Offside Pergelangan Tangan Lovren Bikin Penalti Kroasia Dibatalkan

2 December 2022, 0:33

Pemain Belgia Kevin De Bruyne dan pemain Kroasia Dejan Lovren pada Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Bernadett Szabo/REUTERSKroasia berhadapan dengan Belgia di matchday terakhir Grup F Piala Dunia 2022, Kamis (1/12) malam WIB. Ada sebuah keputusan yang mencolok dalam laga ini, di mana sebuah penalti dibatalkan oleh wasit.Momen tersebut hadir di menit 18, Kroasia mendapat tendangan bebas usai pemain Belgia melanggar Kovacic. Luka Modric pun mengambil tendangan bebas tersebut.Skema tendangan bebas yang dibuat Kroasia begitu membahayakan. Bola yang dikirim Modric mampu ciptakan kemelut di depan gawang Belgia. Andrej Kramaric dilanggar Yannick Carrasco di kotak penalti, wasit lalu menunjuk titik putih.Semenit kemudian, Modric lalu bersiap untuk menendang bola di titik 12 pas. Namun, wasit Anthony Taylor tiba-tiba berlari ke pinggir lapangan. Arah larinya menuju monitor Video Assistant Referee (VAR).Taylor lalu mendapat tayangan ulang saat tendangan bebas dilakukan. Dalam momen tendangan bebas tersebut, ia mendapati Lovren dalam posisi offside. Pergelangan tangan Lovren sedikit melampaui Jan Vertonghen.Anthony Taylor lalu kembali berlari ke lapang. Ia lalu memutuskan untuk membatalkan penalti tersebut karena Lovren telah berada dalam posisi offside sebelum pelanggaran terjadi.Keputusan tersebut membuat para pemain Kroasia bertanya-tanya. Mereka mengerubungi Taylor sembari melakukan protes. Namun, perlahan mereka menjauh usai diberi penjelasan. Pertandingan kembali dilanjutkan. Pembatalan penalti ini bukan kali pertama terjadi di Piala Dunia 2022. Sebelumnya, sempat ada momen serupa juga di mana wasit membatalkan penalti usai mengecek VAR.VAR (Video Assistant Referee) Foto: Glyn KIRK / AFPDi Piala Dunia 2022, FIFA memang telah menerapkan teknologi baru guna mendeteksi offside yang terjadi di pertandingan. Mereka menamainya dengan semi-automated offside technology.Teknologi itu memungkinkan untuk mendeteksi offside dengan lebih akurat. Secara teknis, 12 kamera dipasang di bawah atap stadion guna melacak arah bola. Teknologi tersebut mengumpulkan 29 titik data dari setiap pemain, dengan 50 frame per detiknya. 29 titik itu meliputi anggota badan para pemain.Adapun laga Kroasia vs Belgia berakhir dengan skor sama kuat, 0-0. Hasil tersebut membuat Kroasia lolos ke babak 16 besar usai jadi runner-up Grup F dengan 5 poin. Sedangkan, Belgia tersingkir karena hanya mampu kumpulkan 3 poin dari tiga pertandingan. Kevin De Bruyne cs mengakhiri kompetisi dengan duduk di peringkat ketiga.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi