Jangan Kaget! Benua Ini Akan Menderita Gegara Perang AS-China

4 February 2023, 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia – Konfrontasi ekonomi antara Amerika Serikat AS) dan China telah telah menempatkan Eropa dalam posisi yang tak menguntungkan seiring dengan rencana Washington untuk meningkatkan industri hijaunya.
Amerika Serikat telah mengadopsi Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), yang berisi US$ 370 miliar dalam bentuk investasi, subsidi, dan pemotongan pajak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal itu menjadikannya program AS terbesar yang pernah ada untuk memerangi perubahan iklim.
Namun, sejumlah ketentuannya telah dikritik oleh pejabat Uni Eropa karena dianggap diskriminatif terhadap pembuat mobil Eropa. Beberapa mengatakan UU itu berbau proteksionisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire dan mitranya dari Jerman Robert Habeck melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Keuangan Janet Yellen pada Selasa dan mencoba menyelesaikan kebuntuan tersebut.
Para pemimpin UE juga akan mengadakan pertemuan puncak akhir pekan ini yang bertujuan untuk mulai menyusun tanggapan terhadap tindakan AS.
Adapun, IRA bertujuan untuk mendukung industri hijau yang akan menjadi kunci ekonomi masa depan, seperti pembuatan baterai dan panel surya.
Perusahaan AS akan dapat menerima subsidi yang serupa dengan yang diterima China sebagai pesaing mereka, dengan syarat mereka memproduksi di dalam negeri.
“Salah satu tujuan utama IRA adalah mengecualikan pemasok China dari rantai pasokan energi bersih,” kata Tobias Gehrke, seorang peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, dilansir AFP, Sabtu (4/2/2023).

Dia mengatakan prioritasnya adalah mengurangi ketergantungan AS pada impor China.
Menurut sebuah studi oleh Brookings Institution yang berbasis di Washington, saat ini, China mendominasi sektor kendaraan listrik, dengan 78% dari produksi global sel baterai dan tiga perempat dari pabrik besar untuk memproduksi baterai lithium-ion yang mereka gunakan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Sri Mulyani Ungkap 4 Negara yang Pasti Resesi di 2023

(luc/luc)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi