Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kronologi Bentrokan Supporter Israel vs Warga Lokal di Amsterdam

Kronologi Bentrokan Supporter Israel vs Warga Lokal di Amsterdam

Jazie Veldhuyzen, salah satu anggota Dewan Kota Amsterdam, menuturkan kepada Al Jazeera bahwa para supporter Israel menghasut kekerasan setelah tiba di kota tersebut.

“Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai. Sebagai reaksinya, warga Amsterdam memobilisasi diri mereka dan melawan serangan yang dimulai pada Rabu (6/11) oleh para hooligan Maccabi,” sebut Veldhuyzen.

Keterangan serupa disampaikan oleh salah satu warga setempat, Mo Kotesh, yang juga aktivis Palestina di Belanda. Dia menyebut supporter Israel menyerang orang-orang tidak bersalah di jalan, menyerang properti dan pengemudi taksi pada Rabu (6/11), juga mencopot bendera Palestina dari salah satu bangunan.

Kotesh menyebut para supporter Israel memaki orang-orang Arab dengan mengatakan: “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak yang tersisa”.

Namun Wali Kota Halsema mengatakan tindakan itu tidak bisa dijadikan alasan atas apa yang terjadi kemudian saat bentrokan pecah di Amsterdam.

Kamis, 7 November – Hari Saat Pertandingan Berlangsung

Lebih dari 200 supporter Israel turun ke jalanan di Amsterdam, dengan beberapa orang di antaranya merobek bendera Palestina dari sebuah bangunan dan yang lainnya meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina.

Di jalanan, kekacauan meningkat ketika seorang perusuh Israel nekat memanjat sebuah bangunan lokal untuk merobek bendera Palestina yang terpasang.

Sementara, menurut laporan media setempat, para sopir taksi yang diserang supporter Israel berniat membalas dendam dengan menyerang kerumunan pendukung Maccabi Tel Aviv yang ada di Amsterdam, bahkan menggunakan aplikasi untuk melacak mereka.

Pertandingan berakhir dengan kekalahan telak Maccabi Tel Aviv, di mana Ajax Amsterdam menang dengan skor 5-0.

Salah satu perusuh Israel yang terlibat dalam bentrokan itu diidentifikasi sebagai tentara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) setelah para penyerang merampas paspornya.

Sebuah video lainnya, yang diverifikasi Reuters, menunjukkan sekelompok pria berlari di dekat stasiun di pusat kota Amsterdam. Mereka mengejar dan menyerang sejumlah pria lainnya, dengan suara sirene polisi meraung-raung di area itu.

Salah satu video lainnya menunjukkan sebuah mobil melaju di trotoar dan berusaha menabrak salah satu supporter Israel yang ada di area itu.

Wali Kota Halsema, dalam pernyataannya, menuturkan bahwa “para perusuh anti-Semitisme yang penuh kebencian” memburu dan menyerang supporter Israel, yang mengingatkan pada pogrom terhadap orang-orang Yahudi dalam sejarah Eropa baru-baru ini.

Disebutkan Wali Kota Halsema bahwa para penyerang yang menggunakan skuter memukuli dan menendang para supporter Israel dalam serangan “tabrak lari” di berbagai area Amsterdam. Dia menyebut mereka sebagai “skuad tabrak lari anti-Semitisme”, yang berhasil menghindari 200 personel kepolisian yang bertugas.

“Ini adalah ledakan anti-semitisme yang saya harap tidak akan pernah terjadi lagi,” ucapnya, sembari menambahkan dirinya “malu” dengan kekerasan semacam itu.

Meskipun atmosfer “olahraga” kental di lapangan dan ada kehadiran sejumlah besar personel kepolisian, otoritas berwenang Amsterdam gagal menghentikan serangan cepat terhadap para supporter sepak bola Israel di beberapa bagian kota tersebut.

Jumat, 8 November – Setelah Pertandingan Berlangsung

Netanyahu memerintahkan pengerahan sejumlah pesawat untuk mengevakuasi warganya yang terjebak bentrokan di Amsterdam. Dilaporkan terdapat sekitar 2.751 warga Israel yang merupakan supporter Maccabi Tel Aviv yang berada di Amsterdam saat bentrokan itu terjadi.

Penerbangan pertama yang membawa para supporter Israel itu telah mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion pada Jumat (8/11). Bentrokan itu melukai sejumlah warga negara Israel yang datang ke Amsterdam untuk menonton pertandingan klub Maccabi Tel Aviv.

Juru bicara maskapai El Al, Shira Kesselgross, menuturkan kepada AFP bahwa empat penerbangan evakuasi akan mendarat di Tel Aviv pada Jumat (8/11) dan dua penerbangan evakuasi lainnya pada Sabtu (9/11) waktu setempat.

Sementara itu, otoritas kota Amsterdam memberlakukan larangan unjuk rasa selama tiga hari sejak Jumat (8/11) waktu setempat, menyusul bentrokan tersebut.

Sebagian besar dari 62 orang yang ditangkap terkait bentrokan tersebut, menurut para pejabat setempat yang dilansir AFP, telah dibebaskan dan kebanyakan dihukum denda. Sedangkan para korban luka telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

(nvc/idh)