KLB Rabies di Sikka NTT, Lima Kecamatan Diisolasi

3 June 2023, 21:10

Kupang, CNN Indonesia — Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Kabupaten Sikka, NTT, yang ditetapkan sejak dua pekan lalu, membuat lima kecamatan di daerah tersebut diisolasi.
Lima kecamatan yang terkonfirmasi ditemukan dugaan penyebaran rabies itu antara lain Kecamatan Alok, Alok Barat, Alok Timur, Kangae dan Kecamatan Nelle.
“Upaya yang sudah dilakukan melokalisir wilayah yang sudah teridentifikasi yang sedang diuji laboratorium ada rabiesnya ada Lima kecamatan yang kami isolasi,” kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bupati yang akrab dipanggil Robby ini menjelaskan upaya lain yang telah dilakukan untuk pencegahan meluasnya rabies adalah memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat agar dapat mengikat atau mengandangkan hewan pembawa rabies, khususnya anjing.
Selain itu, saat ini sedang dilakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing yang dilakukan oleh petugas vaksinator dari Dinas Peternakan Sikka.
“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah kesadaran masyarakat, kalau mereka sayang binatangnya maka harus dirawat dengan melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Dia mengklaim Pemerintah Sikka telah menjalankan Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam penanganan pencegahan rabies di daerah tersebut yang telah diterapkan KLB Rabies.

Populasi anjing
Robby menuturkan wilayahnya punya potensi tinggi wabah rabies karena faktor populasi satwa.
“Daerah kami ini Flores pada umumnya selalu terancam rabies karena populasi anjing juga tinggi, karena orang flores suka piara anjing,” kata dia.
Menurutnya, pemberian vaksin sangat penting sebagai langkah pencegahan. Bantuan vaksin dari pemerintah pusat sudah diterima 3.000 dosis secara bertahap.
Pihaknya pun langsung mendistribusikan itu agar vaksinator segera memvaksin anjing milik warga. Enam tenaga vaksinator, kata Robby, disiapkan setiap harinya.

“Tapi kita juga lagi melatih tenaga vaksinator lainnya untuk bisa menambah tenaga vaksinator,” lanjut Robby.
Roberto berharap vaksinasi anjing di Sikka mencapai 70 persen dari jumlah populasi anjing sebanyak 55 ribu ekor. Namun, ia tetap menyarankan pemilik anjing yang mampu untuk melakukan vaksinasi mandiri.
“Karena jika semuanya berharap dari pemerintah maka akan kesulitan di anggaran untuk pengadaan vaksin,” jelasnya.
Berdasarkan laporan, 30 kasus gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies yang tersebar di lima kecamatan. Dari 30 kasus tersebut, dua orang dirawat karena suspect rabies dan satu orang meninggal dunia.

Penetapan KLB rabies di Sikka ini menyusul kasus anak perempuan berusia empat tahun warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, yang meninggal pada awal Mei akibat terkena gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies.
(ely/arh)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi