Kuartal I -2023, Bahlil Sebut Singapura jadi Negara Investor Nomor Satu di Indonesia

9 June 2023, 23:00

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan negara mana saja yang masuk untuk berinvestasi di Indonesia pada kuartal satu 2023. Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi VI di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada Jumat, 9 Juni 2023.“Yang masuk ke Indonesia sampai dengan kuartal satu Singapura masih nomor satu, kemudian nomor dua Hong Kong, nomor tiga Cina. Lainnya Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Belanda, dan Australia sudah masuk juga ke Indonesia,” ujar dia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Juni 2023.Bahlil juga menjelaskan ada banyak negara lain juga tertarik berinvestasi di Indonesia, khususnya negara yang menjadi hub di Asia Tenggara, salah satunya Singapura. Menurut dia, hingga saat ini banyak juga pengusaha Indonesia yang berinvestasi di Singapura. “Ini menjadi bahan introspeksi untuk kita,” ucapnya.Dia juga mengaku sudah mengecek penyebab mengapa Singapura dibidik menjadi negara tujuan investasi. Alasannya, karena Negeri Singa itu memiliki financial center. “Maka kemarin di PP Nomor 12 Tahun 2023 di Ibu Kota Nusantara (IKN) kami sudah mengakomodir untuk di IKN ditempatkan financial center,” tutur Bahlil.Di hadapan para anggota DPR, Bahlil juga membeberkan data perkembangan realisasi investasi di awal 2023. Menurut dia, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) target investasi sebenarnya Rp 1.099,8 triliun, tapi Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan target senilai Rp 1.400 triliun.Iklan

“Dari Rp 1.400 triliun itu sudah kita realisasikan pada kuartal pertama 2023 sebesar 23,5 persen atau setara Rp 328,9 triliun,” ujar dia.Dari segi komposisi, Bahlil menjelaskan, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 53,8 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 46,2 persen. “Jadi PMA dan PMDN masing-masing tumbuh secara Year on Year (YoY), masing-masing 20,2 persen untuk PMA dan 12,4 persen PMDN,” ucapnya.Pilihan Editor: Bule untuk Awasi Proyek di IKN, Luhut: Jangan Istana Presiden Itu Jadi, tapi Kualitas Tidak BagusIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini