Kasus Rabies di Timor Tengah Selatan NTT Menyebar di 9 Kecamatan

1 June 2023, 3:37

Jakarta, CNN Indonesia — Kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyebar ke sembilan kecamatan.
“Update terakhir dari lapangan kasus rabies sudah menyebar di sembilan kecamatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan TTS Karolina Tahun yang dikonfirmasi Rabu (31/5).
Dia menjelaskan sembilan kecamatan tersebut telah melaporkan adanya dugaan warga yang terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.

Karolina menambahkan data yang terkumpul hingga Selasa (30/5) pukul 18.00 Wita, sebanyak 46 orang sudah terinfeksi rabies dengan rincian satu orang meninggal dunia dan 45 orang menjalani rawat jalan.

Sebelumnya, Karolina menerangkan sudah ada dua sampel organ anjing dari Kabupaten Timor Tengah Selatan yang diperiksa oleh laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang dinyatakan positif rabies.
“Kemarin ambil sampel lagi satu, itu juga positif. Jadi sudah ada dua anjing yang diperiksa (di Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar),” kata Karolina, Selasa (30/5).
Dia menjelaskan sampel organ anjing yang kedua diperiksa adalah milik salah satu warga Fenun berinisial TB. Anjing itu diambil sampelnya setelah menggigit salah satu warga Fenun.
“Dan hasil pemeriksaan juga positif rabies,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan pun telah menetapkan keadaan luar biasa (KLB) rabies sejak Selasa (30/5).
“Kami nyatakan KLB rabies untuk kesehatan sedangkan wabah rabies untuk peternakan,” kata Bupati TTS, Egusem Pieter.
Menurut Egusem ada dua yang ditetapkan untuk keadaan darurat yakni KLB Rabies untuk kesehatan manusia yang ditangani oleh Dinas Kesehatan yang terkena rabies sedangkan wabah rabies yang menyerang hewan anjing ditangani Dinas Peternakan. Penerapan KLB tersebut karena yang diduga terinfeksi rabies akibat gigitan anjing telah mencapai 46 orang.
Sementara itu dari data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan TTS Selasa (30/5) menyebutkan jumlah kasus yang diduga terinfeksi rabies yang menyerang manusia akibat gigitan anjing terbanyak berada di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun. Warga yang diduga terinfeksi rabies akibat gigitan anjing di Desa Fenun mencapai 20 kasus dengan satu kematian.
(ely/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi