Kemenkes Masih Kaji soal Status KLB Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius

20 October 2022, 19:29

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengkaji soal penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) misterius pada anak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah melibatkan epidemiolog untuk mengkaji penetapan status tersebut.
“Para ahli sudah kita libatkan, bagian dari tim ini, apakah nanti perlu dilakukan (untuk menetapkan KLB), masih berproses semua,” kata Nadia saat ditemui di RSCM, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Nadia mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan yang dipikirkan dalam menetapkan kasus KLB. Salah satu pertimbangan yang dilakukan adalah melihat tren kenaikan dan angka kematian kasus.
Baca juga: Menkes: Tingkat Kematian Gangguan Ginjal Akut Dekati 50 Persen
Menurutnya, status KLB ditetapkan jika kasus dan angka kematian mengalami tren peningkatan yang cepat seperti kasus Covid-19.
“Semua masih dikaji ya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia hingga 18 Oktober 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia.
Mayoritas pasien yang meninggal adalah yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan yang menerima pasien tingkat lanjut.
Baca juga: Ada Gangguan Ginjal Akut, IDAI Minta Orangtua Tak Beli Obat Bebas Tanpa Rekomendasi Dokter
Sementara di RSCM, kasus AKI sejak Januari 2022 hingga 20 Oktober 2022, sudah mencapai 49 kasus.
Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti mengatakan, tingkat kematian pasien rujukan itu mencapai 63 persen.

Sementara itu, jumlah balita yang sembuh setelah mendapat perawatan sebanyak 7 orang.
“Angka kematiannya 63 persen dari 49 orang. Lebih dari 50 persen. Jadi, yang pulang atau yang hidup cuma 7 orang. Sekarang yang (dirawat) di RS ada 11 (orang),” kata Lies dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
RSCM sudah menerima pasien rujukan gangguan ginjal akut misterius ini sejak Januari 2022. Tetapi, kasus tersebut baru meningkat pada Agustus 2022.
Dengan rincian, sebanyak 2 kasus pada Januari; 1 kasus pada Maret; 3 kasus pada bulan Mei; 2 kasus di bulan Juni; 1 kasus di bulan Juli; 8 kasus di bulan Agustus; 20 kasus pada September; dan 12 kasus pada Oktober 2022.
Saat ini, jumlah pasien anak-anak yang dirawat di RSCM mencapai 11 orang.
Baca juga: Tren Kasus Gangguan Ginjal Akut di Jakarta Naik, Dinkes DKI Ungkap Alasannya
-. – “-“, -. –

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi