Ikut Berlari, Atiqoh Ganjar Pranowo Puji Antusiasme Warga Bandung Ikuti Frienship Run

4 June 2023, 16:59

BANDUNG, suaramerdeka.com – Gelaran lari Bank Jateng Friendship Run yang mengambil start dan finish di Balai Kota Bandung, Jabar, Minggu pagi, 4 Juni 2023 benar-benar semarak. Apalagi, dari 1.000-an peserta, sejumlah pelari mengenakan kostum unik, seperti peri Tinker Bell, Jasmine, Gatotkaca, anak sekolah SD, hingga tokoh wayang golek si Cepot. Ajang lari sebagai pre-event lomba Borobubudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng juga terasa istimewa karena diikuti Siti Atiqoh Supriyanti, istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Baca Juga: Bagas/Fikri Gagal Juara di Thailand Open 2023
Selain itu ada juga pelari nasional Agus Prayogo, juara marathon SEA Games 2023 di Kamboja. Sejak bendera start dikibaskan oleh Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Atiqoh yang mengenakan nomor BIB 2069, bersemangat berlari menempuh jarak 5 km.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng ini memang dikenal hobi berlari, bahkan selalu berpartisipasi di ajang Borobudur Marathon (BorMar). Baca Juga: Bagas/Fikri Gagal Juara di Thailand Open 2023 Selain Ema Sumarna, hadir dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An, Direktur Bank Jateng Supriyatno, dan panitia Budiman Tanuredjo. Friendship Run Bandung menawarkan rute dengan kesejukan khas Kota Kembang dengan melintasi Jalan Wastukencana, Pajajaran, Cicendo, dan Kebon Kawung. Selanjutnya ke Kebon Jati dan Otto Iskandar Dinata, Jalan ABC, serta menyusuri jalan legendaris Braga, sebelum kembali ke Balai Kota Bandung. Baca Juga: Kemenag Minta Garuda Indonesia Komitmen dengan Jadwal Penerbangan Jemaah Haji ”Sambutan Bandung keren pokoknya. Kotanya sejuk, beda ya dengan tempat tinggal saya di Semarang yang jam 07.00 sudah panas. Penampilan kostum beberapa pelari bagus dan oke banget. Mari, di sini kita semua cari bahagia dan teman,” kata Atiqoh. Dia juga berharap, para pelari yang tampil di Bandung bisa beruntung mendapatkan tiket mengikuti BorMar di Magelang, 19 November 2023 mendatang. Menurutnya, bukan saja lomba lari, namun memberikan efek domino bagi perekonomian, khususnya UMKM. Baca Juga: Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki, PKP3JH Siapkan 500 Pasang untuk Jemaah Haji Dirut Bank Jateng Supriyatno juga menilai, respons warga Bandung terhadap acara Friendship Run juga menggembirakan. Hal itu terlihat dari kegairahan mengikuti acara ini, dan berusaha menampilkan best costume yang unik dan menarik. ”Kita memang terus bertekad agar Borobudur Marathon yang disosialisasikan lewat acara ini bisa menjadi model, bahwa sport tourism jika dikemas dengan baik akan menghasilkan ekonomi kreatif. Tidak hanya unsur olahraga yang kena, tapi lini ekonomi juga tergerak,” katanya. Baca Juga: Pemerintah Kaji Tanda Pengenal Berbasis GPS untuk Mudahkan Cari Jemaah Haji Tersesat Maka dari itu, kata pria yang akrab disapa Nano, pihaknya sengaja membawa kuliner khas Magelang seperti ayam geprek Mbak Bah, Badjingan Telo, dan jamu Gendhis Arum ke Bandung agar pasar UMKM mereka bisa menasional, tidak hanya berada di kantong Jawa Tengah. Tingginya antusiasme peserta juga disampaikan Liem Chie An dari Yayasan Borobudur Marathon. Dia meyakini, banyaknya komunitas lari di Bandung membuat kegiatan pemanasan BorMar ini lebih meriah dan colourful. Salah satu pelari Mamer Agatha dari komunitas Bororun Bandung mengaku senang bisa turut ambil bagian di kegiatan tersebut. Mamer yang mengenakan atribut ditempeli aneka sayuran menilai acaranya asyik dan bisa kumpul dengan komunitas yang lain. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara yang memilih Bandung sebagai salah satu kota untuk pemanasan BorMar. Menurutnya, Friendship Run juga turut menghidupkan roda ekonomi di Bandung pascapandemi. “Hari ini ada 1.000 pelari datang. Dengan adanya banyak event kemudian banyaknya orang datang ke kota ini memberi peluang ekonomi, peluang orang nginap di sini, peluang makan di sini,” katanya. Â