Kementan Sinergi DPR Tingkatkan Kapasitas SDM Ogan Ilir

3 February 2023, 22:26

HARAPAN kesejahteraan petani meningkat seiring pertumbuhan sektor pertanian, hal itu tampak dari Nilai Tukar Petani (NTP). Petani dan penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, harus didukung kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang baik.

Guna mencapai sasaran ideal tersebut, Kementerian Pertanian RI khususnya SMKPP Negeri Sembawa kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti 50 petani dan penyuluh Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Bimtek bertajuk ‘Peningkatan IP Padi di Lahan Rawa’ berlangsung di Emilia Hotel Palembang, Kamis (2/2).

Upaya SMKPPN Sembawa sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.

“Masyarakat harus bersyukur karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi Covid-19,” katanya.

Mendukung pernyataan Mentan Syahrul, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

“Siapa SDM pertanian? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan mendukung program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina mengatakan bahwa pertanian berperan penting sebagai penyedia pangan, pakan ternak dan bioenergi. Pertanian juga vital mendukung perekonomian dan stabilitas nasional.

“Pertanian berperan pula mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan agro-industri di hilir dan ekspor,” katanya.

Sri Kustina menambahkan pada Rapat Kerja Komisi IV DPR, Kementan menargetkan produksi padi sebagai salah satu komoditas utama pertanian 2022 mencapai 55,20 juta ton.

“Saya meminta kepada kita semua, yang hadir hari ini, agar dapat mendukung pemeritah mencapai target produksi padi tersebut,” katanya.

Menurutnya, pengelolaan lahan rawa yang baik harus sesuai karakteristik lahan rawa. Pengelolaan air yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan sehingga  dapat mendukung peningkatan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) di masa depan.

“Saat ini pemerintah terus berupaya mengamankan stok beras nasional. salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif, seperti lahan rawa,” tegasnya.

Tampak antusias peserta, 15 penyuluh dan 35 petani dari Ogan Ilir mendapat materi dari praktisi Usman Harun dari Universitas Sriwijaya (Unsri).

Dalam paparannya, Usman menyampaikan paket teknologi yang telah dirancang baik meliputi varietas padi, kebutuhan benih padi, tipe persemaian, umur semaian/bibit, pengolahan tanah, dosis pupuk cara tanam bibit, ketersedian air, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan panen dengan catatan petani harus disiplin dalam penerapannya.

Periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sumsel, Budi Raharjo menyampaikan teknologi budidaya padi presisi mendukung peningkatan IP di lahan rawa sehingga produktivitas meningkat.

Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Lahan Rawa (pasang surut dan lebak) dengan partisipatif yakni adanya peran dan kontribusi petani menetapkan pilihan teknologi. Spesifik Lokasi, sesuai tipologi dan tipe luapan lahan rawa serta keterpaduan antara komponen teknologi yang diterapkan.

Petani milenial Kabupaten Banyuasin, Didi Saputra yang melaksanakan IP 200 dengan memanfaatkan lahan lebak dangkal dengan olah lahan memanfaatkan Alsintan (excavator, traktor roda empat dan traktor tangan) dengan memperhatikan pengaturan pola tanam, tanam dan panen serempak, pemanfaatan musuh alami, varietas benih unggul, serta pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah. (OL-13)

Baca Juga: Provinsi Papua Surga Investasi Hasil Laut dan Pariwisata

Partai

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi