Ini Instruksi Wali Kota Solo Gibran soal Kasus Gagal Ginjal Akut

25 October 2022, 0:09

TEMPO.CO, Jakarta – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menarik obat-obatan jenis sirop yang telah dilarang peredarannya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Obat sirup itu dilarang beredar karena terindikasi menyebabkan gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal. “Ada lima obat sirup yang dilarang Kemenkes, yang tidak sesuai BPOM, dan sesuai instruksi Kemenkes, itu kita tarik,” ucap Gibran kepada awak media seusai menghadiri Peluncuran Program Sekolah Damai di SMA Negeri (SMAN) 4 Solo, Senin, 24 Oktober 2022. Gibran sendiri tidak menampik selama ini sering menggunakan obat sirup untuk diberikan anak-anaknya ketika sakit. Namun menyusul adanya larangan penggunaan sejumlah obat sirup yang dinilai membahayakan kesehatan itu, Gibran menegaskan ia langsung menghentikan penggunaannya. “Ya di rumah masih ada stoknya tapi ya setelah ada ini ya saya tidak berani memberikannya untuk anak-anak,” kata Gibran.Gibran mengimbau masyarakat juga bisa mematuhi instruksi Kemenkes agar tidak lagi menggunakan obat sirup tersebut demi kesehatan anak-anak. Adapun untuk kasus pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut di Kota Solo, menurut Gibran sejauh ini belum ada. Namun putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini meminta agar masyarakat segera melapor jika memang menemukan atau mengalami kasus penyakit itu. Adapun penarikan obat sirup yang telah dilarang oleh Kemenkes, dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melalui serangkaian inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah apotek, klinik, hingga toko obat di Kota Solo, sejak pekan lalu, tepatnya Kamis, 20 Oktober 2022. Lima tim dikerahkanPada Senin, 24 Oktober 2022 siang, Dinas Kesehatan Kota Solo juga kembali melakukan sidak dengan menerjunkan lima tim untuk mendatangi sejumlah klinik, apotek, dan toko obat di wilayah itu ”Dari lima merek obat sirup yang dilarang BPOM, kami menemukan dua jenis di Solo. Obat-obat ini masih kami temukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih secara terpisah di Balai Kota Solo, Senin.Dari jumlah tersebut, ada dua merek obat sirup yaitu Termorex Sirup dan Unibebi Cough Sirup yang ditemukan di pedagang besar farmasi (PBF) dan apotek. 17.272 kemasan obat ditarikDari sidak pekan lalu, terhitung ada sebanyak 17.272 kemasan obat sirop yang resmi ditarik oleh tim Dinas Kesehatan Kota Solo. Adapun hasil monitoring pada Senin, 24 Oktober 2022, jumlah obat sirup yang dikarantina sebanyak 735 Thermorex sirup dan 6772 Unibebi Cough sirup.”Obat ini kemudian kami karantina. Sejauh ini apotek sendiri sudah tidak memajang obat-obatan ini di etalase. Tapi mereka masih menyimpannya. Makanya kami segel supaya bisa ditarik oleh pabriknya,” ucap Ning, sapaan akrab Siti Wahyuningsih. Ning juga mengatakan sejauh ini belum ditemukan kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal belum di kota Solo. Ada satu kasus yang diterima RSUD dr Moewardi Solo yang kemudian dirujuk ke RS dr Sarjito Yogyakarta. ”Tapi pasien ini bukan berasal dari Solo,” kata Ning. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada, khususnya orang tua yang memiliki anak-anak. Sebab gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal ini mayoritas menyerang anak-anak.”Jika menemukan gejala, harus segera dibawa ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat. Kalau faskesnya tidak memadai harus segera dirujuk. Kalau sudah terlanjur beli dan dikonsumsi juga harus lebih waspada terhadap munculnya gejalanya segera ke faskes saja,” katanya. Baca: Menkes Pastikan Penyebab Gagal Ginjal Akut Karena Obat SirupSEPTHIA RYANTHIE

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi