrumen yang kerap diperlihatkan di film dengan jarum-jarum kecil yang mencoret-coret garis pada selembar kertas gulir.

    Instrumen itu disebut sebagai poligraf analog. Saat ini, sebagian besar tes poligraf dilakukan dengan peralatan digital. Kertas bergulir telah diganti dengan algoritma canggih dan monitor komputer.

    Ketika seseorang yang hendak dites kebohongan, biasanya akan dipersilahkan untuk duduk di kuri pemeriksaan poligraf, beberapa tabung dan kabel terhubung ke tubuh pemeriksa di lokasi tertentu untuk memantau aktivitas fisiologis.

    Perilaku menipu seharusnya memicu perubahan fisiologis tertentu yang dapat dideteksi oleh poligraf dan pemeriksa terlatih, yang kadang-kadang disebut psikofisiologis forensik (FP), menurut laporan How Stuff Works.

    (can/lth)

  • Mengubah Limbah Tahu Sumedang Jadi Biogas

    Mengubah Limbah Tahu Sumedang Jadi Biogas

    Jakarta, CNN Indonesia
    Limbah tahu Sumedang yang selama ini menjadi masalah lingkungan ternyata bisa bermanfaat. 

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Tiktok Diduga Dibobol Besar-besaran, Hacker Curi Data Pengguna

    Tiktok Diduga Dibobol Besar-besaran, Hacker Curi Data Pengguna

    Jakarta, CNN Indonesia

    Aplikasi asal China, TikTok, membantah ada kebocoran besar-besaran data pengguna dan didunggah ke forum peretasan.

    Website bidang teknologi yang kerap membagikan kebocoran data, BleepingComputer, sebelumnya menemukan kode sumber dan data telah bocor, diduga berasal dari pengguna TikTok.

    Kelompok peretas data yang menamakan diri ‘AgainstTheWest’ membuat topik di forum peretasan pada Jumat (2/9) dan mengklaim data berasal dari TikTok dan WeChat.

    Pengguna membagikan tangkapan layar dari basis data milik perusahaan dan disimpan pada instance cloud Alibaba berisi data untuk pengguna TikTok dan WeChat.

    Peretas mengatakan server ini menyimpan 2,05 miliar catatan dalam basis data 790GB, yang berisi data pengguna, statistik platform, kode perangkat lunak, cookie, token auth, info server, dan masih banyak lagi.

    Nama AgainstTheWest (ATW) terdengar seperti kelompok peretas yang menargetkan negara-negara Barat. Para pelaku ancaman mengklaim hanya menargetkan negara dan perusahaan yang memusuhi kepentingan Barat.

    “Jangan biarkan nama membingungkan Anda, ATW menargetkan negara-negara yang mereka anggap sebagai ancaman bagi masyarakat barat, saat ini mereka menargetkan China dan Rusia dan memiliki rencana untuk menargetkan Korea Utara, Belarusia dan Iran di masa depan,” kata peneliti cybersecurity CyberKnow.

    TikTok mengklaim pihak yang diretas itu bukan perusahaannya. Lebih lanjut, pihaknya mengatakan kode sumber yang dibagikan di forum peretasan bukan bagian dari platform.

    “Kami tidak percaya pengguna perlu mengambil tindakan proaktif apa pun, dan kami tetap berkomitmen untuk keselamatan dan keamanan komunitas global kami,” kata TikTok dalam sebuah pernyataan dikutip The Verge.

    TikTok juga menjelaskan data pengguna yang bocor tidak dapat dihasilkan dari pengikisan langsung platform, karena TikTok memiliki perlindungan keamanan yang memadai untuk mencegah skrip otomatis mengumpulkan informasi pengguna.

    BleepingComputer juga telah menghubungi WeChat untuk memberikan pernyataan, tetapi belum menerima tanggapan dari mereka.

    Meskipun WeChat dan TikTok adalah perusahaan China, mereka tidak dimiliki oleh perusahaan induk yang sama.

    TikTok merupakan aplikasi besutan ByteDance, sedangkan WeChat aplikasi milik Tencent.

    Oleh karena itu, melihat keduanya dalam satu database menunjukkan bahwa itu bukan pelanggaran langsung pada setiap platform.

    Kemungkinan besar, basis data yang tidak dilindungi dibuat oleh pengikis data pihak ketiga atau broker yang mengambil data publik dari kedua layanan dan menyimpannya ke dalam satu basis data.

    Kedua perusahaan terus-menerus menjadi sorotan investigasi privasi oleh layanan nasional, sehingga menemukan contoh cloud yang kaya yang berisi data kedua perusahaan menimbulkan kecurigaan.

    Troy Hunt, pencipta layanan pemberitahuan pelanggaran data HaveIBeenPwned, mengonfirmasi di utas Twitter bahwa beberapa data yang dibagikan peretas valid.

    Demikian pula, “pemburu basis data” Bob Diachenko telah memvalidasi data pengguna yang bocor merupakan data yang cocok dengan pengguna. Tetapi ia tidak dapat memberikan kesimpulan konkret tentang asal data.

    Jika analisis lebih lanjut mengungkapkan data tersebut sah, TikTok akan dipaksa mengambil tindakan, untuk mengurangi efek kebocoran meskipun tidak dilanggar.

    (can/fea)

    [Gambas:Video CNN]