Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Fashion desainer Heaven Tanudiredja bersama para modelnya berhasil memukau ratusan penonton yang hadir di gedung bawah tanah di Shibuya Tokyo, Sabtu (18/3/2023) sore.
“Syukurlah banyak sekali yang hadir di sini, saya senang sekali dan merasa bebas melakukan peragaan fashion di Jepang ketimbang di Paris,” ungkap Heaven Tanudiredja, lulusan sekolah fashion di Antwerp Belgia khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/3/2023).
Heaven Tanudiredja mengatakan, setelah sekitar 7 tahun berdomisili di Eropa, dia kembali ke Indonesia dan menetap di Bali tahun 2017.
“Saat itu keputusan yang sangat berat bagi saya, tetapi syukurlah ternyata sangat nyaman berdomisili di Bali dan bisa melakukan karya-karya kreatif hingga kini,” ujarnya.
Heaven juga sempat datang ke Tokyo tahun 2018.
Ini adalah kali kedua Heaven melakukan peragaan busana di Tokyo yang ternyata banyak penggemarnya di Tokyo.
Seusai acara, Heaven dikerumuni puluhan wartawan lokal Jepang dan penggemarnya yang ingin berfoto bersama.
“Saya sekolah menengah atas di Don Bosco berdomisili saat itu di Jakarta Timur. Lalu seusai SMA berangkat ke Eropa. Ibu saya sebenarnya menentang saya menjadi Fashion Designer,” paparnya lagi.
Namun usaha kerasnya kini membuatnya cukup sukses di dunia fasion designer dunia baik Eropa maupun di Tokyo Jepang.
“Saya pasti akan ke Tokyo lagi saya senang sekali Jepang, saya suka dengan negeri Sakura ini,” lanjut sang desainer yang mengaku masih lajang ini.
Heaven Tanudiredja, kelahiran 7 Juni lahir 1982 adalah perancang busana Indonesia yang dulunya tinggal dan bekerja di Antwerp, Belgia.
Ia terkenal karena aksesori pahatannya, namun ia kemudian berubah dan terlatih dalam fashion pakaian wanita, bahkan desain aksesori dari Royal Academy of Fine Arts yang prestisius.
Sebelum meluncurkan label Senama pada tahun 2007, Tanudiredja bekerja di studio Christian Dior Haute Couture dan Dries Van Noten, setelah bekerja sebagai pementas John Galliano di studionya di Paris.
