Kasus: Zona Hijau

  • Awal Pekan IHSG Melesat 1,41% ke Level 7.600-an

    Awal Pekan IHSG Melesat 1,41% ke Level 7.600-an

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada pembukaan perdagangan hari ini. Nilainya IHSG bergerak pada zona hijau dan menyentuh level 7.600-an.

    Dikutip dari data RTI, Senin (28/7/2025) IHSG dibuka pada posisi 7.630,75. Lalu sekitar pukul 09.20 nilanya naik 106,6 poin atau 1,41% dari perdagangan sebelumnya, ke posisi 7.650,11.

    Pada perdagangan pagi ini, IHSG sempat mencapai level tertinggi di posisi 7.654,75. Nilainya juga sempat mencapai level terendah di posisi 7.625,42.

    Volume transaksi tercatat 3,82 miliar dengan turnover Rp 2,11 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 257.667 kali. Ada 333 saham yang menguat dan 138 saham yang melemah, serta 195 saham stagnan.

    Sementara itu, dalam sepekan terakhir IHSG tercatat mengalami penguatan 3,39%, lalu dalam satu bulan terakhir pergerakannya naik 10,42%. Sedangkan tiga bulanan terakhir nilainya menguat 18,75%.

    Selanjutnya pergerakan IHSG dalam 6 bulan terakhir tercatat menguat 8,71%. Kemudian secara year-to-date (YTD) menguat 8,04%, dan dalam setahun menguat 11,03%.

    Tonton juga video “Seberapa Besar Efek Sektor Banking Pada IHSG?” di sini:

    (shc/rrd)

  • IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 25 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap “wait and see” terhadap pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada pekan depan.

    IHSG ditutup menguat 12,60 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.543,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,29 poin atau 0,66 persen ke posisi 794,51.

    “Pasar menantikan lanjutan negosiasi dagang dan FOMC Meeting pekan depan,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, mayoritas bursa saham kawasan Asia ditutup melemah di tengah meningkatnya konflik antara Thailand dan Kamboja, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap perekonomian kedua negara yang bergantung dari pariwisata.

    Pada pekan depan, banyak agenda global yang akan dicermati oleh para pelaku pasar, diantaranya negosiasi dagang lanjutan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Stockholm, Swedia, pada 28 dan 29 Juli 2025, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia pada 25 sampai 29 Juli 2025, serta pertemuan FOMC The Fed pada 29 dan 30 Juli 2025.

    Pada kunjungan ke Skotlandia, berpotensi adanya negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25 persen atas produk baja dan aluminium dari Inggris.

    Pada perjanjian awal antara AS dan Inggris yang mulai berlaku 30 Juni 2025 ada salah satu komitmen bahwa AS akan menghapus tarif impor produk baja dan aluminium dari Inggris tersebut.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik sebesar 1,68 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang naik masing- masing sebesar 0,99 persen dan 0,76 persen.

    Sedangkan, empat sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen kesehatan yang turun sebesar 0,77 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen primer yang turun masing- masing sebesar 0,68 persen dan 0,19 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CLAY, FUJI, PGUN, BUVA dan SMMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FMII, FITT PANR, RELI, dan VTNY.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.433.111 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,25 miliar lembar saham senilai Rp12,21 triliun. Sebanyak 246 saham naik 255 saham menurun, dan 203 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 352,84 poin atau 0,84 persen ke 41.473,00, indeks Shanghai menguat 12,07 poin atau 0,33 persen ke 3.593,19, indeks Hang Seng melemah 278,27 poin atau 1,09 persen ke posisi 25.388,31, dan indeks Straits Times menguat 11,19 poin atau 0,28 persen ke 4.261,09.

    Sumber : Antara

  • ‎IHSG Dibuka Menguat Ikuti Reli Wall Street

    ‎IHSG Dibuka Menguat Ikuti Reli Wall Street

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berfluktuasi pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (25/7/2025). Sempat dibuka memerah, IHSG langsung berbalik arah ke zona hijau. 

    IHSG pada pukul 09.18 WIB menguat sebesar 0,07% atau 5,46 poin ke level 7.536,3.

    Sebanyak 211 saham tercatat mengalami kenaikan, 235 saham turun, dan 206 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

    Volume transaksi saham dalam 19 menit pertama perdagangan tercatat mencapi 4,77 miliar dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 2 triliun yang terjadi dalam 212.104 kali transaksi.

    Sebelumnya, indeks utama Wall Street kembali mencatatkan rekor baru pada Kamis (24/7/2025) karena kenaikan saham Alphabet dan tren kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI).

    S&P 500 naik 4,44 poin menjadi 6.363,35. Dow Jones Industrial Average turun 316,38 poin menjadi 44.693,91, dan Nasdaq Composite naik 37,94 poin menjadi 21.057,96.

  • IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi

    IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 17 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada perdagangan Kamis, sebesar 95 poin atau 1,32 persen ke level 7.287.

    Indeks LQ45 juga mencatat kenaikan 1,08 persen atau 8,41 poin ke posisi 787,71. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari pasar global serta lonjakan saham sektor teknologi.

    “Sektor technology (+7,22 persen) paling kuatnya naiknya, sementara di posisi terendah berada di sektor property & real estate (-0,25 persen),” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, yang dikutip di Jakarta, Kamis.

    Sepanjang perdagangan, sebanyak 355 saham menguat, 234 saham melemah, dan 217 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp14,29 triliun dan volume perdagangan 24,37 miliar saham.

    Sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 7,22 persen.

    Sebaliknya, sektor properti dan real estat menjadi satu-satunya yang melemah, turun tipis 0,25 persen.

    Saham-saham big cap seperti Telkom Indonesia (TLKM) turut mengangkat IHSG setelah menguat 4,53 persen ke level Rp2.770, serta Barito Pacific (BRPT) yang melonjak 8,46 persen ke Rp2.180.

    Saham lainnya yang mendominasi penguatan LQ45 adalah Indosat (ISAT), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), dan Alfamart (AMRT).

    Adapun saham-saham yang menjadi pemberat indeks antara lain Vale Indonesia (INCO) yang turun 2,29 persen ke Rp3.420, Semen Indonesia (SMGR) minus 3,57 persen ke Rp2.700, dan Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang terkoreksi 2,84 persen ke Rp685.

    Di samping itu, bursa saham Asia mayoritas menguat setelah Presiden AS Donald Trump membantah kabar pemberhentian Ketua The Fed Jerome Powell dan mengumumkan rencana tarif baru bagi lebih dari 150 negara kecil.

    Para investor juga mencermati lonjakan ekspor Jepang ke Uni Eropa, ASEAN, dan Rusia yang menutupi penurunan ke AS dan China, serta menanti keputusan suku bunga acuan dari Bank Sentral China (PBOC) akhir pekan ini.

    Indeks Nikkei 225 naik 0,60 persen, Shanghai Composite menguat 0,37 persen, dan Straits Times Singapura melonjak 0,69 persen ke 4.160,58. Sementara Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,08 persen.

    Bursa Eropa juga dibuka di zona hijau. Indeks DAX Jerman menguat 0,94 persen, sedangkan FTSE 100 Inggris naik 0,41 persen. Bursa AS turut mencatat penguatan dengan S&P 500 naik 0,32 persen, Dow Jones 0,53 persen, dan NASDAQ Composite 0,25 persen.

    Sumber : Antara

  • IHSG menguat ditopang sektor properti dan sentimen regional

    IHSG menguat ditopang sektor properti dan sentimen regional

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG menguat ditopang sektor properti dan sentimen regional
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 18:27 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (15/7), seiring dengan penguatan di sektor properti, hingga sentimen bursa saham Asia.

    IHSG naik 43,32 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.140,47. Penguatan juga terjadi pada indeks LQ45 yang menguat 2,16 poin atau 0,28 persen ke level 779,44.

    “Saham-saham sektor properti menguat mengantisipasi potensi penurunan suku bunga,” kata Tim Riset Phintraco Sekuritas di Jakarta, Selasa.

    Sektor properti dinilai menjadi motor penggerak utama.

    IDXPROPERT menguat 1,33 persen ke level 750,34, seiring ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur pada Rabu besok (16/7). Penurunan suku bunga dinilai sebagai langkah strategis untuk mendorong daya beli masyarakat dan menggairahkan sektor riil, khususnya properti.

    Sektor infrastruktur juga mencatatkan kinerja impresif. IDXINFRA melesat 5,36 persen ke posisi 1.637,18, disusul IDXTRANS yang naik 1,84 persen ke 1.473,34. Sebaliknya, tekanan terjadi di sektor kesehatan dan industri. IDXHEALTH melemah 0,43 persen dan IDXINDUST turun 0,27 persen.

    Dari sisi eksternal, pelaku pasar mencermati data ekonomi China yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 melambat ke 5,2 persen dari 5,4 persen di kuartal sebelumnya.

    Meski demikian, angka ini masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 5,1 persen. Data produksi industri China juga mencatat kenaikan 6,8 persen secara tahunan, naik dari 5,8 persen pada Mei, yang turut menopang sentimen positif di pasar Asia.

    Sementara itu, pasar global tengah menantikan rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) untuk Juni yang diperkirakan melambat ke 2,5 persen (yoy).

    Sepanjang perdagangan hari ini, sebanyak 268 saham menguat, 320 saham melemah, dan 214 saham stagnan. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp16,38 triliun dengan volume perdagangan mencapai 23,53 miliar saham dalam 1,75 juta kali transaksi.

    Dari bursa regional, mayoritas indeks Asia ditutup di zona hijau. Indeks Straits Times di Singapura naik 0,31 persen, Hang Seng di Hong Kong menguat 1,60 persen, dan Nikkei 225 di Jepang naik 0,55 persen. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite di China melemah 0,42 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS turut menguat. Indeks S&P 500 naik 0,14 persen, Dow Jones bertambah 0,20 persen, dan NASDAQ Composite menguat 0,27 persen. Di Eropa, indeks DAX Jerman naik 0,34 persen dan FTSE 100 Inggris tipis menguat 0,02 persen. 

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 18:22 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG ditutup menguat 61,45 poin atau 0,88 persen ke posisi 7.005,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,37 poin atau 1,35 persen ke posisi 779,15.

    “Risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Fed tanggal 17-18 Juni 2025 memberikan harapan bahwa tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan.

    Beberapa anggota menargetkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada Juli 2025, sementara beberapa lainnya tidak melihat perlunya pelonggaran apa pun tahun ini.

    Di sisi lain, pelaku pasar masih dibayangi terkait tarif impor terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak.

    Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara pada awal pekan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20 persen hingga 40 persen, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia selama pekan ini, yang mana ada delapan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

    Dari delapan saham, mayoritas atau sebanyak enam saham bergerak naik menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), yang menandakan antusiasme pelaku pasar menyambut IPO.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu sektor keuangan naik sebesar 1,88 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang naik masing-masing sebesar 1,83 persen dan 1,68 persen.

    Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen non primer paling dalam minus 0,5033 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COIN, IOTF, CHEK, MERI, dan CDIA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPR, PMUI, MFIN, NICE, dan INPS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.285.080 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,26 miliar lembar saham senilai Rp13,32 triliun. Sebanyak 375 saham naik, 204 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 147,28 poin atau 0,37 persen ke 39.674,00, indeks Hang Seng melemah 136,05 poin atau 0,57 persen ke 24.028,48, indeks Shanghai naik 16,63 poin atau 0,48 persen ke 3.509,05, dan indeks Strait Times menguat 18,20 poin atau 0,41 persen ke 4.075,17.

    Sumber : Antara

  • IHSG Seharian di Zona Hijau, Ditutup di Level 7.005

    IHSG Seharian di Zona Hijau, Ditutup di Level 7.005

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian berada di zona hijau. Pada penutupan IHSG berada di level 7.000-an.

    Dikutip dari RTI, Kamis (10/7/2025), IHSG ditutup di level 7.005,37 atau menguat 61,4 poin atau sekitar 0,88%. IHSG hari ini dibuka pada 6.968,79.

    IHSG bergerak di titik tertinggi hingga pada level 7.013,63 dan sempat di titik terendah pada level 6.955,45. IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 21,4 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 13,3 triliun.

    Frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 1.286.267 kali. Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 375 saham menguat, 204 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

    (ada/ara)

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 18:07 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah negosiasi perdagangan di tingkat global, utamanya dari Amerika Serikat (AS).

    IHSG ditutup menguat 39,53 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.943,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,42 poin atau 0,84 persen ke posisi 768,78.

    “Bursa regional Asia cenderung menguat di saat pelaku pasar berjuang untuk arah yang jelas di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Rabu.

    Pelaku pasar mempertimbangkan perkembangan tarif terbaru dari AS, yang mana Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi tidak akan ada perubahan atau perpanjangan.

    Meskipun ada ruang dalam negosiasi tarif perdagangan, namun, Trump menegaskan tidak akan ada waktu perpanjangan yaitu deadline tarif resiprokal tetap 1 Agustus 2025.

    Di sisi lain, pelaku pasar mencermati rilis data China, yang mana harga konsumen di naik tipis 0,1 persen year on year (yoy) pada Juni 2025, menandai positif pertama dalam lima bulan dan menandakan tanda-tanda tentatif stabilisasi permintaan.

    Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke AS dalam rangka melanjutkan negosiasi tarif dagang pasca penerapan tarif tetap 32 persen Trump yang akan diberlakukan pada 1 Agustus 2025 tahun ini. Pelaku pasar berharap ada kabar baik dari hasil negosiasi.

    Di sisi lain, pelaku pasar menyambut aksi penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, yang mayoritas saham-saham IPO terpantau bergerak menembus batas atas atau mengalami Auto Rejection Atas (ARA).

    Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2025 tercatat 232,4 atau tumbuh sebesar 1,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen (yoy), yang mencerminkan perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

    Data ini merupakan sinyal positif bagi sektor industri, yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu sektor properti naik sebesar 1,69 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor kesehatan yang naik masing-masing sebesar 0,91 persen dan 0,86 persen.

    Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi paling dalam minus 0,40 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COIN, CDIA, IOTF, PSAT, dan NICE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, SHID, ASPR, PANS, dan UDNG.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.067.715 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,19 miliar lembar saham senilai Rp10,43 triliun.

    Sebanyak 362 saham naik, 205 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 137,19 poin atau 0,35 persen ke 39.826,00, indeks Hang Seng melemah 255,75 poin atau 1,06 persen ke 23.892,48, indeks Shanghai turun 4,43 poin atau 0,13 persen ke 3.493,05, dan indeks Strait Times menguat 7,31 poin atau 0,18 persen ke 4.005,17.

    Sumber : Antara

  • IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 6.916

    IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 6.916

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG menguat ke level 6.900-an.

    Mengutip data RTI, Rabu (9/7/2025), IHSG pada pukul 09.06 WIB menguat 12,07 poin atau 0,17% ke level 6.916,46. Pada pembukaan IHSG berada di level 6.918,69, sempat bergerak ke level tertinggi 6.929,37, dan terendah 6.910,50.

    Volume transaksi tercatat 1,3 miliar, turnover Rp 707 miliar, dengan frekuensi transaksi 86.713 kali. Sebanyak 191 saham menguat, 168 melemah, dan 211 stagnan.

    Dalam sepekan terakhir, pergerakan IHSG melemah 0,53%, kemudian dalam sebulan melemah 4,33%. Sementara dalam tiga bulan terakhir menguat 11,16%, namun dalam setahun melemah 1,68%.

    Tonton juga “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Semester Kedua Harus Lebih Baik” di sini:

    (ada/ara)

  • IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersiap “wait and see” terhadap kebijakan dagang Amerika Serikat (AS), menjelang batas waktu pemberlakuan tarif resiprokal pada 9 Juli 2025.

    IHSG ditutup menguat 35,74 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.900,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,99 poin atau 0,52 persen ke posisi 767,50.

    “Indeks saham di Asia pada sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan melemah, di tengah kebingungan karena pejabat Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan penundaan tarif namun tidak memberikan rincian dari perubahan tersebut,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi bahwa tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang pertama kali diumumkan pada April 2025 lalu, akan berlaku pada 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS, bukan tanggal 9 Juli 2025.

    Pada Minggu (06/07), Trump mengatakan Amerika hampir menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dalam beberapa hari mendatang dan akan memberitahukan negara-negara lain tentang tingkat tarif yang lebih tinggi paling lambat pada 9 Juli 2025, dengan tingkat tarif yang lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

    Secara terpisah, Trump mengumumkan bahwa tarif tambahan sebesar 10 persen akan dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti Amerika yaitu BRICS tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

    Pengumuman disampaikan pada saat negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri pertemuan puncak selama dua hari.

    Di sisi lain, para pemimpin negara-negara anggota BRICS menyoroti kebijakan tarif perdagangan Trump dalam pernyataan bersama (joint statement) pada Minggu (07/07), dengan memberikan peringatan terhadap “tindakan proteksionis sepihak yang tidak dapat dibenarkan, termasuk peningkatan tarif timbal balik yang tidak pandang bulu,”.

    Tanpa menyebut AS, para pemimpin BRICS menyuarakan kekhawatiran serius mengenai munculnya tarif sepihak (unilateral) dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor barang konsumen non primer naik sebesar 0,85 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,20 persen.

    Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku paling dalam minus 0,52 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang turun masing-masing sebesar 0,46 persen dan 0,36 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VICO, SHID, LABA, TRJA, dan VINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CSMI, IOTF, INPS, YUPI, dan MFIN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 885.794 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,82 miliar lembar saham senilai Rp7,50 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 309 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 223,33 poin atau 0,56 persen ke 39.587,50, indeks Hang Seng melemah 28,23 poin atau 0,12 persen ke 23.887,48, indeks Shanghai menguat 0,81 poin atau 0,02 persen ke 3.473,78, dan indeks Strait Times menguat 18,24 poin atau 0,45 persen ke 4.031,64.

    Sumber : Antara