Ini Dia Deretan Bank dan Lembaga Selain Bank yang Sudah Terafiliasi BI-Fast, Transaksi Makin Hemat

21 March 2023, 9:23

SEMARANG, suaramerdeka.com – Bank Indonesia mengumumkan bertambahnya peserta BI-Fast batch ke enam pada Senin 20 Maret 2023. Sebanyak 16 Bank dan Lembaga Selain Bank (LSB) sudah menjadi peserta BI-Fast. Dengan BI-Fast, bisa memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan biaya admin yang lebih murah yakni Rp 2.500 per transaksi antar bank. Lalu, bank dan LSB apa sajakah yang sudah dapat menggunakan fitur BI-Fast?
Baca Juga: Daftar Wakil Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Swiss Open 2023, 6 Diantaranya Bertanding Hari Ini Berikut deretan bank dan LSB yang sudah terafiliasi BI-Fast, berdasarkan urutan batch sesuai sumber laman resmi Bank Indonesia.

1. Batch 1 Bank BCA Syariah, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga , Bank CIMB Niaga uus , Bank Citibank, N.A. , Bank Danamon Indonesia, Bank Danamon Indonesia UUS, Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri. Kemudian. Bank Mega, Bank Negara Indonesia (Persero), Bank OCBC NISP, Bank Permata, Bank Permata uus, Bank Rakyat Indonesia, Bank Sinarmas, Bank Syariah Indonesia. Lalu, Bank Tabungan Negara (Persero), Bank Tabungan Negara UUS, Bank UOB Indonesia dan Bank Woori Saudara Indonesia 1906. Baca Juga: Penjaminan Mutu, Ratusan Guru Ikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Kekhasan SIT 2. Batch 2 Allo Bank Indonesia, Bank Digital BCA, Bank Ganesha, Bank HSBCIndonesia, Bank Ina Perdana, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Mandiri Taspen, Bank Maspion Indonesia, Bank Mestika Dharma. Kemudian, Bank Multi Arta Sentosa, Bank Nationalnobu, Bank Pan Indonesia, BPD Bali, BPD Jawa Barat dan Banten, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Tengah uus. Lalu, BPD Jawa Timur, BPD Jawa Timur uus,BPD Nusa TenggaraTimur, BPD Papua, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Sinarmas UUS, Kustodian Sentral Efek Indonesia. Baca Juga: Perry Warjiyo Kembali Terpilih Jadi Gubernur BI, Ini Beberapa Catatan dari Anggota DPR 3. Batch 3 Bank Artha Graha lnternasional, Bank Bumi Arta, Bank DKI, Bank DKI UUS, Bank Jago, BPD Jawa Barat dan Banten Syariah, BPD Riau Kepri, Bank Raya Indonesia. 4. Batch 4 Bank BTPN, Bank Capital Indonesia, Bank CTBC, Bank ICBC Indonesia, Bank Index Selinda, Bank Jago UUS, Bank Jasa Jakarta, Bank Mayapada, Bank Mayora. Kemudian Bank Muamalat, Bank Nagari UUS, Bank Neo Commerce, BPD Daerah lstimewa Yogyakarta, BPD Daerah lstimewa Yogyakarta UUS, BPD Kalimantan Barat. Lalu, BPD Kalimantan Barat UUS, BPD Kalimantan Selatan, BPD Kalimantan Selatan UUS, BPD Sumatera Barat, BPD Sumatera Selatan Bangka Belitung. Selanjutnya, BPD Sumatera Selatan Bangka Belitung UUS, Bank Seabank, Maybank Indonesia, Maybank Indonesia uus,MNC Bank. Baca Juga: Pemkot Semarang Terima Penghargaan Penguatan Kebijakan SPBE dari Kementerian PANRB 5. Batch 5 Bank QNB Indonesia, Bank of China, Bank Of America, N.A., MUFG Bank, Ltd, Bank Resona Perdania, Bank Mega Syariah, Bank IBK Indonesia, Bank China Construction, Bank Aladin Syariah, BPD Banten. Kemudian, BPD Bengkulu, BPD Jambi, BPD Kalimantan Tengah, BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, BPD Maluku dan Maluku Utara, BPD NTB Syariah, BPD Sumatera Utara, BPD Sulawesi Tenggara, BPD Sulselbar. lalu, BPD Bank Sulawesi Utara, Bank BTPN Syariah, Standard Chartered Bank, Bank Aceh Syariah, BPD Jambi UUS, BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara uus. Selanjutnya, Bank OCBC NISP uus,Bank Sumut UUS, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat uus, dan Bank Victoria lnternasional. Baca Juga: Akui Cerai Bukan Keputusan yang Tepat, Gisel Berkaca-kaca: Mas Gading Selalu dalam Doaku 6. Batch 6 Bank KB Bukopin, Bank KB Bukopin Syariah, Bank OKE Indonesia, KC JP Morgan Chase Bank, N.A., Bank Mizuho Indonesia, Bank ANZ Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Shinhan Indonesia. Lalu, Bank BNP Paribas Indonesia, Bank JTRUST Indonesia, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Amar Indonesia, BPD Lampung, BPD Sulawesi Tengah, PT Airpay International Indonesia (ShopeePay), PT Espay Debit Indonesia Koe (Dana). Bank Indonesia optimis dengan layanan BI-Fast ini, diharapkan mempercepat akselerasi digitalisasi ekonomi. “Layanan BI-Fast merupakan wujud sumbangsih BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional untuk menunjang inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Bank Indonesia.***