Kasus: Zona Hijau

  • IHSG ditutup menguat seiring stabilnya cadangan devisa RI

    IHSG ditutup menguat seiring stabilnya cadangan devisa RI

    Tingkat cadangan devisa akan meningkatkan kepercayaan investor, yang mana akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat seiring tetap stabilnya cadangan devisa Indonesia periode Mei 2025.

    IHSG ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65 persen ke posisi 7.230,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,10 poin atau 1,38 persen ke posisi 812,80.

    “Tingkat cadangan devisa akan meningkatkan kepercayaan investor, yang mana akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, di Jakarta, Selasa.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap tinggi sebesar 152,5 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor

    BI menyampaikan bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

    Dari mancanegara, pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung di London, Inggris telah menarik perhatian pelaku pasar. Pasar berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas saat negosiasi perdagangan AS dan China di London memasuki hari kedua.

    Dalam pertemuan itu, delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, dan didampingi oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara itu, pihak China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng beserta sejumlah pejabat lainnya.

    Presiden AS Donald Trump memberikan perkembangan positif hari pertama perundingan tersebut, namun mengakui bahwa prosesnya jauh dari mudah.

    Pelaku pasar berharap hasil pertemuan tersebut memperkuat harapan terhadap kemajuan dalam mencairkan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor teknologi paling tinggi yaitu 3,48 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 3,47 persen dan 2,2 persen.

    Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor kesehatan minus 1,76 persen, diikuti oleh sektor properti yang turun sebesar 0,26 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu MPXL, BAIK, PNSE, JECC, dan TOBA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni KRYA, IPAC, SOFA, MBMA, dan INPP.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.521.558 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,14 miliar lembar saham senilai Rp17,88 triliun. Sebanyak 352 saham naik, 261 saham menurun, dan 195 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 112,93 poin atau 0,30 persen ke 38.201,50, indeks Hang Seng melemah 18,56 poin atau 0,08 persen ke 24.162,78, indeks Shanghai melemah 14,06 poin atau 0,44 persen ke 3.384,48, dan indeks Strait Times melemah 3,58 poin atau 0,09 persen ke 3.932,11.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Ditutup Menguat 117,31 Poin, Rupiah Ikut Naik

    IHSG Ditutup Menguat 117,31 Poin, Rupiah Ikut Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan hari ini, Selasa (10/6/2025).

    IHSG hari ini ditutup menguat 1,65% atau sebesar 117,31 poin ke level 7.230,7. Sepanjang hari, indeks bergerak dalam kisaran 7.133 hingga 7.230.

    Sebanyak 352 saham tercatat mengalami kenaikan, 261 saham mengalami penurunan, dan 195 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

    Volume transaksi saham tercatat mencapai 28,9 miliar dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 17,2 triliun dari 1,5 juta kali transaksi.

    Pada saat IHSG hari ini naik, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ditutup menguat. Menurut data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,10 persen ke level Rp 16.275 per dolar AS.

  • IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi Fed akan \’cut rate\’ tahun ini

    IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi Fed akan \’cut rate\’ tahun ini

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi Fed akan \’cut rate\’ tahun ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini.

    IHSG ditutup menguat 44,39 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.113,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,64 persen ke posisi 801,70.

    “Pelaku pasar memiliki ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, yang menandakan bahwa tarif dan ketidakpastian yang tinggi mulai menyebar ke berbagai sektor ekonomi,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, ISM Services Purchasing Managers’ Index (PMI) di Amerika Serikat (AS) tercatat turun menjadi 49,9 pada Mei 2025 dari sebelumnya 51,6 pada April 2025, atau jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 52.

    Data itu mengindikasikan kontraksi moderat di sektor jasa AS, dan menandai penurunan aktivitas pertama sejak Juni 2024 di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif oleh Dnald Trump.

    Dalam rilis Beige Book oleh The Fed, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di AS melemah karena dampak tarif dan ketidakpastian tinggi di berbagai sektor ekonomi, yang menunjukkan dampak dari tarif dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meluas.

    Alhasil, pasar memiliki pandangan menyusul kenaikan ekspektasi akan penurunan tingkat suku bunga acuan The Fed pada tahun ini..

    Dari dalam negeri, akhir pekan dan libur panjang menyambut Idul Adha mempengaruhi perilaku investor dalam keputusan investasi, sehingga cenderung untuk menahan diri dan menghindari risiko dengan profit taking dahulu.

    Di sisi lain, pasar berharap dalam perundingan berikutnya antara delegasi Indonesia dan AS memberikan hasil yang konkret terkait tarif dagang resiprokal.

    Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan mulai melakukan negosiasi putaran kedua ihwal tarif perdagangan pada pekan depan.

    Sementara itu, stimulus yang diberikan oleh pemerintah dan juga telah cairnya gaji ke-13 PNS dan momentum libur sekolah akan mendorong tingkat daya beli masyarakat atau konsumsi masyarakat.

    Dengan berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat, yang dapat mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, momentum libur sekolah meningkatkan pengeluaran untuk kebutuhan rekreasi, memberikan dorongan tambahan bagi sektor ritel dan layanan.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,48 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,54 persen dan 0,51 persen.

    Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor kesehatan minus 1,80 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang turun masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,12 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PNSE, SHIP, GDST, MLPT, dan BRPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, BPFI, AYLS, LPIN, dan PTSP.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.337.585 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp16,41 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 332 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 214,95 poin atau 0,57 persen ke 37.532,00, indeks Hang Seng menguat 252,54 poin atau 1,07 persen ke 23.906,78, indeks Shanghai menguat 7,90 poin atau 0,23 persen ke 3.384,48, dan indeks Strait Times menguat 13,81 poin atau 0,35 persen ke 3.917,11.

    Sumber : Antara

  • IHSG Lanjutkan Tren Positif, MLPT dan BRPT Masuk Daftar Top Gainers

    IHSG Lanjutkan Tren Positif, MLPT dan BRPT Masuk Daftar Top Gainers

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada Kamis (5/6/2025), mencatat kenaikan sebesar 44,38 poin atau 0,63% ke level 7.113,4. Ini merupakan penguatan dua hari berturut-turut bagi indeks acuan bursa Indonesia.

    Di tengah penguatan IHSG, dua emiten, yakni PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencuri perhatian pasar dengan lonjakan harga signifikan dan menempati posisi teratas dalam daftar saham dengan kenaikan tertinggi hari ini.

    Berdasarkan data perdagangan, terdapat 279 saham yang menguat, 332 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Nilai total transaksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 16,23 triliun, dengan volume perdagangan sebesar 22,9 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1.337.494 kali.

    Sebagian besar sektor mengalami penguatan. Sektor barang baku mencatat kinerja terbaik dengan kenaikan 1,4%, disusul sektor barang konsumsi non-primer naik 0,5%, energi naik 0,5%, teknologi naik 0,2%, dan properti naik 0,1%

    Namun, beberapa sektor mengalami tekanan. Sektor kesehatan memimpin pelemahan dengan koreksi 1,8%, diikuti barang konsumsi primer turun 0,4%, infrastruktur melemah 0,1%, dan keuangan turun tipis 0,01%

    Di antara saham yang bersinar hari ini, MLPT meroket 19,9% menjadi Rp 30.325, sementara BRPT melonjak 17% ke posisi Rp 1.510 per saham.

    Beberapa saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain, PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) naik 24,6% ke Rp 486, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) naik 21,7% ke Rp 2.800, dan  PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) naik 20% ke Rp 120.

    Di sisi lain, empat saham terjerembab hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB), yaitu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) merosot 14,6% ke Rp 169, PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) anjlok 14,5% ke Rp 352,  PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) turun 14,4% ke Rp 118, dan PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) melemah 13,3% ke Rp 390

    Pergerakan positif IHSG hari ini juga sejalan dengan bursa saham Asia yang mayoritas menghijau. Straits Times (Singapura) naik 0,3%, Hang Seng (Hong Kong) melesat 1%, dan Shanghai Composite (China) menguat 0,2%. Sementara itu, Nikkei 225 (Jepang) justru terkoreksi 0,5%.

  • IHSG ditutup menguat seiring optimisme pertemuan pemimpin AS dan China

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pertemuan pemimpin AS dan China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pertemuan pemimpin AS dan China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 18:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar menjelang pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat (AS) dan China.

    IHSG ditutup menguat 24,22 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.069,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,71 poin atau 0,22 persen ke posisi 796,63.

    “Bursa regional Asia menguat, jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini, tentunya akan memberikan pasar cenderung terkonsolidasi secara jangka pendek,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Rabu.

    Dari mancanegara, pasar merespons harapan segera bertemunya kedua pemimpin AS dan China, yang mana AS menegaskan bahwa Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan segera melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini.

    Presiden Donald Trump menyatakan keyakinan sebuah pembicaraan dengan pemimpin Presiden China Xi Jinping dapat meredakan ketegangan perdagangan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta AS untuk menciptakan kondisi yang diperlukan agar hubungan China dan AS Kembali di jalur yang benar.

    Di sisi lain, Kantor Perwakilan Dagang AS telah mengirimkan surat kepada mitra dagangnya dan mengingatkan tentang batas waktu dalam negosiasi perdagangan. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengungkapkan bahwa sangat optimis mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan antara AS dan India.

    Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia bersama dengan Menteri perdagangan AS berkomitmen untuk mempercepat negosiasi perdagangan kedua negara sebelum berakhirnya tenggat waktu perpanjangan tarif pada Juli 2025.

    Hal ini disampaikan di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD hari pertama di Paris, Prancis. Tentunya pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam keberlanjutan dialog bilateral antara Indonesia dan AS, terutama dalam isu perdagangan dan investasi.

    Selain itu, pertemuan ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra yang kooperatif dan proaktif dalam negosiasi internasional, serta komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim perdagangan yang adil dan saling menguntungkan dengan AS.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor barang baku paling tinggi yaitu 4,48 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing naik sebesar 1,19 persen dan 1,11 persen.

    Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor keuangan minus 0,97 persen, diikuti oleh sektor industri yang turun sebesar 0,54 persen..

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TOBA, MBMA, FORE, MLPT, dan SMIL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TMPO, AXIO, KMTR, IOTF, dan LPLI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.462.433 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,78 miliar lembar saham senilai Rp15,48 triliun. Sebanyak 321 saham naik, 292 saham menurun, dan 192 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 291,19 poin atau 0,78 persen ke 37.738,00, indeks Hang Seng menguat 141,54 poin atau 0,60 persen ke 23.654,78, indeks Shanghai menguat 14,23 poin atau 0,42 persen ke 3.376,48, dan indeks Strait Times menguat 9,50 poin atau 0,24 persen ke 3.903,11.

    Sumber : Antara

  • IHSG Diramal Fluktuatif hingga Akhir Pekan

    IHSG Diramal Fluktuatif hingga Akhir Pekan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah sepanjang perdagangan pada Senin (2/6/2025), seiring kekhawatiran pasar terhadap kondisi makroekonomi Indonesia. Pelemahan ini dipicu oleh sejumlah data ekonomi yang menunjukkan perlambatan.

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 108,47 pada April 2025 menjadi 108,07 pada Mei 2025. Selain itu, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,37% secara bulanan (month to month) pada Mei 2025.

    Tak hanya itu, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami surplus hanya sebesar US$ 160 juta, angka terendah dalam lima tahun terakhir atau 60 bulan terakhir. Kondisi ini menunjukkan pelemahan ekspor dan peningkatan impor, yang menjadi sinyal negatif bagi pasar.

    Merespons data tersebut, IHSG terkoreksi hingga 1,3% sejak sesi pembukaan. Seluruh indeks sektoral mencatatkan pelemahan, terutama sektor perbankan. Saham-saham bank BUKU IV sebagai penggerak utama IHSG, seperti BBRI dan BBTN, melemah lebih dari 3%.

    Analis Riset Ekuitas Panin Sekuritas Felix Darmawan menyatakan, IHSG berpotensi bergerak dalam tren negatif dalam jangka pendek, setidaknya hingga akhir pekan pertama Juni 2025. Namun, penurunan inflasi dinilai memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter.

    “Inflasi yang menurun memberi peluang bagi BI untuk menyesuaikan suku bunga. Ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Namun, tekanan dari defisit ekspor dan naiknya impor perlu diwaspadai,” ujar Felix kepada Beritasatu.com, Senin (2/6/2025).

    Lebih lanjut, Felix menekankan bahwa dalam jangka menengah, pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan BI, khususnya terkait suku bunga acuan, serta dinamika ekonomi global. 
    Ia juga mencatat bahwa investor asing mulai kembali menunjukkan minat terhadap pasar domestik, tetapi keberlanjutan arus modal sangat bergantung pada stabilitas makroekonomi dan kebijakan moneter yang akomodatif.

    Senada dengan itu, Kepala Ekonom dan Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto memperkirakan, IHSG akan berada dalam tekanan dengan potensi koreksi hingga ke level 6.940-7.065.

    “Sentimen negatif datang baik dari dalam negeri maupun global. Di antaranya adalah ancaman tarif 50% dari Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Eropa. Ini menjadi salah satu pemicu koreksi tajam IHSG. Sampai akhir pekan, pasar kemungkinan akan bergerak fluktuatif,” ujar Rully dalam keterangannya kepada Beritasatu.com.

    Sebagai catatan, indeks saham LQ45, yang berisi saham-saham paling likuid, turut terkoreksi 2,40% pada hari ini. Saham-saham yang menjadi pemberat indeks, antara lain BRIS, BBRI, GOTO, dan BBTN. Sementara itu, beberapa saham masih mampu bertahan di zona hijau, seperti ANTM, MAPA, AMRT, dan MDKA.

  • IHSG ditutup menguat dipimpin sektor infrastruktur

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor infrastruktur

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor infrastruktur
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 20:16 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor infrastruktur.

    IHSG ditutup menguat 10,62 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.198,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,46 poin atau 0,18 persen ke posisi 818,18.

    “Pelaku pasar masih mencerna penundaan kenaikan tarif sebesar 50 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas barang impor dari Uni Eropa (UE),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Presiden AS Trump memperpanjang batas waktu kenaikan tarif perdagangan sebesar 50 persen atas barang impor asal UE menjadi tanggal 9 Juli 2025 dari sebelumnya tanggal 1 Juni 2025, setelah Presiden Komisi Eropa (European Commission) Ursula von der Leyen mengatakan UE membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.

    Langkah kebijakan Presiden Trump yang tidak menentu ini telah memperbesar ketidakpastian di pasar.

    Pola tingkah-laku Presiden Trump, melontarkan ancaman kenaikan tarif dan kemudian menarik kembali ancaman itu, yang merupakan pengingat yang jelas tentang proses pengambilan kebijakan yang tidak stabil.

    Perang tarif kembali menjadi faktor utama penggerak pasar saham global minggu ini setelah kekhawatiran mengenai pemotongan pajak yang diusulkan Presiden Trump serta dampaknya terhadap defisit fiskal AS, mengguncang pasar hampir sepanjang pekan lalu.

    Dari sisi ekonomi makro, investor bersiap menyambut rilis data Core Personal Consumption Expenditures (Core PCE) Price Index, indikator yang digunakan bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi, pada hari Jumat dengan ekspektasi Core PCE Price Index naik 0,1 persen pada April 2025.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,06 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 1,00 persen dan 0,83 persen.

    Sedangkan, empat sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 1,03 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,10 persen dan 0,04 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AYLS, MBTO, GTBO, INRU dan MRAT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MBAP, SMKM, BAJA, SOFA dan HAJJ.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.284.407 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,33 miliar lembar saham senilai Rp27,21 triliun. Sebanyak 310 saham naik 311 saham menurun, dan 185 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 217,47 poin atau 0,58 persen ke 37.749,00, indeks Shanghai melemah 6,15 poin atau 0,18 persen ke 3.340,19, indeks Hang Seng menguat 99,66 poin atau 0,43 persen ke posisi 23,381,31, dan indeks Straits Times melemah 18,02 poin atau 0,46 persen ke 3.893,09.

    Sumber : Antara

  • IHSG Masih Kuat Nanjak ke Zona Hijau

    IHSG Masih Kuat Nanjak ke Zona Hijau

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di zona hijau pagi ini. IHSG tampak terus melanjutkan tren positif.

    Berdasarkan data RTI, Rabu (28/5/2025), IHSG dibuka pada level 7.223,51 pagi ini. Kemudian, langsung naik ke zona hijau dan bertengger di level 7.210,56 per pukul 09.05 WIB. IHSG menguat 11,59 poin atau sekitar 0,16%.

    IHSG bergerak dengan level terendah 7.207,4 dan paling tinggi di level 7.237,34. Volume transaksi tercatat sebesar 1,15 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 900,82 miliar. Sementara, frekuensi perdagangan tercatat 79.376 kali.

    Sebanyak 241 saham menguat, 132 melemah dan 228 stagnan. Sejak awal tahun IHSG mengalami penguatan 1,9%. Lalu secara mingguan menguat 1,01% dan secara bulanan meningkat 8,02%.

    Secara tiga bulanan, IHSG juga naik 10,45%. Meski begitu, secara enam bulanan minus 4,75%. Sementara, secara tahunan IHSG menguat 1,99%.

    (acd/acd)

  • Penutupan Perdagangan, IHSG Menguat ke Level 7.214

    Penutupan Perdagangan, IHSG Menguat ke Level 7.214

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat menguat di level 7.200-an.

    Mengutip data RTI Business hari ini, Jumat (23/5/2025), IHSG menguat 47.18 atau 0,66% ke level 7.214. IHSG dibuka pada level 7.206 dan mencapai titik tertinggi di level 7.223 dan terendah di 7.177.

    IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 16,78 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 12,13 triliun. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 1.183.763 kali.

    Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 280 saham menguat, 315 saham melemah, dan 211 saham yang stagnan.

    Adapun pada pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka pada level 7.206 pada pembukaan perdagangan.

    Kemudian, tembus ke zona hijau dan bertengger di level 7.206 per pukul 09.05 WIB. IHSG menguat 39,3 poin atau sekitar 0,55%.

    Tonton juga “Negosiasi US dan Indonesia, Pemotongan Suku Bunga Jadi Penentu IHSG” di sini:

    (hns/hns)

  • Villa di Pegunungan Kian Marak, DPRD Jatim Ingatkan Potensi Bahaya dan Pelanggaran Tata Ruang

    Villa di Pegunungan Kian Marak, DPRD Jatim Ingatkan Potensi Bahaya dan Pelanggaran Tata Ruang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pembangunan villa dan perumahan di wilayah lereng pegunungan Malang Raya kian marak. DPRD Jawa Timur memperingatkan risiko bencana ekologis dan pelanggaran tata ruang yang bisa terjadi jika pembangunan tak sesuai peruntukan lahan.

    Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam pengembangan hunian di kawasan rawan bencana, seperti lereng-lereng pegunungan di Batu dan Malang.

    Dia menyebut potensi bahaya yang bisa muncul akibat pembangunan yang tak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

    “Saya mohon ketika ada (pengembang) yang menawarkan perumahan atau villa, masyarakat perlu tahu apakah wilayah tersebut memang dipertuntukkan untuk perumahan. Apakah zona itu hijau, kuning, atau lainnya. Masyarakat harus diedukasi,” tegas Dewanti di gedung DPRD Jatim, Kamis (15/5/2025).

    Menurutnya, masyarakat sering tidak mengetahui bahwa lokasi yang mereka incar justru berada di zona lindung atau zona hijau yang tidak boleh dibangun. Edukasi publik menjadi krusial agar warga tidak menjadi korban pembangunan ilegal.

    Khusus untuk kawasan Batu, Dewanti menegaskan bahwa banyaknya wilayah lereng harus menjadi perhatian utama. Evaluasi mendalam terhadap kelayakan lahan wajib dilakukan sebelum izin pembangunan diberikan.

    “Di wilayah Malang Raya dan khususnya Batu, karena Batu itu banyak lereng. Itu harus dievaluasi lagi, apakah lerengan tersebut layak dijadikan hunian. Pembeli tanah dan villa juga harus mendapat edukasi soal itu agar tidak membeli rumah yang ternyata melanggar aturan,” imbuhnya.

    Dewanti, yang juga mantan Wali Kota Batu periode 2019–2024, menegaskan bahwa seluruh wilayah sudah memiliki peta zonasi yang tercantum dalam RTRW. Setiap pengajuan izin harus mengacu pada dokumen tersebut dan tidak bisa dilanggar begitu saja.

    “Misalnya di wilayah Kota Batu semua wilayah itu sudah terdata dalam RTRW dan itu straight harus dilaksanakan,” ucapnya.

    Di sisi lain, data dari Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang mencatat tren penurunan izin pengembangan perumahan. Hingga Maret 2025, hanya enam pengembang yang merampungkan setplan, turun dari sepuluh pengembang pada periode yang sama tahun lalu.

    Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengungkapkan bahwa keterbatasan lahan dan lonjakan harga tanah menjadi penyebab utama.

    “Menjual rumah dengan harga Rp 500 juta ke atas sekarang sulit. Pangsa pasar kami cenderung pada kisaran Rp 350 juta hingga di bawah Rp 500 juta,” jelas Arif.

    Akibat kondisi tersebut, sejumlah pengembang mulai beralih ke pembangunan vertikal seperti apartemen dan hotel. Namun, Arif mengingatkan bahwa pembangunan jenis ini pun tetap harus melalui kajian dampak lingkungan dan sosial secara menyeluruh.

    “Hunian vertikal harus dikaji betul, karena Kota Malang masih menjadi favorit tempat tinggal, terutama bagi pensiunan. Kita harus melibatkan banyak OPD seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU, dan Dishub untuk mengkaji tata ruang,” tandasnya. [asg/ian]