Jelang Pemilu 2024, Pencucian Uang Meningkat

24 May 2023, 21:32

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak awal tahun, pergerakan IHSG seperti yoyo, tak pasti mau kemana. Setidaknya, ada tiga kali tren bearish yang seolah membebani laju indeks saham untuk terbang. Di duga, ada dana jumbo yang memang tengah berusaha keluar dari pasar.
Sejumlah sumber mengatakan para politisi disebut-sebut akan menjual saham untuk membiayai kebutuhan ongkos politik Pemilihan Umum 2024. Aksi jual yang mengakibatkan tiga penurunan tajam IHSG itu terjadi pada Januari sebesar lebih dari 4% dalam sepekan perdagangan, lebih dari 5% dari tengah Februari hingga pertengahan Maret dan terakhir sejak 27 April hingga pekan lalu sebanyak 3,4%. Sejumlah sumber primer dari riset lapangan CNBC Indonesia Research menyebut ada faktor ‘duit panas’ politisi yang turut menjadi pemberat dibalik keluarnya Rp550 triliun uang dari pasar saham pada tiga periode bearish itu.
PPATK mengendus pencucian uang meningkat menjelang pemilu 2024. Pasar modal juga menjadi sasaran empuk tindak pidana pencucian uang.
Muhammad Ma’ruf Head of CNBC Indonesia Research mengatakan butuh dana jumbo untuk membiayai seseorang dalam kontestasi politik. Menariknya, modal jumbo politik 80% dibiayai oleh cukong atau penyandang dana. Selain itu, banyak diantara politisi menggunakan instrumen investasi saham untuk melipat gandakan modal. Belakangan, tren pencucian uang mulai bergeser dari instrumen tradisional seperti saham dan forex ke pasar kripto.
Simak selengkapnya diskusi Maria Katarina dengan Muhammad Ma’ruf Head of CNBC Indonesia Research dalam program Your Money Your Vote, Rabu (24/05/2023).

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi