Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Normalisasi Sungai Ciliwung Dilanjutkan untuk Tekan Banjir di Jakarta, Ditargetkan Rampung 2026 – Halaman all

Normalisasi Sungai Ciliwung Dilanjutkan untuk Tekan Banjir di Jakarta, Ditargetkan Rampung 2026 – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program normalisasi Sungai Ciliwung akan dilanjutkan untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

Pemerintah pusat dan daerah telah sepakat bahwa normalisasi Sungai Ciliwung akan dilanjutkan dan ditargetkan selesai pada 2026.

Kesepakatan itu tercipta usai Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengadakan rapat koordinasi bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid serta Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Dalam normalisasi Kali Ciliwung, fokus utama pemerintah adalah percepatan pembebasan lahan, sehingga pengerjaan bisa dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan.

“Kami sudah membahas secara menyeluruh agar program ini bisa segera berjalan tanpa kendala, baik dari sisi teknis maupun administratif,” kata Dody dikutip dari siaran pers pada Jumat (14/3/2025).

Normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir Jakarta yang bersifat jangka menengah.

Melalui normalisasi Kali Ciliwung, diharapkan sekitar 40 persen potensi banjir di Jakarta bisa tertangani secara efektif.

Bukan hanya mengurangi risiko banjir, Dody mengatakan normalisasi Kali Ciliwung juga untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air secara optimal.

Dody pun memastikan segala aspek teknis dan anggaran telah siap, sehingga setelah lahan dibebaskan, pengerjaan dapat langsung dilakukan tanpa hambatan.

Untuk normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33,69 km, saat ini sudah diselesaikan sepanjang 17,14 km. Sisanya sepanjang 16,55 km masih belum dikerjakan.

Kementerian PU membutuhkan total lahan seluas 35,94 hektare dengan jumlah bidang sebanyak 5.353 bidang.

“Dengan dukungan penuh dari Kementerian ATR/BPN serta Pemprov Jakarta, kami optimistis program ini bisa diselesaikan tepat waktu,” ujar Dody.

“Kami akan terus melakukan koordinasi dan evaluasi agar setiap tahapan berjalan sesuai rencana,” ucapnya.

Nusron Wahid menjelaskan, pihaknya telah menetapkan skema pembebasan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung, khususnya di segmen antara Pengadegan hingga Rawajati.

Lahan yang akan dibebaskan seluas 11 hektare dengan panjang 16 km.

“Kami sudah menyusun time frame untuk pengadaan tanahnya,” kata Nusron.

Setelah penetapan lokasi pada Maret 2025, Kementerian ATR/BPN menargetkan pembebasan lahan selesai pada akhir Mei 2025.

Dengan begitu, pembangunan fisik bisa segera dimulai pada Juli 2025.

Gubernur Jakarta Pramono Anung menambahkan, dalam pelaksanaan program normalisasi ini, Pemprov Jakarta akan mengedepankan pendekatan yang manusiawi terhadap warga terdampak.

Pemprov Jakarta bersama pemerintah pusat akan menyiapkan skema relokasi dan kompensasi yang layak.

“Normalisasi ini penting untuk Jakarta, tapi kita juga harus memastikan masyarakat yang terkena dampaknya mendapatkan solusi yang adil,” kata Pramono.