Kronologis Bus Wisata Digetok Parkir Liar Rp300 Ribu di Masjid Istiqlal: Pelaku Beri Ancaman Ini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Arif, tour leader bus wisata mengungkapkan kronologis sopir mereka digetok tarif parkir sebesar Rp 300.000 di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Sopir bus wisata tersebut bahkan sempat diancam para juru parkir liar atau preman yang memaksa meminta uang.

Peristiwa pengancaman itu terjadi ketika bus wisata parkir di area Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Para preman yang sebelumnya meminta uang parkir Rp 300.000 di Masjid Istiqlal membuntuti bus yang parkir ke Kwitang.

“(Preman) memaksa kalau enggak (diberi uang) unitnya (bus) nanti dirusak atau bahasanya gimana saya kurang paham, intinya ada ancaman ke driver,” ujar Arifsaat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (25/6/2024).

Ancaman tersebut pada akhirnya membuat sang sopir bus terpaksa memberikan uang Rp 300.000 sesuai permintaan para preman.

Kronologis

Alif menceritakan, peristiwa penggetokan tarif parkir dua bus wisatanya di Masjid Istiqlal terjadi pada Jumat (21/6/2024).

Mulanya, dua bus wisatanya langsung diadang dan dimintai uang parkir oleh dua orang preman ketika hendak menurunkan peserta tur di Monas, tepatnya di pintu Timur Laut.

Namun, kepala rombongan tur menolak membayar parkir karena mereka telah mendapatkan izin parkir resmi di Stasiun Gambir usai menghubungi pihak manajemen. Kemudian, bus pun pergi parkir di Stasiun Gambir.

“Dari pihak Stasiun Gambir bilang silakan masuk saja, parkirnya sudah kosong. Tapi, di gerbang kita diadang oleh preman (yang sudah membuntuti dari Monas),” kata Alif.

Karena situasi tidak kondusif, penanggung jawab rombongan tur akhirnya menuruti keinginan preman tersebut dengan membayar Rp 150.000 per bus. Kemudian bus segera pindah parkir ke area Kwitang.

Setelah kegiatan di Monas selesai, rombongan tur akhirnya kembali berangkat ke Masjid Istiqlal.

Namun, setelah mengetahui bahwa bus wisata tidak dapat lama-lama berada di areal Masjid Istiqlal, penanggung jawab rombongan tur bermaksud untuk menurunkan penumpang saja.

Alif mengatakan, saat mereka tiba di Masjid Istiqlal, bus berhenti di dekat mobil derek milik Dinas Perhubungan (Dishub).

Saat itu, Alif sempat mendatangi petugas Dishub yang berada di dalam mobil untuk meminta izin menurunkan penumpang bus.

“Ketika saya balik badan dari mobil dishub ke arah bus, sudah ada lagi preman sekitar 6-7 orang yang mengerubungi, yang minta uang Rp300.000,” ujar dia.

Cekcok pun terjadi antara Kim dan para preman. Karena situasi semakin tidak kondusif, bus akhirnya diminta jalan kembali ke lokasi parkir di Kwitang. Saat itu, para peserta dan pengelola jasa tur sudah masuk ke Istiqlal.

Kemudian, Alif yang berada di Masjid Istiqlal ditelepon oleh sopir bus yang telah berada di lokasi parkir di Kwitang.

Pengemudi mengabarkan, preman yang mengadang di Masjid Istiqlal membuntuti bus hingga ke Kwitang dan melakukan pengancaman jika tak mau membayar Rp 300.000. Karena merasa terancam, sang sopir pada akhirnya menuruti permintaan para preman.

Tiga pelaku teridentifikasi

Polsek Sawah Besar telah mengidentifikasi sosok juru parkir liar yang menggetok biaya parkir bus pariwisata tersebut.

Kapolsek Sawah Besar, Kompol Dhanar Dhono Vernandhie mengatakan ada tiga pelaku yang teridentifikasi.

“Tiga pelaku juru parkir liar berinisial B,R dan F,” ucapnya, Selasa (25/6/2024).

Dhanar mengatakan penyidik masih melakukan penyelidikan terhadap para juru parkir liar. Sementara pengemudi bus atau agen travel belum membuat laporan.

Viralnya juru parkir yang meresahkan pengunjung tersebut pun jadi evaluasi untuk tim gabungan, baik dari Dishub dan Satpol PP untuk lebih tegas menindak para jukir liar.

Kata Dhanar, ketegasan juga perlu pada sopir bus untuk tidak menurunkan penumpang sembarangan. 

“Polsek Sawah Besar mendukung penindakan tegas dan terukur dari Satpol PP dan Dishub terhadap jukir liar,” katanya.

Sebelumnya, aksi getok harga parkir liar terjadi pada Jumat (21/6/2024) lalu. Dalam video yang beredar tertulis kronologi  bus yang hendak parkir langsung didatangi juru parkir yang menggetok biaya parkir hingga Rp 150.000 saat ke Monas. Kemudian, bus wisata kembali melanjutkan perjalanan ke Mesjid Istiqlal.

 Setiba di lokasi, bus wisata tersebut justru dimintai uang parkir hingga Rp 300.000.

Video pemerasan dengan berkedok parkir pun akhirnya viral dan ramai dibahas warganet.

Diketahui, Masjid Istiqlal tak menyediakan lahan parkir bagi kendaraan bus. Dua atau tiga bus hanya bisa parkir jika memberikan surat kunjungan khusus ke pihak Masjid Istiqlal. (Kompas.com/Warta Kota

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tiga Juru Parkir Liar yang Getok Rp300 ribu Bus Wisata di Masjid Istiqlal Teridentifikasi