Warta Ekonomi, Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani, khususnya perkebunan kelapa sawit, dengan skema yang inovatif dan mudah sehingga bisa meningkatkan kualitas dan harga produk kelapa sawit yang dihasilkan.
Komitmen OJK tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat bertemu dengan para petani perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (17/3/2023).
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Daging Nasional dengan Integrasi Sawit – Sapi Berbasis Kemitraan
Kegiatan peninjauan kebun kelapa sawit tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Riau Kepri (BRK) Syariah dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kelompok petani kelapa sawit dan perusahaan kelapa sawit sebagai kelanjutan komitmen mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat.
“Kami tentu akan terus mendukung dan memfasilitasi pendanaan seperti ini. Kami harapkan juga dari anggota perbankan lainnya mengambil peran serupa melalui penyaluran dan dukungan pembiayaan bagi kredit pertanian dan perkebunan lainnya,” kata Mahendra, dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Riau.
Mahendra menyampaikan peran industri kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis yang turut menopang perekonomian Indonesia, khususnya pada saat krisis akibat dampak pandemi yang lalu.
“Nilai strategis dan kontribusi besar dari sawit itu adalah untuk menopang daya tahan kemajuan Republik Indonesia,” kata Mahendra.
Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan penyaluran kredit/pembiayaan oleh BRK Syariah dan BRI kepada PTPN V dan Koperasi Pemasaran Karya Sawit Padjajaran, PTPN V, dan Koperasi Produsen Subur Makmur Lestari, serta PT Ujung Tanjung Sejahtera dan Kelompok Tani Bangkit Bersama.
Baca Juga: Harga Sawit di Senin Ketiga Maret 2023 Melemah, Pasar Masih Optimis?
Perlu diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Riau menjadi provinsi yang menyumbang produksi kelapa sawit paling besar yakni 8,63 juta ton atau 18,67% dari total produksi Indonesia pada tahun 2021.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Riau, sektor perkebunan di Riau didominasi oleh kelapa sawit yakni sebesar 77% (dengan luas lahan mencapai 3,39 juta hektare) dan diikuti oleh karet 10,8%; kelapa 9,6%; dan komoditi lainnya 2,6%.
Baca Juga: Loyalis Anies Tertawa Sri Mulyani Bertemu Influencer Bahas Kasus Rafael: Asli Kocak, Persoalan Keuangan Negara Didiskusikan dengan…
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News.
