Ikhtiar Pengurangan Sampah Masih Banyak ‘PR’, Penanganan Perlu Keroyokan

9 June 2023, 6:50

BANDUNG, suaramerdeka.com – Penanganan sampah yang ditargetkan tak lagi berakhir di TPA cenderung masih sulit mengingat persoalan hulu ibarat pekerjaan rumah yang belum dikerjakan. Menurut Direktur Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3 KLHK, Novrizal Tahar, persoalan tersebut di antaranya membutuhan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungan terdekatnya. “Apalagi sampai membangun gaya hidup, dalam memilah sampah misalnya meski sebenarnya itu bisa bernilai ekonomi,” katanya di Bandung, belum lama ini. Baca Juga: Ungkap Alasan Pilih Gabung ke Inter Miami, Lionel Messi Tegas: Bukan karena Uang!
Pihaknya tak menampik kehadiran teknologi. Hanya saja, itu tak serta merta menyelesaikan permasalahan mengingat diperlukan pula skala penggunaannya. Karenanya, penanganan sampah perlu keroyokan.

Dalam artian kolaborasi dengan kontribusi yang diharapkan bisa saling mengisi kekurangan sehingga hasilnya optimal. Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Scorpio, Libra, Pisces, Aquarius, Sabtu 10 Juni 2023: Ada Kekayaan, Naik Daun “Dengan kolaborasi, kita berharap ada akselerasi. Tentu perlu kebijakan dari hulu ke hilir, mulai gerakan masyarakat hingga kapasitas Pemda yang perlu ditingkatkan,” katanya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Prima Mayaningtias menyebut, bahwa tren volume sampah yang diproduksi masyarakat mengalami peningkatan. Di sisi lain, kesadaran masyarakat dalam memilah sampah guna meringankan beban di TPA belum bisa terlalu diharapkan. Baca Juga: Kompolnas akan Laporkan Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, ASN Bapenda Semarang yang Belum Terungkap ke Mahfud MD Dia merujuk pada kasus sampah Kota Bandung belakangan ini. “Pokoknya trennya naik terus,” katanya. Produksi sampah yang meningkat itu berujung pada beban TPA Sarimukti yang kapasitasnya sebenarnya sudah terlampauai hingga 780 persen, sehingga kondisinya tak diharapkan Untuk persoalan hulu tersebut, pihaknya tengah mempertimbangkan pendekatan peraturan daerah sehingga pemilahan sampah bisa lebih tajam termasuk 70 persen bisa ditangani di TPS. Lebih dari itu, katanya, kesadaran warga dalam pengolahan sampah itu juga bisa ikut terbangun dengan menyortir jenis sampah di lingkungan terdekatnya.***

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi