Klarifikasi IDAI Soal Penggunaan Parasetamol: Boleh Dikonsumsi Anak-anak Sesuai Anjuran Dokter

21 October 2022, 12:40

PIKIRAN RAKYAT – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat ada sebanyak 152 anak mengalami kasus gagal ginjal akut misterius. Data kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut merupakan data yang dihimpun pada periode 26 September hingga 14 Oktober 2022. Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso beberapa waktu lalu. Baca Juga: Inggris Panggil Utusan China Terkait Serangan terhadap Pengunjuk Rasa di Konsulat “Ada 16 cabang yang melaporkan, tapi belum semua (cabang IDAI) bisa melaporkannya. Di sini bahkan sampai 14 Oktober ada 152 kasus, padahal tadinya (pada 12 Oktober 2022) ada 146 kasus,” katanya, dikutip pada Rabu, 19 Oktober 2022. Adapun, pihak IDAI masih belum mengetahui pasti penyebab dari tingginya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia tersebut. “Dari 192 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia, belum ada satupun yang mengerucut pada satu konklusi ginjal,” ujarnya. Baca Juga: Rizky Billar Usai Wajib Lapor: Ingin Meyakinkan Bahwa Mereka Tidak Gagal Memilih Saya Sebagai Menantunya Oleh karena hal tersebut, IDAI meminta para orang tua untuk lebih berhati-hati dengan penggunaan obat sirup yang mengandung parasetamol untuk anak-anak. Pasalnya, menurut keterangan Piprim, pihak IDAI masih mendalami lebih lanjut soal keterkaitan antara kandungan dietilen glikol dan etilen glikol dalam bahan pelarut obat sirup yang mengandung parasetamol dengan kasus gagal ginjal. “Pelajaran kasus di Gambia, kandungan etilen glikol di pelarut obat batuk sirup banyak memicu kejadian gangguan ginjal akut. Saat itu distop, kasusnya menurun,” ucapnya. Baca Juga: Polisi Tembak Anak di Bogor, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Evaluasi Total Penggunaan Senjata Api Meski demikian, Piprim menegaskan bahwa konsumsi obat sirup yang mengandung parasetamol masih diperbolehkan, namun dengan anjuran dokter jika mengalami gejala demam. “Kalau sudah ada hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk tertentu mengandung bahan berbahaya, silahkan,” tuturnya. Hal tersebut juga turut menuai komentar dari salah satu dokter Indonesia yang juga aktif di sosial media. Melalui akun Twitter-nya, dr. Andi Khomeini pun turut menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan obat sirup parasetamol terlebih dahulu. “Untuk sementara waktu teman-teman mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilen glikol dan atau dietilen glikol,” katanya dalam Twitter @dr_koko28. “Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak,” ujarnya, melanjutkan penjelasan. Meski demikian, Andi pun meminta agar masyarakat tetap tenang dengan membaca kandungan pada setiap obat yang akan dikonsumsi. “Teman-teman jangan panik. Baca label. Kenali isi. Penting untuk tahu darimana asal obat tersebut,” ucapnya. “Juga tanggal kadaluarsa. Termasuk negara asal obat diproduksi. Obat Indonesia lebih aman. BPOM kita lebih ketat,” tuturnya, melanjutkan. Lebih lanjut, Andi pun menghimbau agar masyarakat mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter dan apoteker mengenai obat yang akan dikonsumsi atau diberikan kepada anak. “Jika tidak bisa dengan obat sirup, opsinya sebaiknya puyer. Konsultasikan ke dokter dan apoteker. Obat sesuai indikasi,” katanya.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi