Institusi: Universitas Jember

  • UTBK Semmaba Unej 2025: Ribuan Peserta Bersaing Ketat

    UTBK Semmaba Unej 2025: Ribuan Peserta Bersaing Ketat

    Liputan6.com, Jember – Sebanyak 3.900 peserta bertarung memperebutkan 1.853 kursi calon mahasiswa baru angkatan 2025 Universitas Jember (Unej). Mereka berjuang melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Mandiri Mahasiswa Baru (Semmaba). Pelaksanaan UTBK Semmaba akan dilaksanakan mulai tanggal 17 Juni hingga 19 Juni 2025 ini. Walapun masuk kategori seleksi mandiri, namun Rektor Unej berpesan kepada panitia agar tetap menerapkan standar yang sama dengan pelaksanaan UTBK jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

    “Walau UTBK Semmaba lingkupnya hanya ujian mandiri, namun standar operasi baku yang kita terapkan sama dengan pelaksanaan UTBK SNBT yang skala nasional. Mulai dari model soal, penilaian hingga pengawasan. Kami juga melibatkan Satuan Pengawas Internal dan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran untuk turut mengawasi jalannya Semmaba. Dan alhamdulillah dari hasil pantauan, berjalan dengan lancar,” ujar Rektor Unej Jember Iwan Taruna, Kamis (19/6/2025).

    Sementara itu Wakil Rektor I bidang Akademik, Slamin menambahkan informasi, di tahun ini ada tiga jalur di Semmaba Unej. Pertama jalur UTBK, kedua jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) yang menggunakan nilai rapor serta ketiga, jalur Nilai UTBK SNBT 2025.

    Dengan adanya tiga jalur tersebut diharapkan memberikan fleksibilitas kepada peserta sebab bisa memilih jalur yang sesuai dengan kondisi masing-masing peserta. Adanya tiga jalur di Semmaba baru dimulai tahun ini, setelah Unej mendapatkan masukan terutama dari peserta yang berasal dari luar Jember, terutama luar pulau Jawa.

    Mereka ingin mengikuti Semmaba Unej tanpa harus meninggalkan domisilinya. Kedua, waktu pendaftaran di jalur mandiri yang digelar tiap PTN umumnya berdekatan sehingga dengan adanya sistem luring seperti di jalur UTBK, maupun secara daring untuk jalur PMDK dan Nilai UTBK SNBT 2025 memudahkan peserta mempersiapkan diri. “Namun peserta perlu membaca pedoman Semmaba Unej dengan baik, sebab tidak semua program studi di Unej membuka pendaftaran di setiap jalur,” pungkas. Slamin.

  • Bung Karno, Korporatokrasi, dan Eko-Marhaenisme

    Bung Karno, Korporatokrasi, dan Eko-Marhaenisme

    Bung Karno, Korporatokrasi, dan Eko-Marhaenisme
    Antropolog, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

    Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya
    .” (
    Bung Karno
    )
    MENYAMBUT
    peringatan wafatnya Bung Karno (21 Juni), petikan pidatonya yang disampaikan pada HUT Kemerdekaan RI tahun 1964 kembali terdengar nyaring. Saya hendak merujuk dua peristiwa aktual saja.
    Pertama, heboh penambangan nikel di wilayah Raja Ampat yang dikenal pula dengan julukan “Surga Terakhir di Bumi”.
    Presiden Prabowo akhirnya mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel yang beroperasi di Raja Ampat, yaitu PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham.
    Namun, ada satu perusahaan yang tidak dicabut IUP-nya, yakni PT GAG Nikel.
    Julukan “Surga Terakhir di Bumi” itu bukan sekadar ungkapan puitis, melainkan faktual. Berbagai sumber menyebutkan bahwa lanskap Raja Ampat memiliki keindahan yang menakjubkan.
    Raja Ampat merupakan bagian dari segitiga terumbu karang dunia atau Coral Triangle, kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.
    Raja Ampat memiliki lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan beting, yang mengelilingi empat pulau utama, yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool.
    Keajaiban alam Raja Ampat bukan hanya milik Indonesia, tapi juga menjadi kekayaan dunia yang perlu dijaga bersama.
    Saya belum pernah merasakan langsung “Surga Terakhir di Bumi” itu. Kemolekannya hanya terbayangkan. Saya yakin banyak sekali warga Indonesia yang bernasib seperti saya, dan tentu saja sangat berharap kelak bisa menikmati anugerah Tuhan di Papua Barat Daya itu.
    Namun, “Surga Terakhir di Bumi” itu kini terancam oleh ekspansi tambang nikel. Anugerah Tuhan yang semestinya dijaga kelestariannya berpotensi lenyap dan tinggal cerita akibat ketamakan/kerakusan manusia.
    Kedua, penyitaan uang Rp 11,8 triliun atas dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah dan turunannya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa hari lalu.
    Uang Rp 11,8 triliun tersebut berasal dari lima korporasi di bawah naungan Wilmar Group, yakni PT Multimas Nabati Asahan, PT Multinabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.
    Wilmar International Limited yang merupakan induk perusahaan Wilmar membantah bahwa uang tersebut merupakan hasil sitaan Kejagung.
    Perusahaan itu menyebut, uang Rp 11,8 triliun tersebut merupakan uang jaminan untuk menunjukkan iktikad baik Wilmar Group atas kasus yang sedang menimpanya (
    Kompas.com
    , 18/06/2025).
    Selain Wilmar Group, merujuk laman resmi Mahkamah Agung (MA), ada dua korporasi lain yang terlibat dalam perkara tersebut, yakni PT Musim Mas Group dan PT Permata Hijau Group.
    Nilainya juga tidak kecil. Musim Mas Group sebesar Rp 4,89 triliun, dan Permata Hijau Group sebesar Rp 937,5 miliar.
    Korporatokrasi diartikan gabungan kekuatan korporasi besar, lembaga keuangan dan pemerintahan untuk menyatukan kekuatan finansial dan politik guna memaksa masyarakat mengikuti kehendak mereka.
    Inilah percumbuan antara kekuatan kapital dan politik yang mengerikan, karena beroperasi pada tingkat kebijakan (legalitas) yang tak jarang mengatasnamakan kepentingan negara.
    Korporatokrasi menyasar ranah kebijakan dan regulasi tatakelola bidang-bidang basah, seperti pertambangan, pertanian, kehutanan, perkebunan, perbankan, perdagangan, kesehatan. Dengan menguasai ranah kebijakan dan regulasi, apapun yang dilakukan akan tampak legal.
    Bibit korporatokrasi sesungguhnya telah tertanam sejak zaman kolonial. Percumbuhan antara korporasi dan pemerintah kolonial membuat rakyat jajahan tertindas dan miskin. Meski sesungguhnya rakyat memiliki alat-alat produksi.
    Realitas penindasan dan kemiskinan itulah yang dilihat dan ditentang oleh Bung Karno melalui
    marhaenisme
    . Pernyataan Bung Karno yang saya kutip di atas tentu saja berbasis pada pemikiran marhaenisme.
    Korporatokrasi mendapatkan angin segar pada zaman Orde Baru. Makin menggurita justru pada zaman Reformasi.
    Dilihat dari sudut ekspansi kapitalisme dunia, Orde Baru dan Reformasi sejatinya berada dalam satu perahu. Keduanya lahir di tengah kekacauan eko¬nomi yang parah, lalu melakukan rehabilitasi ekonomi dengan dana pinjaman luar negeri berdasarkan resep lembaga keuangan dunia. Kedua rezim menjalankan politik “pintu terbuka”.
    Kalau politik pintu terbuka rezim Orde Baru dimaksudkan untuk mengintegrasi¬kan Indonesia ke dalam kerangka kerja “dunia melawan komunisme”, politik pintu terbuka rezim Reformasi dimaksudkan untuk mengintegrasi¬kan Indonesia ke dalam kerangka kerja “dunia pasca-Perang Dingin”.
    Kedua dunia sama-sama dikendalikan oleh negeri kapitalis yang dipimpin Amerika Serikat. Karena itu, kedua rezim juga menjadi subordinat kapitalis dunia. Jelas sekali korporatokrasi adalah menifestasi neoliberalisme.
    Secara teoritis, pemerintah yang mendapatkan kekuasaan langsung dari rakyat seharusnya jauh lebih kuat dan mampu mengendalikan korporasi tersebut. Namun, pemerintah dalam arti luas justru tunduk pada kepentingan ekonomi korporasi.
    Kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif tak berdaya. Mereka mudah disuap, mudah tertawan oleh kepentingan korporasi.
    Korporatokrasi jelas sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat. Esensinya bukan terletak pada percumbuhan antara kapital dan politik, melainkan percumbuhan itu melegalkan eksploitasi sumber daya alam dan manusia demi keuntungan kapitalis dan elite penyelenggara negara semata.
    Mereka tidak terbatas pada korporasi besar (multinasional) dan pemerintahan di tingkat pusat saja, tapi juga korporasi nasional dan pemerintahan di tingkat daerah.
    Percumbuhan itu tidak hanya mengeruk secara rakus kekayaan alam, tapi juga rentan terhadap korupsi yang dilakukan dengan menyandera negara (
    state-hijacked corruption
    ).
    Korupsi tersebut melibatkan pemerintah dalam arti luas, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Bahkan, sampai batas tertentu didukung sebagian media massa dan kaum intelektual.
    Aksi menyelamatkan Indonesia harus menjadi agenda penting dan utama bangsa ini. Gurita korporatokrasi terbukti menjauhkan Indonesia dari cita-cita kemerdekaan.
    Pengelolaan kekayaan alam Indonesia bukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, melainkan mengalir untuk kaum elite di dalam negeri maupun luar negeri. Kekayaan alam Indonesia hanya dinikmati kalangan terbatas, bukan rakyat pada umumnya.
    Bahkan, negara pun kesulitan memenuhi kewajiban konstitusi, seperti di bidang pendidikan dan kesehatan.
    Angka korupsi, penggelapan, dan sejenisnya yang diduga mencapai ribuan triliun rupiah sangat kontras dengan kesulitan negara untuk menyediakan beasiswa dan fasilitas pendidikan yang baik.
    Kontras pula dengan angka stunting yang masih tinggi (20 persen) dan fasilitas kesehatan untuk rakyat yang memprihatinkan.
    Pesan Bung Karno di atas patut direnungkan. Ternyata pengelolaan kekayaan negara tidak cukup oleh bangsa sendiri tanpa didasari jiwa dan semangat yang oleh Bung Karno disebut “sosio-nasionalisme”.
    Para penyelenggara negara atau pemimpin pemerintahan haruslah orang-orang yang mengerti sejarah Indonesia dan memahami betul nasionalisme berperikemanusiaan, nasionalisme yang berpijak pada keadilan sosial.
    Selama ini kita terlena oleh praktik korporatokrasi yang dibungkus oleh istilah-istilah eufemistis, seperti kemitraan, kontrak karya, alih teknologi, dan lain-lain, yang ternyata berisi penggarongan kekayaan.
     
    Ujungnya, bukan hanya ketidakadilan bagi rakyat Indonesia hari ini, melainkan pewarisan ketidakadilan kepada rakyat atau generasi akan datang.
    Karena itu, aksi menyelamatkan Indonesia harus dipahami sebagai tugas sejarah yang tak pernah selesai. Bukan untuk Indonesia hari ini saja, melainkan Indonesia hari esok.
    Hal itu didasari oleh pandangan ideologis bahwa hubungan kita dengan Tanah Air, sebagaimana dijelaskan Bung Karno, bukan hubungan ekonomi semata, tapi hubungan ekologis dan spiritual.
    Hubungan tersebut membentuk kewajiban etis dan nilai-nilai sebagai landasan moral praktik bernegara.
    Saya lalu teringat gagasan “eko-marhaenisme” yang dipromosikan oleh Prof. Arief Hidayat, seorang hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga Ketua Umum DPP Persatuan Alumni GMNI.
    Menurut Arief Hidayat, eko-marhaenisme adalah pertemuan antara semangat marhaenisme dengan prinsip ekologi yang berkelanjutan.
    Eko-marhaenisme ditawarkan sebagai paradigma untuk menjawab tantangan Indonesia dewasa ini: bagaimana mengelola kekayaan alam berbasis keadilan sosial tanpa merusak daya dukung lingkungan dan mengorbankan generasi mendatang (Marhaen.id, 10/05/2025).
    Saya mengamini gagasan eko-marhaenisme. Gagasan itu menggariskan bahwa perekonomian nasional harus diselenggarakan berdasarkan prinsip keadilan sosial (demokrasi ekonomi) yang berkelanjutan.
    Demokrasi Indonesia harus pula menjamin kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan, bukan demokrasi yang hanya menjamin hak politik warga negara. Prinsip-prinsip ekologis dipandang relevan dan memperkuat teori marhaenisme untuk menyelamatkan Indonesia.
    Namun, gagasan eko-marhaenisme tak cukup diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal peraturan perundang-undangan. Tak kalah penting dari bunyi pasal-pasal adalah semangat dan moralitas penyelenggara negara atau pemimpin pemerintahan.
    Tanpa semangat dan pijakan moral yang kuat, pasal-pasal yang pro-rakyat pun akan disiasati. Selamatkan Indonesia, sekarang juga!
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Doktor Komunikasi Unej Berharap Bupati Jember Fawait Kedepankan Meritokrasi, Bukan Politik

    Doktor Komunikasi Unej Berharap Bupati Jember Fawait Kedepankan Meritokrasi, Bukan Politik

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait akan menggerakkan gerbong mutasi di tubuh Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sistem merit diharapkan lebih dikedepankan daripada favoritisme.

    “Kedepankan sistem merit. ‘Jember Baru’ jangan tercampur residu masa pemilihan kepala daerah. Penyusunan birokrasi jangan atas dasar like or dislike, suka atau tidak suka,” kata Muhammad Iqbal, doktor ilmu komunikasi politik Universitas Jember, Sabtu (14/6/2025).

    Iqbal berharap transparansi ditegakkan. “Dengan demikian pertanggungjawaban atau akuntabilitas atas siapa menempati posisi apa betul-betul diketahui dan diamini publik,” katanya.

    Dibandingkan masa awal pemerintahan Bupati Hendy Siswanto, Bupati Fawait lebih stabul dengan kondisi birokrasi Pemkab Jember saat ini. Hal ini, menurut Iqbal, seharusnya bisa dimaksimalkan oleh Bupati Fawait.

    Iqbal mengingatkan, Bupati Hendy saat itu menerima warisan birokrasi yang carut-marut dari pemerintahan sebelumnya, mulai dari belum disahkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2021 hingga penilaian disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan terhadap APBD 2020.

    Bupati Hendy menerima warisan kondisi dari tidak berjalannya Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). “Sehingga tidak memungkinkan birokrasi dan eselonisasi berjalan semestinya,” kata Iqbal.

    Di tengah penataan birokrasi, menurut Iqbal, Bupati Hendy juga menghadapi pandemi Covid 19. “Namun seiring meredanya pandemi, birokrasi bisa tertata kembali,” katanya. Birokrasi yang tertata ini yang kemudian diwarisi Fawait sekarang.

    Maka, Iqbal berharap, postur birokrasi disusun untuk kepentingan publik. “Bukan wajah birokrasi yang justru sarat dengan kepentingan politik,” katanya.

    “Saya kira penting untuk memberi penegasan kepada struktur birokrasi, mulai dari kepala dinas sampai eselon III dan IV untuk benar-benar mengedepankan nilai-nilai teknokratik depan dibandingkan nilai-nilai politik,” kata Iqbal. [wir]

  • Wabup Jember: Tidak Ada yang Memberitahu Saya Bupati ke Amerika

    Wabup Jember: Tidak Ada yang Memberitahu Saya Bupati ke Amerika

    Jember (beritajatim.com) – Djoko Susanto, Wakil Bupati Jember, Jawa Timur, mengaku tahu kepergian Bupati Muhammad Fawait ke Amerika Serikat dari media massa. Sama sekali tidak ada pemberitahuan dari siapapun soal posisi Bupati Fawait di Amerika Serikat.

    “Sampai hari ini tidak ada pemberitahuan kalau Bupati sedang bepergian ke luar negeri, baik itu dari Bupati sendiri maupun dari Sekretaris Daerah,” kata Djoko saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, di kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Rabu (11/6/2025).

    Bupati Fawait mengantongi izin Menteri Dalam Negeri Tito untuk mempresentasikan research paper dalam kegiatan North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Arlington, Negara Bagian Virginia, 8-15 Juni 2025.

    Hermanto Rohman, pengajar Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember mengatakan, Wabup Djoko memiliki kewenangan atributif. “Kalau bupati berhalangan sementara, tugasnya akan dijalankan wakil bupati. Tidak perlu surat, karena kewenangan atributif,” katanya.

    Djoko sepakat, pemerintahan Jember tidak boleh dibiarkan tanpa kepemimpinan tertinggi. “Cuma problemnya, saya tidak bisa berkomentar karena tidak diberitahukan secara layak, baik oleh Bupati maupun Sekda (jika Bupati Fawait berada di Amerika Serikat),” katanya.

    “Tentu kalau cara-cara kedinasan, ya Bupati kalau meninggalkan tempat, seharusnya memberitahukan: ‘Eh, Pak Djoko, saya mau ke luar negeri, tolong ya kantornya dijaga”. Atau kalau tidak sempat, mestinya Sekda memberitahukan,” kata Djoko.

    Djoko sempat memanggil Pejabat Sekretaris Daerah Jupriono dan Inspektur Ratno Cahyadi Sembada untuk meminta penjelasan siang tadi. Namun ternyata dua pejabat tersebut sedang berada di luar kota.

    Hal ini semakin membuat Djoko heran. “:Kalau memang betul Bupati hari ini di luar negeri, mereka pergi ke luar kota ini atas perintah siapa atau atas izin siapa? Ini kan hal-hal yang menyedihkan. Seharusnya tidak terjadi hal-hal seperti ini. Mari kita bekerja itu sesuai sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.

    “Ini urusan pemerintahan. Urusan pemerintahan itu ya urusan administrasi. Urusan administrasi itu ya urusan persuratan, urusan tulis-menulis. Jadi bukan urusan ngerumpi,” kata Djoko.

    Sebelumnya, Pejabat Sekda Jember Jupriono mengatakan, semua sudah diurus sesuai prosedur oleh Bagian Tata Pemerintahan. “Yang jelas semua mekanisme sudah dilalui, dan posisi-posisi tugas berjalan seperti biasa. Kita taat norma dan pemerintah atasan,” katanya.

    Persoalan ini semakin mempertegas perselisihan antara Bupati Fawait dan Wabup Djoko Susanto sejak dilantik pada 20 Februari 2025. Dalam beberapa kali kesempatan, Djoko tidak pernah dilbatkan dalam diskusi pengambilan keputusan. Bahkan dalam dua kali sidang paripurna DPRD Jember, Fawait lebih suka menugaskan Sekretaris Daerah untuk hadir mewakilnya daripada menugasi Djoko. [wir]

  • Unej Gelar Pendaftaran Mandiri, Buka Tiga Jalur di Semmaba 2025

    Unej Gelar Pendaftaran Mandiri, Buka Tiga Jalur di Semmaba 2025

    Liputan6.com, Jember – Universitas Jember (Unej) membuka pendaftaran di jalur mandiri, yang dinamakan Seleksi Mandiri Mahasiswa Baru (Semmaba) tahun 2025. Yang menarik, tahun ini ada tiga jalur yang dibuka di Semmaba. Pertama jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), kedua jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) yang berbasis pada nilai raport siswa. Terakhir ada jalur hasil nilai UTBK Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Informasi ini disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik

    Menurut Wakil Rektor I Unej Slamin, kebijakan membuka tiga jalur di Semmaba didasari pengalaman pelaksanaan sebelumnya, saat peserta yang berasal dari luar kota kesulitan hadir mengikuti UTBK di Jember. Dengan adanya opsi jalur PMDK dan nilai UTBK SNBT, maka peserta dari luar kota cukup mengirimkan data secara online, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Kedua, umumnya peserta di jalur mandiri mendaftarkan diri di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), sehingga harus pintar-pintar membagi waktu dengan jadwal pendaftaran jalur mandiri di PTN lain.  

    “Kami berharap adanya tiga jalur di Semmaba Unej 2025 memberikan kemudahan sekaligus fleksibilitas pilihan bagi peserta. Unej sendiri tahun ini merencanakan menerima 2.993 calon mahasiswa baru dari jalur Semmaba,” jela Slamin Senin (2/6/2025)

    Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kerja Humas Unej menghimbau agar calon peserta Semmaba Unej 2025 membaca dengan seksama pedoman Semmaba yang ada di laman unej.ac.id. Sebelum akhirnya memutuskan akan memilih jalur yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing peserta.

    Pasalnya setiap jalur memiliki tata cara, persyaratan serta jadwal pelaksanaan yang berbeda. Adanya jadwal pelaksanaan yang berbeda di setiap jalur memungkinkan satu peserta Semmaba mengikuti semua jalur yang ada. “Satu hal lagi yang harus diperhatikan oleh calon peserta Semmaba, semua program studi di Unej membuka pendaftaran di jalur UTBK saja. Sementara untuk jalur PMDK dan nilai UTBK SNBT 2025 hanya membuka pendaftaran di program studi tertentu saja,” tutur Iim Fahmi Ilman.  

    Sebagai tambahan informasi, pendaftaran jalur UTBK Semmaba dibuka dari 2 Juni hingga 12 Juni 2025 dengan hari ujian pada 17 Juni hingga 22 Juni 2025. Jalur kedua, jalur PMDK Semmaba dibuka pada tanggal 1 Juli hingga 9 Juli, dan jalur terakhir yakni jalur hasil nilai UTBK SNBT 2025 dibuka 11 Juli hingga 18 Juli 2025.

  • Selamat Datang! Unej Sambut 4.138 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2025

    Selamat Datang! Unej Sambut 4.138 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2025

    Liputan6.com, Jember – Universitas Jember (Unej) menerima 4.138 mahasiswa baru angkatan tahun 2025 dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Jumlah mahasiswa baru sebanyak 4.138 orang tersebut menempatkan Unej di posisi ke-13, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) penerima mahasiswa baru terbanyak melalui jalur SNBT 2025.

    Menurut Rektor Unej Iwan Taruna, siswa yang lolos di jalur SNBT 2025 adalah mahasiswa baru pilihan, mengingat dari data yang ada di tahun ini ada 860.976 peserta, namun yang diterima hanya 253.421 orang saja. Jika diambil persentasenya, maka hanya 29,43 persen saja yang diterima di PTN. Oleh karena itu Rektor Unej berpesan agar para mahasiswa baru yang sudah diterima, memanfaatkan dengan baik kesempatan emas ini dengan melaksanakan registrasi ulang dan nantinya melaksanakan kuliah dengan baik.

    “Tahun ini ada 32.696 siswa dari seluruh Indonesia yang berminat dan memilih Unej sebagai pilihan kuliahnya, sementara yang diterima hanya 4.138 orang saja,” ungkap Iwan, Rabu (28/5/2025).

    Ditemui secara terpisah, Wakil Rektor I bidang Akademik Unej Salmin menambahkan informasi terkait program studi di Unej yang banyak jadi pilihan siswa di jalur SNBT 2025. Secara umum pilihan program studi di kelompok Saintek masih berkutat di rumpun kesehatan. Di posisi pertama masih dipegang Program Studi Pendidikan Dokter dengan 1.706 peminat, disusul Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dengan 1.506 peminat serta Program Studi Farmasi yang diminati oleh 1.327 siswa.

    “Sementara di kelompok Soshum pun komposisinya juga belum banyak berubah. Program Studi Ilmu Hukum punya peminat paling banyak dengan 1.036 peminat. Kemudian disusul Program Studi Manajemen dengan 964 peminat dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan 769 peminat,” jelas  Slamin.

    Selain menjadi salah satu PTN dengan jumlah mahasiswa baru jalur SNBT terbanyak, Unej juga menjadi PTN dengan jumlah mahasiswa baru calon penerima fasilitas pembiayaan Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) terbanyak. Jumlahnya ada 1.554 orang, yang menempatkan Unej di posisi ke 14 dari seluruh PTN di Indonesia.

    “Tentu saja semua mahasiswa baru dengan status calon penerima KIP-K akan menjalani serangkaian verifikasi untuk menentukan layak tidaknya menerima fasilitas KIP-K. Termasuk menyesuaikan dengan ketersediaan kuota KIP-K yang disiapkan pemerintah,” imbuh Prof. Slamin. 

    Selanjutnya mahasiswa baru Unej tahun 2025 dari jalur SNBT diwajibkan melaksanakan registrasi ulang secara online dengan cara mengakses tautan di bagian pengumuman di laman unej.ac.id. Rangkaian registrasi ulang dimulai dengan verifikasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari 2 Juni hingga 11 Juni 2025. Dilanjutkan dengan pembayaran UKT pada 12 Juni hingga 20 Juni 2025. Registrasi ulang akan berakhir dengan tahapan penetapan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) pada 16 Juni hingga 23 Juni 2025.

  • 32.696 Pendaftar, UNEJ Hanya Terima 4.138 Mahasiswa di SNBT 2025

    32.696 Pendaftar, UNEJ Hanya Terima 4.138 Mahasiswa di SNBT 2025

    Jember, Beritasatu.com – Universitas Jember (UNEJ) menerima sebanyak 4.138 calon mahasiswa baru (camaba) tahun akademik 2025 melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Angka ini menempatkan UNEJ di peringkat ke-13 sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) dengan penerimaan camaba terbanyak dari jalur SNBT 2025 secara nasional.

    Rektor UNEJ, Iwan Taruna, menyampaikan peserta yang lolos melalui jalur SNBT merupakan calon mahasiswa pilihan.

    “Tahun ini ada 32.696 siswa dari seluruh Indonesia yang berminat dan memilih UNEJ sebagai pilihan kuliahnya, sementara yang diterima hanya 4.138 orang saja,” ungkap Iwan Taruna, Kamis (29/5/2025).

    Iwan berpesan kepada  para calon mahasiswa yang sudah diterima untuk segera melakukan registrasi ulang dan mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti perkuliahan dengan lancar.

    Sementara itu, Wakil Rektor I bidang Akademik UNEJ, Slamin, menjelaskan tahun ini minat terhadap program studi di bidang sains dan teknologi (saintek) masih didominasi oleh ilmu kesehatan. Program studi Pendidikan Dokter tercatat sebagai yang paling diminati dengan 1.706 peminat, diikuti oleh Kedokteran Gigi sejumlah 1.506 peminat dan Farmasi sebanyak 1.327 peminat.

    Untuk kelompok sosial dan humaniora, tren peminatan juga masih relatif stabil tak banyak perubahan dari sebelumnya.

    “Program studi Ilmu Hukum menjadi yang paling banyak diminati dengan 1.036 peminat, disusul Manajemen sebanyak 964 peminat, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan 769 peminat,” jelas Slamin.

    Selain itu, UNEJ juga menempati posisi ke-14 secara nasional sebagai PTN dengan jumlah camaba calon penerima Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) terbanyak, yakni mencapai 1.554 orang.

    “Semua camaba dengan status calon penerima KIP-K akan menjalani proses verifikasi untuk menentukan kelayakan penerimaan bantuan tersebut, menyesuaikan dengan kuota KIP-K yang disiapkan pemerintah,” pungkas Slamin.

  • Undur-Undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan Ilmiah & Manfaat Kesehatannya

    Undur-Undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan Ilmiah & Manfaat Kesehatannya

    Jakarta

    Pernahkah kamu mendengar tentang undur-undur? Serangga kecil yang sering ditemukan di tanah berpasir ini ternyata menyimpan fakta menarik, baik dari sisi ilmiah maupun manfaat kesehatannya.

    Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu undur-undur, ciri-cirinya, siklus hidupnya, hingga potensi manfaatnya sebagai obat alternatif, khususnya untuk diabetes.

    Apa Itu Undur-Undur?

    Menurut buku Undur-Undur (Myrmeleon sp.) Sebagai Antidiabetik karya Nirmawati Angria, undur-undur memiliki nama ilmiah Myrmeleon sp., yang berasal dari dua kata Latin: myrmex (semut) dan leon (singa). Dalam bahasa Inggris, hewan ini dikenal sebagai antlion larvae atau sekadar antlion. Nama tersebut menggambarkan sifatnya sebagai predator ganas bagi semut dan serangga kecil lainnya.

    Undur-undur adalah tahap larva dari serangga antlion. Bentuknya menyerupai kutu dengan capit besar di kepalanya, yang menjadi ciri fisik paling menonjol. Capit ini digunakan untuk menangkap mangsa, seperti semut, yang terperangkap dalam lubang pasir yang digali undur-undur.

    Siklus Hidup dan Habitat

    Undur-undur memiliki siklus hidup yang menarik. Berikut tahapannya:

    Telur: Antlion dewasa bertelur di tanah berpasir. Telur ini kemudian menetas menjadi larva kecil, yang kita kenal sebagai undur-undur.Larva: Pada tahap ini, undur-undur menggali lubang pasir menggunakan abdomennya yang berfungsi seperti bor. Mereka tinggal di lubang tersebut, menunggu mangsa dengan sabar, dan memakan serangga kecil yang terjebak.Pupa: Setelah beberapa waktu, undur-undur bertransformasi menjadi kepompong bundar (pupa). Proses ini memakan waktu sekitar satu bulan.Dewasa: Antlion dewasa muncul dari kepompong dengan sayap menyerupai capung kecil. Berbeda dengan larva yang ganas, antlion dewasa hanya mengonsumsi nektar atau serbuk sari dan memiliki masa hidup singkat, sekitar satu bulan.Undur-undur Foto: Wikipedia

    Menariknya, meskipun larva undur-undur adalah predator tangguh, antlion dewasa justru rentan dan sering menjadi mangsa burung. Sebelum mati, antlion dewasa harus cepat kawin dan bertelur untuk melanjutkan siklus hidupnya.

    Menurut Urban Ecology Center, terdapat lebih dari 2.000 spesies undur-undur di seluruh dunia. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti pantai, hutan berpasir, hingga lahan pertanian. Di Indonesia, undur-undur sering terlihat di tanah berpasir atau area kering.

    Manfaat Kesehatan

    Di Indonesia, undur-undur dikenal sebagai obat tradisional, terutama untuk diabetes. Menurut artikel ilmiah berjudul Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) Sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus oleh Mia Roosmalisa Dewi dari Repository Universitas Jember, undur-undur mengandung zat sulfonylurea.

    Zat ini membantu pankreas memproduksi insulin, yang berperan menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, undur-undur dianggap sebagai alternatif pengobatan diabetes.

    Beberapa cara konsumsi undur-undur untuk diabetes meliputi:

    Memasukkan undur-undur mentah ke dalam kapsul.Mengonsumsi 3 ekor undur-undur hidup dua kali sehari, lalu mengurangi dosis menjadi 3 ekor sehari jika kadar gula darah turun.Mengonsumsi 3 ekor undur-undur hidup di pagi dan sore, disertai konsumsi bawang putih tunggal (2 siung pagi, siang, dan sore).

    Selain diabetes, menurut Journal of Halal Product and Research oleh Yola Nazelia Nukraheni dkk, undur-undur juga digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan maag. Namun, status halal-haram konsumsi undur-undur masih menjadi perdebatan, sehingga perlu pertimbangan lebih lanjut.

    Meskipun undur-undur dianggap memiliki manfaat kesehatan, efeknya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Jika kamu tertarik mencobanya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

    (afr/afr)

  • Sebanyak 494 Peserta UTBK Unej Dinyatakan Gugur

    Sebanyak 494 Peserta UTBK Unej Dinyatakan Gugur

    JAKARTA – Sebanyak 494 orang peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di Universitas Jember (Unej) dinyatakan gugur karena tidak hadir dalam pelaksanaan ujian yang digelar di kampus setempat.

    “Selama pelaksanaan UTBK dari 23 April hingga 3 Mei 2025 tercatat sebanyak 494 orang peserta tidak hadir dari total 13.403 peserta,” kata Ketua Pusat UTBK SNBT Unej Prof. Slamin seusai pelaksanaan hari terakhir UTBK, Sabtu.

    Dari data yang ada, angka ketidakhadiran peserta tertinggi dan terendah justru terjadi pada hari terakhir pelaksanaan ujian.

    “Di sesi pagi hari ini tercatat 86 peserta tidak hadir dari total 869 peserta, sedangkan di sesi siang tercatat ada 2 peserta yang absen dari 24 peserta,” katanya.

    Menurutnya persentase peserta yang hadir pada UTBK SNBT 2025 di kampus Unej mencapai 96 persen dan secara keseluruhan pelaksanaan UTBK SNBT di kampus Unej berjalan baik.

    “Panitia tidak menemukan kejadian menonjol yang dilakukan oleh peserta selama pelaksanaan ujian. Hanya saja panitia menemukan ada satu peserta yang terlambat hadir, maka sesuai aturan tidak diperbolehkan mengikuti ujian oleh Penanggung Jawab Lokasi ” katanya.

    Selain itu, ada juga peserta yang kesehatannya terganggu saat mengerjakan ujian, namun berkat bantuan dari tim kesehatan Unej yang siaga, maka peserta tersebut bisa tetap melanjutkan ujian hingga selesai.

    “Secara umum pelaksanaan UTBK SNBT di Kampus Unej berjalan dengan baik, kecuali adanya kasus oknum pegawai honorer kami yang membantu usaha remote acces atau mengakses dan mengontrol perangkat komputer peserta dari jarak jauh,” katanya.

    Namun pihak Unej berkomitmen untuk menjaga integritas pelaksanaan UTBK SNBT dan memastikan proses seleksi yang adil dan transparan bagi seluruh calon peserta.

    Hasil UTBK SNBT akan diumumkan pada 28 Mei 2025 dan Unej akan menerima 4.000 calon mahasiswa baru dari jalur tes tersebut.

  • Universitas Jember Tak Lapor Polisi Soal Pegawai Bantu Kecurangan UTBK SNBT, Ini Alasannya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Mei 2025

    Universitas Jember Tak Lapor Polisi Soal Pegawai Bantu Kecurangan UTBK SNBT, Ini Alasannya Surabaya 3 Mei 2025

    Universitas Jember Tak Lapor Polisi Soal Pegawai Bantu Kecurangan UTBK SNBT, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com

    Universitas Jember
    (Unej) belum melaporkan oknum pegawai kampus yang membantu kecurangan proses pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (
    UTBK
    ) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) ke polisi.
    Wakil Rektor Bidang Akademik sekaligus Ketua UTBK SNBT Universitas Jember Prof Slamin mengaku nama Unej menjadi tercemar karena ulah oknum tersebut.
    Namun, pihaknya masih belum melapor ke polisi karena proses UTBK masih berlangsung.
    “Kami kepanjangan tangan dari pemerintah pusat, ini UTBK masih berlangsung, kami tidak ingin peserta UTBK terganggu,” kata Slamin saat jumpa pers di Unej, Jumat (2/5/2025).
    Pihak Unej, kata dia, masih fokus menyelesaikan pelaksanaan UTBK SNBT yang dimulai sejak 23 April hingga 3 Mei 2025.
    Namun jika UTBK tersebut sudah selesai, akan berkoordinasi lebih lanjut untuk proses pelaporan ke polisi.
    “Perkara setelah ini kami laporkan, nanti kami juga koordinasi,” ujar dia.
    Ia menilai kasus tersebut masuk pidana umum, sehingga tidak perlu menunggu aduan dan sudah bisa diproses.
    “Tapi kami tetap menunggu arahan dari pusat, dan kami punya tim hukum di sini. Yang utama menunggu arahan dari pusat,” papar dia.
    Salah satu pertimbangan harus berkoodinasi dengan panitia pusat, karena bisa saja kasus kecurangan itu merupakan jaringan yang tersebar di Indonesia.
    Sebelumnya diberitakan Universitas Jember mengungkap sosok oknum pegawai yang membantu kecurangan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
    Wakil Rektor Bidang Akademik sekaligus Ketua UTBK SNBT Universitas Jember Prof Slamin menjelaskan oknum pegawai tersebut merupakan honorer di di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
    Dia sudah bekerja selama 8 tahun sebagai tenaga honorer di Universitas Jember dan hendak mendaftar PPPK.
    “Dia pegawai honorer di FEB yang memang diberi tugas sebagai operator untuk urusan komputer dan lain-lainya,” kata Slamin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.